Kisah Main Mata Peru dan Kolombia Singkirkan Chile dari Piala Dunia 2018

"Ini terjadi pada 10 Oktober 2017 di laga terakhir kualifikasi. Cek videonya!"

Analisis | 18 November 2021, 05:41
Kisah Main Mata Peru dan Kolombia Singkirkan Chile dari Piala Dunia 2018

Libero.id - Kekalahan dari Ekuador di pertandingan terbaru Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona CONMEBOL membuat Chile terancam gagal lolos untuk kali kedua. Jika akhirnya gagal, La Roja pasti berharap kejadian kurang sportif di Kualifikasi Piala Dunia 2018 tidak terulang.  

Meski memenangkan Copa America 2015 dan 2016, Chile pada akhirnya gagal lolos ke Rusia. Saat itu, mereka harus menerima kenyataan pahit finish di posisi keenam klasemen akhir.

Chile menyelesaikan kualifikasi dengan 26 poin atau sama dengan Peru. Tapi, tersingkir berdasarkan fakta bahwa Alexis Sanchez dkk memiliki selisih gol yang lebih sedikit. La Roja kalah 0-3 dalam pertandingan terakhir melawan Brasil. Sementara Peru meraih hasil imbang 1-1 dengan Kolombia berkat gol bunuh diri David Ospina pada menit 77. Kedua laga itu berlangsung di jam yang sama.

Yang membuat Chile kesal adalah situasi yang terjadi di pertandingan Peru melawan Kolombia. Awalnya, semua berlangsung normal hingga mereka tahu bahwa Chile dikalahkan Brasil. Dengan situasi itu, Peru dan Kolombia cukup imbang untuk membuat Chile terdepak.

Rekaman menunjukkan, dalam salah satu momen, striker Kolombia, Radamel Falcao, terlihat mendekati tiga pemain Peru, yaitu Renato Tapia, Christian Ramos, dan Miguel Araujo. Keempatnya tampak berbisik-bisik dengan wajah sangat serius. Sepertinya mereka sedang memikirkan sesuatu yang penting.

Percakapan tidak biasa itu telah memunculkan dugaan bahwa mereka berkongsi untuk bermain aman di beberapa menit tersisa agar hasil akhirnya tetap 1-1. Dengan satu poin, Kolombia akan melaju ke putaran final setelah menempati urutan keempat dengan 27 poin. Sementara itu Peru melaju ke play-off. 

"Jelas kami menyadari apa yang terjadi di pertandingan lain. Kami bermain dengan pengetahuan tentang hasil lain dan, pada saat itu, (kami ingin) membuatnya (hasil Chile) diketahui," kata Falcao.

Hal yang kurang lebih sama diungkapkan Tapia. "Dalam lima menit terakhir, (pemain) Kolombia (Falcao) mendekati kami. Mereka tahu situasinya di pertandingan lain. Jadi kami mengatur permainan seperti yang kami harus lakukan. Saya berbicara dengan Radamel, yang mengatakan kepada saya bahwa kami berdua lolos. Tapi, ini sepakbola dan kami bermain untuk menang," kata Tapia.

Kebenaran di lapangan tidak pernah terungkap. Pasalnya, FIFA maupun CONMEBOL menolak melakukan penyelidikan karena menganggap hal tersebut hal yang normal. Tapi, bagi para pendukung Chile, kejadian itu akan terus dikenang sebagai salah satu bentuk tidak sportif di sepakbola Amerika Selatan.

(mochamad rahmatul haq/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network