4 Jagoan Champions Manager Dekade 1990-an, Masih Ingat?

"Nomor 3 dianggap sebagai pendahulu sebelum James Milner."

Analisis | 08 November 2021, 05:21
4 Jagoan Champions Manager Dekade 1990-an, Masih Ingat?

Libero.id - Football Manager (FM), atau dahulu lebih dikenal sebagai Championship Manager (CM), adalah sebuah game simulasi manajemen sepakbola yang paling digandrungi di dunia. Sampai sekarang permainan besutan Sports Interactive itu tak terhitung berapa jumlah pemain setianya.

Championship Manager banyak digemari. Selain realistis, Anda akan merasakan langsung sensasi seperti menjadi manajer sepakbola yang bertugas meracik strategi di game tersebut. Anda dapat merekrut staf pelatih, mengatur sesi latihan, membeli, dan memutus kontrak pemain, dan banyak lagi.

Berkaitan dengan hal itu, Anda mungkin tidak asing dengan beberapa nama dalam Championship Manager yang punya rating bagus dan dianggap sebagai wonderkid.

Untuk itu, kami telah merangkumnya untuk Anda:

1. Nii Lamptey

Dalam dunia nyata, pemain bernama Lamptey itu adalah wonderkid yang berhasil membawa timnas Ghana U-17 menjuarai FIFA U-17 World Championship 1991. Sejak itu, dia mendapat julukan The Next Pele.

Lamptey sebetulnya adalah cetak biru untuk apa yang kemudian menjadi peran No.10 dalam sepakbola modern.

Namun, sayang kecepatan, kreativitas, dan bakatnya sirna karena regulasi diri yang buruk.
Di Champions Manager, namanya termasuk yang menjadi favorit untuk dimainkan.

2. Tommy Svindal Larsen

Pada era 1990-an, sepakbola Inggris telah menyadari fakta bahwa Skandinavia adalah kawasan tempat para pemain muda berbakat bisa dibeli dengan murah.

Di antaranya ada nama Tommy Svindal Larsen dari Stabaek.

Di Championship Manager, dia adalah profil bek yang banyak dicari pelatih. Tekel yang keras, tapi rapi, operan yang bagus, sprint yang merepotkan. Pemain asal Norwegia itu memiliki semuanya.

Tapi, sayangnya kariernya penuh dengan riwayat cedera. Dalam kehidupan nyata, dia tidak mencapai hal yang sama.

3. Niclas Alexandersson

Jauh sebelum James Milner jadi pemain serba bisa yang banyak dincar oleh para pemain Championship Manager, Niclas Alexandersson lebih dulu mendapatkan status itu.

Sangat sedikit di dunia Championship Manager, apalagi dianugerahi kehormatan mahir dalam bertahan, jago di lini tengah, atau serangan.

Yang menimbulkan pertanyaan abadi: apa posisi terbaik Niclas Alexandersson?

Jika Anda bertanya kepada penggemar Sheffield Wednesday, Everton, dan West Ham, yang tak lain merupakan klub yang pernah dibela pemain asal Swedia itu dalam kehidupan nyata. Kedengarannya apa yang ditampilkan di game itu benar adanya.

4. Ibrahima Bakayoko

Rating Bakayoko untuk posisi CD-ROM dalam Championship Manager hampir sempurna, yakni 97/98. Di dalam game dia adalah pemain terhebat yang pernah ada, tapi dalam kehidupan nyata dia sebenarnya adalah striker yang kurang dikenal saat bermain di Ligue 1. 

Ibrahima Bakayoko pada dasarnya adalah kode cheat. Sebuah kesalahan dalam Matrix. Untuk tim mana pun, di liga mana pun, di negara mana pun di seluruh dunia, tanda tangan penyerang Montpellier itu menjamin Anda mencetak gol dan kejayaan.

Mungkin tangan Diego Maradona telah diberkati oleh Tuhan, tapi kaki Bakayoko telah diciptakan oleh kekuatan alam semesta yang paling maha kuasa – editor data The Champ Man.

Jadi, bisa dibayangkan riak kegembiraan ketika diumumkan bahwa penyerang Pantai Gading itu akan bergabung dengan Everton pada Oktober 1998. 

Sayangnya, hasil buruk dari empat gol dalam 25 pertandingan bukanlah hasil yang diinginkan. Bukti bahwa game Championship Manager terlalu mengkhayal dalam menggambarkan Bakayoko.

(mochamad rahmatul haq/yul)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network