Libero.id - Seberapa sulit  melakukan tendangan bebas? Seperti yang diketahui semua orang yang pernah memainkan sepakbola, ini sangat sulit. Terutama jika anda mencoba untuk mencetak gol dengan cara yang indah.

Untuk membuat getar pada bagian belakang jaring dari situasi bola mati, membutuhkan keterampilan yang signifikan, terlebih lagi di tingkat profesional. Beberapa pemain di level tertinggi dari olahraga ini pernah sepenuhnya menguasai keahlian tersebut. Contohnya, David Beckham, Andrea Pirlo, Juninho Pernambucao, atau Francesco Totti. 

Tapi, lebih banyak dari mereka yang bersusah-payah. Apalagi dari jarak yang jauh. Rata-rata pemain kemungkinan akan gagal untuk menempatkan bola tepat sasaran. 

Namun, ada sesuatu yang aneh pada 2014 saat pertandingan West Ham United melawan Tottenham Hotspur di Upton Park. Dalam laga itu, seorang pitch invander (penyusup) secara tiba-tiba memasuki lapangan. 

Momen tersebut terjadi tepat ketika Tottenham mendapatkan kesempatan melakukan eksekusi bola mati. Ketika para pemain berdiskusi untuk menentukan siapa yang akan menendang bola, sang penyusup justru dengan ancang-ancang yang meyakinkan. Lalu, menyepak bola dengan kaki kirinya.

Sebelum pihak keamanan bisa menghentikannya, apa yang dilakukan penyusup itu tidak buruk sama sekali. Tendangan itu berhasil memaksa kiper West Ham melakukan penyelamatan. Bahkan, kualitas tendangannya lebih baik dari yang dilakukan Christian Eriksen setelah itu. Sepakan pemain Denmark tersebut melambung di atas mistar gawang.

Dalam laga tersebut, West Ham bermain dengan 10 pemain  di babak kedua ketika James Collins menerima kartu kuning kedua karena melakukan pelanggaran terhadap Emmanuel Adebayor.

Kyle Naughton diusir keluar lapangan pada babak pertama karena menyentuh bola di dalam kotak penalti. Sayang, Mark Noble tidak mampu mengonversi tendangan penalti yang didapatkan The Hammers itu. Kegagalan itu juga berarti West Ham gagal memimpin pertamdingan.

Bahkan, pada akhirnya Spurs memenangkan pertandingan 1-0 berkat gol dramatis pada menit 93 dari Eric Dier. Uniknya, itu merupakan penampilan pertama Mauricio Pochettino sebagai pelatih di London Utara.

(mochamad rahmatul haq/anda)