Libero.id - Pernyataan Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, yang menyatakan Elkan Bagott menolak membela tim nasional Indonesia mendapatkan respons emosial dari sejumlah suporter tim Merah-Putih. Mereka menyerbu akun media sosial sang pemain dan klubnya, Ipswich Town.
Beberapa hari lalu, Iwan Bule menjawab pertanyaan media tentang mengapa nama Baggott tidak masuk skuad timnas senior yang menghadapi Taiwan maupun Timnas U-23 versus Australia.
Menurut Iriawan, Shin Tae-yong sebenarnya menyukai kemampuan Baggott sebagai pemain belakang berusia muda. Tapi, setelah beberapa kali berkomunikasi dan mendapatkan jawaban kurang bersahabat, Tae-yong memutuskan tidak lagi memberi pemuda kelahiran Thailand itu ke timnas lagi.
"Elkan itu sudah dihubungi beberapa kali. Yang bersangkutan kami tanya: 'Tidak ingin membela timnas kita ya?'. Begitu kira-kira," kata Iriawan kepada wartawan akhir pekan lalu.
"Sudah berapa kali kami panggil. Kami menyayangkan. Dulu begitu mau masuk timnas U-21 mengejar kita. Sekarang, ditawari timnas (senior), tidak ada respons. Ya masih banyak pemain yang lain, tidak (perlu) takut. Masih kami cari Elkan Baggott-Elkan Baggott lainnya," tambah Iriawan.
Uniknya, Baggott sebenarnya yang pertama kali mengungkapkan ketertarikan membela Indonesia, meski sebenarnya juga dipanggil Thailand. Bak gayung bersambut, rezim baru timnas asuhan Tae-yong langsung menjalin kontak dan hasilnya positif.
Baggott kemudian dipanggil timnas untuk pertama kalinya pada Juli 2020. Dia diproyeksikan memperkuat Garuda Muda di Piala Asia U-19 2020 dan Piala Dunia U-20 2021. Dia bergabung mengikuti pelatnas timnas U-19 di Kroasia. Sayang, Piala Asia U-19 maupun Piala Dunia U-20 akhirnya batal.
Tae-yong kemudian memanggil Baggott ke timnas senior di lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2022. Tapi, dia tidak memenuhi panggilan. Tidak ada alasan yang diungkap. Hanya muncul spekulasi yang menyebut tujuan utama Baggott sebenarnya hanya ingin tampil di Piala Dunia U-20.
Dia tidak berminat tampil untuk Indonesia di level senior karena tampaknya menganggap masa depan tim Garuda tidak sebagus Thailand atau Inggris. Sebab, jika sekali membela timnas senior Indonesia di laga resmi FIFA, Baggott akan kehilangan kesempatan membela negara lain seperti Inggris atau Thailand.
Dengan sikap yang ditunjukkan Baggott, kemarahan suporter Indonesia memuncak. Hanya berselang hitungan jam, akun media sosial Baggott langsung dibanjiri pesan dari suporter Indonesia. Unfollow masal juga terjadi. Baggott kehilangan ribuan pengikut dari akun +62.
Akibatnya, bek tengah berpostur 194 cm tersebut harus mematikan kolom komentar di Instagram resminya, @elkanbaggott.
Kesal tidak lagi bisa menghujani medos Baggott, suporter Indonesia berpindah ke Instagram resmi The Tractors, @ipswichtown. Meski Baggott tidak bermain di pertandingan terbaru klub League One itu sepanjang akhir pekan lalu lantaran tidak berada di skuad utama, akun Ipswich banjir komentar warganet Indonesia.
Setiap admin Ipswich memposting gambar tentang aktivitas klub, baik pertandingan maupun hal lainnya, komentar-komentar dengan Bahasa Indonesia mendominasi. Mayoritas marah dengan kelakuan Baggott.
Biasanya, kolom komentar Ipswich hanya dihiasi kurang dari 30 komentar. Tapi, sejak masalah Baggott mencuat, kolom komentarnya mencapai ribuan. Tagar #ElkanOut, #BaggOut, hingga #ShameOnYouElkanBaggott mendominasi. Bahkan, ada yang meminta klub memecat Baggott.
Fenomena ini mengingatkan suporter pada aksi warganet Indonesia ketika atlet-atlet bulutangkis Indonesia dilarang berlaga di All England karena naik pesawat bareng terduga pasien Covid-19. Hal yang sama terjadi saat kontrak Egy Maulana Vikri tidak dilanjutkan Lechia Gdansk.
(andri ananto/anda)
Opini