5 Pemain Depan Argentina yang Kurang Berkembang karena Lionel Messi

"Messi ternyata mematikan karier beberapa pemain depan Argentina. Siapa saja mereka?"

Analisis | 09 November 2021, 19:26
5 Pemain Depan Argentina yang Kurang Berkembang karena Lionel Messi

Libero.id - Bagi Argentina, kehadiran Lionel Messi adalah berkah yang tak ternilai. Tapi, bagi beberapa pemain La Albiceleste, keberadaan La Pulga yang tidak tergantikan memberikan dampak negatif. Sejumlah pemain depan harus tersingkir dari skuad selama Messi masih digunakan.

Messi baru saja membantu Argentina memenangkan Copa America. Itu mengakhiri kekeringan trofi La Albiceleste yang berlangsung lebih dari satu dekade. Bersama Argentina, Messi juga mencapai tiga final Copa America, satu final Piala Dunia, dan memenangkan medali emas Olimpiade.

Beberapa pakar berpendapat bahwa kehadiran Messi yang konsisten dalam skuad telah memaksa tim untuk bermain mengikuti cara La Pulga.

Sejumlah pengamat lainnya berpendapat bahwa banyak pemain Argentina yang tidak cukup baik untuk bersaing mendapatkan tempat Messi di lini serang. Pemain-pemain akan selalu berada di bawah bayang-bayang Messi. Bahkan, beberapa diantaranya kehilangan kesempatan bermain karena Messi terus moncer.

Nah, berikut ini 5 pemain Argentina yang harus menderita karena keberadaan Messi yang tak tergantikan:


1. Mauro Icardi

Kembali pada 2013, Mauro Icardi dipanggil ke skuad timnas untuk pertama kalinya dalam karier. Musim gemilang bersama Sampdoria dan Inter Milan membuat sang bintang bergabung dengan La Albiceleste. Tapi, dia akhirnya bermain hanya sekali tahun itu.

Meski terus bermain bagus untuk Inter, Icardi tidak dipanggil lagi hingga 2017. Kehadirannya di tim pada 2017 dan 2018 sangat langka. Dia hanya bermain tujuh pertandingan secara total. Bahkan, moncer di Inter selama enam musim tidak otomatis membuat Icardi dilirik Argentina. Dia ada di bawah bayang-bayang Messi.


2. Paulo Dybala

Sejak Juventus mengontrak Paulo Dybala pada 2015, sang bintang semakin kuat, memenangkan banyak trofi bersama La Vecchia Signora dan menjadi bagian penting dari tim.

Tapi, untuk timnas, itu adalah kasus yang berbeda. Di bawah bayang-bayang besar Messi dan disamping masalah cedera yang menghantuinya, Dybala jarang bermain secara konsisten untuk Argentina. Dalam dua musim terakhir, sang bintang hanya bermain sekali untuk negara asalnya. Hasilnya, dia hanya memiliki dua gol.


3. Lucas Alario

Bersama Bayer Leverkusen, performa Lucas Alario cukup konsisten melewati angka dua digit untuk mencetak gol di semua ajang. Dia sama efisiennya saat bermain untuk River Plate di Argentina. Di sana, dia pernah mencetak 17 gol dalam 28 pertandingan.

Kecemerlangan untuk River Plate memberi Alario panggilan timnas. Tapi, dia harus berjuang untuk menemukan waktu bermain.

Sejak dipanggil ke timnas pada 2016, Alario telah berjuang untuk bermain lebih dari empat kali dalam satu tahun. Kehadiran Messi yang tak tergantikan di lapangan telah menurunkan bintang Leverkusen itu ke bangku cadangan untuk sebagian besar karier internasionalnya.

Di usia 29 tahun, dia hanya memiliki sembilan penampilan untuk Argentina dalam enam tahun.


4. Joaquin Correa

Memulai karier bersama Estudiantes de La Plata, Joaquin Correa pindah ke Sampdoria. Di sana, dia berjuang untuk mencetak gol secara konsisten. Tugas singkatnya bersama Sevilla dan kemudian Lazio diisi dengan inkonsistensi di depan gawang.

Namun, musim ini sang bintang itu telah mencetak empat gol dalam tujuh pertandingan Serie A dengan Inter. Itu menunjukkan penampilan yang lebih baik dari yang pernah dia kerjakan di musim-musim sebelumnya.

Correa pertama kali dipanggil ke timnas pada 2017. Tapi, hingga 2020, dia hanya tampil lima kali, hampir tidak menjadi starter di pertandingan apa pun. Uniknya, kemenangan di Copa America tahun ini adalah momen penting tersendiri bagi karier Correa. Dia membantu timnya dengan delapan penampilan dan satu gol.


5. Angel Correa

Setelah bermain selama dua musim singkat dengan San Lorenzo di Argentina, Angel Correa pindah ke Atletico Madrid. Di sana, dia dengan cepat menjadi pemain kunci di tim utama asuhan Diego Simeone. Sejak 2015 ketika melakukan debut untuk tim tersebut, sang bintang telah membantu Los Colchoneros meraih dua trofi Eropa dan satu gelar La Liga.

Namun, Correa belum membangun kehadiran yang kuat dengan timnas. Meski pertama kali dipanggil pada 2015, dia baru tampil 17 kali. Dia memainkan lima pertandingan untuk Argentina tahun ini. Itu lebih banyak dari yang dia mainkan pada tahun tertentu di masa lalu.

Kehadiran Messi di timnas hampir tidak memberi Correa waktu untuk bersinar. Tapi, jika dia terus mendapatkan lebih banyak peluang seperti yang dilakukan tahun ini, dia bisa berhasil untuk Argentina.

(mochamad rahmatul haq/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network