7 Rekrutan Gagal dari Newcastle United Sepanjang Masa

"Nomor 5 menyesal merapat ke St James Park."

Analisis | 24 November 2021, 20:15
7 Rekrutan Gagal dari Newcastle United Sepanjang Masa

Libero.id - Selama satu dekade terakhir ini, para penggemar Newcastle United bisa dibilang begitu frustrasi. Pemilik klub dinilai tidak serius dalam mengelola The Magpies dan membuat mereka tidak memiliki prestasi.

Tetapi, ketika Newcastle melakukan sesuatu yang besar, terutama ketika mereka mendatangkan Mike Ashley, pengeluaran itu tidak selalu menjamin kesuksesan.

Banyak pemain telah berdatangan di St. James Park dan mereka digadang-gadang sebagai hal besar sebelum akhirnya gagal memberikan yang terbaik. Di sini, kami telah mengumpulkan tujuh contoh terbesar dari pengeluaran boros Newcastle dan impian penggemar yang digagalkan.

#1 Remy Cabella

Cabella tiba di tengah era transfer Ligue 1 yang dipimpin Graham Carr, tepatnya ketika Newcastle berkata 'O ui, monsieur,' kepada setiap agen yang pemainnya terlihat kompeten di Prancis pada musim sebelumnya.

Beberapa di antaranya, terutama Yohan Cabaye, Mathieu Debuchy, dan Hatem Ben Arfa, yang meraih sukses besar. Lalu, ada Remy Cabella.

Cabella muncul di Montpellier. Dia membantu mereka meraih gelar pada 2012 sebelum akhirnya Newcastle mengontraknya seharga 8 juta pounds (Rp 19 miliar) pada 2014.

Dia telah mengantongi 14 gol dalam 41 pertandingan. Dan, Alan Pardew menggambarkannya sebagai pemain spesial pada saat kedatangannya. Sayangnya, penampilan Cabella bersama Newcastle sama buruknya.

“Sepakbola Inggris tidak mudah karena tidak selalu cocok dengan semua orang,” katanya kepada majalah Ligue 1 pada 2016.

“Menurut saya Anda perlu waktu untuk beradaptasi. Setiap tim kuat dan itulah yang membuat liga menjadi sangat sulit. Beberapa pemain cocok untuk itu, yang lain tidak.”

Cabella sepertinya tidak cocok dan setelah satu musim hanya mencetak satu gol, dia pindah kembali ke Prancis bersama Marseille. Sejak 2019, dia bermain untuk klub papan atas Rusia, Krasnodar.

#2 Carl Cort

Newcaslte mendatangkan Cort seharga 7 juta pounds (Rp 133 miliar) pada 2000. Namun, penandatanganan itu terlihat sia-sia dan Newcastle merasa lebih baik untuk berpisah dengan sang pemain di musim panas tahun itu.

Dia telah mencetak delapan gol untuk Inggris U-21. Dia melakukannya dengan baik untuk Wimbledon. Yang paling penting, dia mencetak hat-trick melawan Sunderland di Liga Premier pada akhir 1999.

Cort tidak pernah pergi di Timur Laut, tapi kemajuannya terhenti karena cedera. Setelah 28 penampilan dalam tiga musim, dia dijual ke Wolves seharga 2 juta pounds (Rp 38 miliar).

#3 Hugo Viana

Setahun sebelum Cristiano Ronaldo mencuri perhatian dunia saat tampil untuk Sporting pada 2002/2003, ada wonderkid Portugal lain yang memamerkan aksi-aksi menghibur di Alvalade.

Hugo Viana mengalahkan Inggris 3-1, di mana Portugal menjuarai Kejuaraan Eropa U-21 di Swiss. Calciomercato telah memilihnya sebagai pesepakbola muda terbaik di benua itu.

Liverpool telah menunjukkan minat yang serius dan Celta Vigo hampir melakukan kesepakatan dengan Sporting untuk membawanya ke Spanyol seharga 10 juta euro (Rp 160 miliar).

Kemudian, Freddy Shepherd mendarat di Lisbon dengan kesepakatan senilai 12,5 juta euro (Rp 200 miliar) di bawah presiden Sporting, Jose Ribeiro Telles, dan agen sang pemain, Jorge Mendes.

Viana naik pesawat itu sebagai pemain berusia 19 tahun paling mahal dalam sejarah sepakbola dan pergi ke Tyneside untuk perawatan medisnya.

Ketika mereka kembali, Shepherd mengatakan kepada pers. “Dia adalah pemain muda terbaik di dunia saat ini. Dia adalah gelandang kiri, hanya pemain yang diinginkan Bobby Robson untuk menjadi ujung tombak di Liga Champions musim depan.”

Sementara Newcastle berhasil masuk ke Liga Champions, itu bukan berkat bintang muda asal Portugal tersebut. Dia hanya mencetak empat gol dalam dua musim di St James sebelum dipinjamkan kembali ke Sporting pada 2004. Musim mengecewakan di Valencia terjadi, sebelum dia akhirnya menetap di Braga, kembali ke tim Portugal untuk Euro 2012.

