5 Pelatih yang Dipecat Terlalu Cepat oleh Klub Besar Eropa

"Nomor 1 dikenal sebagai sebagai Baby Mourinho."

Analisis | 21 November 2021, 23:21
5 Pelatih yang Dipecat Terlalu Cepat oleh Klub Besar Eropa

Libero.id - Pelatih sepakbola memiliki pekerjaan yang paling tidak stabil, terutama mereka yang memimpin klub besar Eropa. Contoh kasusnya adalah Nuno Espirito Santo yang dipecat hanya empat bulan setelah bekerja di Tottenham Hotspur.

Pelatih-pelatih seperti Ronald Koeman dan Dean Smith juga mengalami pemecatan dalam beberapa waktu terakhir. Dia menyusul Espirito Santo, hingga terakhir dialami Ole Gunnar Solskjaer setelah diputus kontrak oleh manajemen Manchester United.

Pelatih umumnya menerima beban kritik setelah penampilan mengecewakan bersama tim mereka. Sangat jarang bagi seorang manajer bertahan lebih dari tiga atau empat tahun dalam pekerjaan yang sama dalam permainan modern.

Berikut adalah 5 pelatih yang dipecat paling cepat oleh klub yang baru mereka latih.

#5 Quique Setien | Barcelona

Quique Setien memegang peran manajerial Barcelona selama tujuh bulan saja. Dia dianggap oleh banyak orang sebagai salah satu manajer Barcelona terburuk dalam sejarah, tetapi Setien tidak pernah diberi waktu untuk beradaptasi dengan pekerjaannya.

Pelatih asal Spanyol itu terkenal setelah melatih Real Betis, yang merupakan salah satu tim paling menarik di Spanyol saat dilatihnya. Setien dianggap sangat cocok di Camp Nou, karena dia adalah eksponen filosofi Cruyffian.

Pendahulu Setien, Ernesto Valverde, dipecat menyusul awal yang buruk pada musim 2020/2021, dan keputusan mendatangkan Setien diambil dengan tergesa-gesa. Setien yang berusia 63 tahun ditunjuk sebagai manajer Barcelona di pertengahan musim 2020/2021.

Pelatih Spanyol itu memimpin hanya 25 pertandingan, di mana dia mengumpulkan rekor 16 kemenangan, empat imbang, dan lima kekalahan. Setien rata-rata mengumpulkan 2,08 poin per pertandingan dalam tujuh bulan masa kerjanya di Camp Nou.

Selama melatih Barcelona, mereka menghadapi kekalahan memalukan 8-2 di tangan Bayern Muenchen selama masa jabatan Setien.

#4 Julen Lopetegui | Real Madrid

Dari satu raksasa Spanyol ke raksasa lainnya, Julen Lopetegui menghadapi pemecatan di Real Madrid hanya tiga bulan setelah dia mulai bekerja.

Lopetegui tidak banyak melakukan perbaikan dalam tim selama dua tahun terakhir di Sevilla. Dia membimbing Sevilla meraih gelar Liga Europa keenam mereka. Sejak pengangkatannya, dia juga membantu Sevilla dua kali finis di empat besar berturut-turut di La Liga.

Namun, dia tidak diberikan waktu yang sama untuk memperbaiki keadaan di Santiago Bernabeu. Lopetegui memulai awal yang lambat di Real Madrid, menang enam kali dan kalah beberapa kali dalam 14 pertandingan pertamanya sebagai bos Los Blancos.

Dalam pertandingan pertamanya sebagai pelatih, Madrid kalah dari musuh bebuyutannya, Atletico Madrid, dengan skor 4-2 di Piala Super UEFA. Pelatih Spanyol itu mewarisi tim yang kehilangan pemain bintang, Cristiano Ronaldo, yang meninggalkan klub musim panas itu.

#3 Andrea Pirlo | Juventus

Legenda Juventus, Andrea Pirlo, diangkat sebagai manajer mantan klubnya pada musim panas 2020. Tetapi, persatuan itu hanya berlangsung satu musim.

