Libero.id - Musim ini Liverpool mampu tampil gemilang terutama di Liga Inggris di mana mereka unggul jauh dari peringkat kedua dengan selisih 25 poin. Namun dikabarkan Juergen Klopp tidak puas dengan enam pemainnya dan siap menjual mereka pada bursa transfer yang akan datang.

Enam pemain tersebut adalah Loris Karius, Nathaniel Clyne, Dejan Lovren, Xherdan Shaqiri, Naby Keita, dan Divock Origi. Diantara dereta tersebut, nama Keita dan Origi yang paling mengejutkan bagi fans.

Keita bergabung bersama Liverpool pada 2018 dari RB Leipzig dan banyak penggemar Liverpool yang berekspektasi tinggi kepadanya lantaran pada musim sebelumnya mampu tampil apik di Liga Jerman. Masalah cedera menjadi faktor keinginan Klopp untuk menjual gelandang asal Guinea tersebut kendati saat mendapat kesempatan sang pemain juga kerap tampil apik.

Origi menjadi nama selanjutnya yang mengejutkan fans di mana pemain 24 tahun tersebut kerap menjadi pembeda jika tim mengalami kebuntuan. Berkaca pada musim lalu, Origi tampil heroik saat Liverpool berhasil comeback kala berhadapan Barcelona di leg kedua babak semifinal Liga Champions.

Shaqiri juga dikabarkan tidak akan dipertahankan Klopp musim depan karena dirasa tidak cukup untuk mengimbangi trio Firmino, Mane, dan Salah. Padahal musim pertamanya di Anfield cukup mengesankan, namun di musim ini ia sangat jarang mendapat kesempatan bermain.

Clyne dan Lovren merupakan pemain belakang Liverpool yang jarang memberikan kontribusi maksimal bagi tim. Bahkan Clyne sudah tak bermain lagi di liga sejak 2018, sedangkan Lovren kalah bersaing dengan Virgil Van Dijk, Joe Gomez, dan Joel Matip.

Nama Karius mungkin tak terlalu mengejutkan mengingat para fans juga sudah lama tak ingin melihat lagi kehadirannya di dalam skuad Liverpool. Final Liga Champions musim 2017/2018 menjadi momen terburuk Karius bersama Liverpool di mana ia membuat dua blunder fatal yang mengakibatkan kekalahan Liverpool atas Real Madrid di partai final dengan skor 3-1.

Jika Liverpool benar-benar ingin melepas enam pemainnya, maka the Reds juga harus seksama dalam mencari penggantinya. Jika tidak, maka kesalahan membeli pemain kembali terjadi lagi.