“Saya tidak sedih dengan karier saya,” kata Viana pada 2018. "Saya tidak pernah melihat ke belakang dan berpikir apa yang bisa terjadi. Itu tidak mengubah apa pun. Hal-hal terjadi tanpa kendali Anda dan penting untuk menyesuaikan diri dengan kenyataan.”

#4 Joelinton

Setelah tidak memecahkan rekor transfer mereka selama hampir satu setengah dekade, Newcastle melakukannya dua kali dalam waktu enam bulan pada 2019.

Mereka mendatangkan Miguel Almiron seharga 21 juta pounds (Rp 399 miliar), dan kemudian memecahkan rekor itu dengan membawa Joelinton, alias 'Big Jow' untuk memimpin serangan Steve Bruce seharga 40 juta pounds (Rp 761 miliar) di musim panas.

Namun, Joelinton tidak menyerang dengan baik. Anda justru harus merasa kasihan kepadanya. Dia jelas bukan pemain depan alami, dan tentu saja bukan orang yang cocok untuk bermain dalam gaya Bruce.

Sebelum dia tiba di Newcastle, dia tidak pernah mencetak gol dengan angka ganda dalam satu musim liga dan sepertinya dia tidak akan melakukannya dalam waktu dekat.

#5 Michael Owen

Dan siapa yang memecahkan rekor transfer yang dipecahkan Newcastle pada 2019? Ya, Mickey Owen kecil.

Dia tiba di St James Park dengan banderol harga 17 juta pounds (Rp 323 miliar) dari Real Madrid pada 2005, Owen seharusnya bisa membawa The Magpies ke level yang lebih tinggi.

Namun sebaliknya, dia menghabiskan sebagian besar dari empat musim di Timur Laut di meja perawatan. Owen menjadi bagian dari skuad yang terdegradasi pada 2009. Dia dilaporkan menolak bermain pada hari terakhir musim itu agar tidak memiliki risiko cedera tambahan.

Dalam otobiografinya, Owen menulis. “Kepindahan saya ke Newcastle adalah hal yang sangat saya sesali, saya seharusnya mengikuti insting saya sejak awal.”

#6 Jean-Alain Boumsong

Pada musim panas 2004, Jean-Alain Boumsong menjadi agen bebas setelah kontraknya di Auxerre berakhir. Dia juga sangat dihormati. Secara alami, Newcastle membiarkannya menandatangani kontrak dengan Rangers pada Agustus sebelum membayar 8 juta pounds (Rp 152 miliar) untuknya lima bulan kemudian ketika jendela transfer dibuka kembali.

Kesepakatan itu kemudian diselidiki sebagai bagian dari laporan Stevens tentang korupsi dalam sepakbola, tetapi bos Newcastle saat itu, Graeme Souness, dibebaskan dari dugaan tersebut.

Terlepas dari transaksi transfer yang aneh, Boumsong masih bisa menjadi pemain yang berguna di Tyneside. Walau menjalani debut yang buruk melawan Reading, dia dan Titus Bramble mulai membentuk kemitraan bek tengah yang solid.

Namun, momen bahagia itu sangat pendek. Dalam perjalanan musim penuh pertama Boumsong, semuanya berjalan tidak baik. Banyak kesalahan yang dia lakukan dan menyebabkan banyak kritik dari penggemar dan pers. Di akhir musim, Boumsong pergi ke Italia bersama Juventus yang baru saja mendapat hukuman Calciopoli dan bermain di Serie B.

#7 Albert Luque

Jika kita hanya mengejar kesenjangan antara harapan dan kenyataan, maka Albert Luque mungkin menjadi yang teratas di sini.

Luque tiba dengan harga 9 juta pounds (Rp 171 milar) dari Deportivo La Coruna, angka yang cukup besar pada 2004. Bersama mereka, Luque telah menyelesaikan musim di La Liga berturut-turut di posisi tiga besar dan mencapai semifinal Liga Champions pada 2004.

Striker Spanyol berusia 27 tahun ini seharusnya bisa mendekati puncak kekuatan sepakbolanya. Tapi, hamstringnya mengganggu saat dia tiba di Inggris dan segalanya tidak pernah membaik.

Pada akhir masa jabatannya di St James, transfernya juga sedang diselidiki sebagai bagian dari laporan Stevens dan dia berada di belakang Matty Pattison dalam urutan kekuasaan Newcastle. Dia akhirnya dikirim ke Ajax pada musim panas 2007.

Pada 2020, dia mengatakan kepada Chronicle Live. “Saya ingin menyapa semua penggemar dan meminta maaf kepada mereka karena tidak dapat memberikan semua yang ada di dalam diri saya sebagai pesepakbola."

“Perlakuan mereka terhadap saya sangat indah dan saya berharap saya bisa membalasnya dengan lebih banyak gol. Itulah mengapa saya ingin meminta maaf kepada semua pendukung yang selalu bersama saya. Saya akan selamanya berhutang budi kepada mereka.”

(diaz alvioriki/yul)

Baca Berita yang lain di Google News




Hasil Pertandingan Newcastle United


  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network