Pada musim keduanya di Juventus, Pirlo memenangkan dua trofi hanya dalam sembilan bulan, tetapi tidak memenangkan gelar Serie A. Trofi pertamanya adalah Supercoppa Italiana, di mana I Bianconeri meraih kemenangan 2-0 di final.

Pirlo juga membawa Juventus meraih kemenangan 2-1 atas Atalanta di final Coppa Italia. Dia juga membantu mengamankan tempat Liga Champions pada matchday terakhir.

Dalam 52 pertandingannya sebagai manajer Juventus, Pirlo mencatatkan 34 kemenangan, sepuluh imbang, dan delapan kekalahan. Itu adalah rekor yang sangat bagus untuk seorang manajer tanpa pengalaman di tim senior sebelumnya. Penunjukan manajerial pertama Pirlo adalah di Juventus U-23 yang bermain di Serie C.

Sembilan hari kemudian dia mengambil alih kursi pelatih utama dari Maurizio Sarri. Mengingat Pirlo hampir tidak memiliki pengalaman dalam peran manajerial, Legenda Juventus itu pantas mendapatkan satu musim lagi untuk memperbaiki keadaan.

Legenda Italia itu baru saja mulai memperbaiki keadaan di akhir musim 2020/2021, hanya kalah dua kali dan menang tujuh pertandingan. Namun, kegagalan Juventus dalam mempertahankan gelar Serie A dan ketidakmampuan memenangkan Liga Champions membuat Pirlo diberhentikan.

#2 David Moyes | Manchester United

Dijuluki 'The Choosen One', David Moyes dipilih sendiri oleh Sir Alex Ferguson sebagai pengganti jangka panjangnya di Manchester United.

Namun, dewan Man United tidak menunjukkan rasa kepercayaan yang sama seperti Ferguson. Mereka kemudian memecat Moyes yang baru sembilan bulan menjabat. Pelatih asal Skotlandia itu juga tidak mendapat banyak dukungan di bursa transfer.

Man United hanya mengontrak Juan Mata dan Marouane Fellaini di jendela transfer pertama Moyes di Old Trafford.

Moyes mengalami awal yang sulit di musim 2013/2014, dan jelas membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan dan harapan yang sangat besar di Old Trafford.

Di Everton, Moyes berhasil menjadi underdog. Namun, sebagai manajer Man United, dia gagal membentuk tim yang solid dalam menyerang.

Dalam 51 pertandingan sebagai manajer Man United, Moyes memiliki rekor 26 kali menang, sepuluh kali seri dan 15 kali kalah. Jika dia diberi lebih banyak suntikan uang di pasar transfer dan mungkin sedikit lebih banyak waktu, dia bisa berhasil di Old Trafford.

#1 Andre Villas-Boas | Chelsea

Mantan asisten manajer Jose Mourinho, Andre Vilas-Boas, adalah salah satu dari sedikit manajer top yang tidak memiliki karier profesional sebagai pemain.

Vilas-Boas ditunjuk menyusul dua musim Carlo Ancelotti di Stamford Bridge. Dijuluki 'Baby Mourinho', pelatih asal Portugal itu menjadi salah satu prospek manajer paling menarik di benua itu saat itu. Vilas-Boas diangkat ke posisi puncak Chelsea pada musim panas 2011.

Pelatih asal Portugal itu baru berusia 33 tahun saat itu, dan baru saja menjalani musim treble bersama Porto. Dia pernah membawa Porto meraih gelar Primeira Liga, Taca de Portugal, dan Liga Europa pada musim 2010/2011.

Pemilik Chelsea, Roman Abramovich, dikenal kejam dengan pengangkatan dan pemecatan manajer, dan Vilas-Boas mengalaminya secara langsung. Pelatih asal Portugal itu tidak bisa bertahan selama satu musim penuh di Stamford Bridge, karena dia dipecat hanya delapan bulan dari pekerjaannya.

(diaz alvioriki/yul)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network