Kisah Klub Mali Tempuh Jalan Darat 2.000 km Pulang-Pergi untuk Tanding di Liberia

"Semua ini dilakukan atas nama profesionalisme dan sportivitas. Salut!"

Biografi | 26 October 2021, 14:02
Kisah Klub Mali Tempuh Jalan Darat 2.000 km Pulang-Pergi untuk Tanding di Liberia

Libero.id - Meski klub kecil dari kasta kedua dan berasal dari negara miskin; profesionalisme klub asal Mali, Binga FC, layak mendapatkan acungan dua jempol. Demi pertandingan Piala Konfederasi Afrika 2021/2022, mereka rela menempuh perjalanan darat lebih dari 2.000 km pulang-pergi ke Liberia. 

Binga FC adalah klub kecil dari Liga Mali yang bermain di Divisi II. Mereka memiliki dana terbatas karena minimnya sponsorship.

Dalam situasi serba minim, Binga harus mewakili Mali di Piala Konfederasi Afrika. Itu adalah kompetisi antarklub kelas dua Afrika sekelas Liga Europa di Eropa atau Piala AFC di Asia. Binga lolos ke kompetisi itu setelah secara mengejutkan menjuarai Piala Mali musim lalu.

Seperti Liga Europa atau Piala AFC, Piala Konfederasi Afrika juga akan terbagi ke dalam beberapa grup, yang akan dimainkan tahun depan. Tapi, sebelum tampil di babak utama, beberapa klub non unggulan harus melalui fase kualifikasi dan play-off, yang berlangsung tahun ini. Salah satunya, Binga.

Pada Kualifikasi I, Binga harus bermain di Liberia melawan Breweries Monrovia dalam pertandingan dua leg. Bagi klub lain, pertandingan itu bukan masalah besar. Mereka cukup menelepon maskapai penerbangan untuk membeli tiket pesawat ke Liberia. 

Tapi, Binga adalah klub miskin. Mereka tidak punya banyak dana untuk naik pesawat dari Bamako ke Monrovia yang membutuhkan biaya besar. Mereka hanya memiliki dana untuk perjalanan darat menggunakan minibus. Masalahnya, mereka harus menempuh jarak lebih dari 1.000 km sekali jalan dengan kondisi jalan yang tidak selalu mulus.

Binga melakukannya atas nama profesionalisme, sportivitas, dan negara. Mereka sebenarnya bisa saja mengundurkan diri. Tapi, klub tidak melakukannya karena sepakbola adalah mimpi mereka.

Hebatnya, perjuangan Binga membutuhkan waktu dua hari (empat hari pulang-pergi). Dan, meski para pemain kelelahan, kemenangan 2-0 dihasilkan di Liberia pada 19 September 2021. Binga lolos ke Kualifikasi II dengan keunggulan agregat 5-0 setelah pada leg pertama menang 3-0, 11 September 2021.

Kemenangan atas Breweries membawa Binga melawan ASFA-Yennenga dari Burkina Faso. Lagi-lagi, Binga harus menempuh perjalanan darat panjang dan melelahkan. Berhubung Yannenga tidak bisa menggelar laga kandang di Ouagadougou karena faktor keamanan, duel dipindah ke Abidjan di Pantai Gading. 

Padahal, Mali dan Burkina Faso bertetangga dan jarak antara Bamako dengan Ouagadougou hanya 800 km. Sementara Pantai Gading adalah tetangga Liberia. Jadi, jarak tempuh Bamako ke Abidjan mencapai 1.100 km. 

Perjuangan Binga menempuh jalan darat ke Pantai Gading kembali berbuah hasil positif. Mereka menang adu penalti 7-6 setelah menciptakan agregat 1-1 (0-1, 1-0). 

Dengan keberhasilan ini, Binga akan tampil di play-off sebelum mencapai fase grup. Lawan di play-off adalah tim-tim buangan dari Liga Champions Afrika. Entah siapa lawannya, Binga akan kembali menjalani perjalanan darat yang panjang dan sangat melelahkan. 

Jadi, untuk langkah awal, mereka hanya berharap lawan yang dihadapi berasal dari negara tetangga. Bukan dari tempat yang jauh seperti Nigeria, Kongo, Zambia, Kenya atau Tanzania.

(diaz alvioriki/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network