Kisah Union Saint-Gilloise, Klub Prasejarah yang Kembali ke Papan Atas Belgia

"Klub promosi yang bikin kejutan. Ternyata, punya sejarah panjang. Ini kisahnya."

Biografi | 22 October 2021, 20:48
Kisah Union Saint-Gilloise, Klub Prasejarah yang Kembali ke Papan Atas Belgia

Libero.id - Sepakbola Belgia hanya didominasi oleh beberapa klub, yaitu Anderlecht, Club Brugge, dan Genk di garis depan era modern. Tapi, beberapa penantang telah muncul musim ini. Salah satunya Union Saint-Gilloise yang nyaris terlupakan.

Bagi anak milenial, bahkan di Belgia sendiri, Union adalah nama klub yang sangat asing. Itu wajar karena mereka adalah klub besar masa lalu, masa prasejarah, atau masa sebelum Perang Dunia II meletus dan menghancurkan daratan Eropa. Bahkan, mereka memenangkan gelar ke-11 di kompetisi elite Belgia pada 1935.

Tidak hanya itu, pada 1933-1935, Union mencatat rekor dunia tidak pernah kalah dalam 60 pertandingan beruntun. Karena itu, dengan bangga para pendukung menjuluki klubnya "Union 60".

Tapi, Setelah lama hilang atau bahkan nyaris punah, Union dihidupkan kembali. Mereka mendapatkan tiket promosi musim lalu dan musim ini bermain di kasta tertinggi untuk pertama kalinya sejak 1972/1973. Itu adalah musim ketika Union terdegradasi ke kasta kedua dan selanjutnya hilang di kasta ketiga.

Union bangun dari kubur setelah kepemilikannya diambil alih pemilik Brighton and Hove Albion, Tony Bloom. Dia menjadi pemegang saham mayoritas tiga tahun lalu bersama rekan bisnisnya, Alex Muzio.

Pendekatan mereka sukses besar sejauh ini. Menggunakan manajemen dan etos kerja Liga Premier, Bloom merevolusi Union. Hasilnya, klub lebih profesional. Pendukung kembali ke stadion dan para pemain merasakan kenyamanan bermain sepakbola.

"Klub ini memiliki sejarah yang luar biasa. Ini adalah raksasa tua karena dulu mereka memenangkan banyak gelar, berkompetisi di Eropa, dan memiliki banyak pemain tim nasional. Mereka dianggap sebagai salah satu klub terbesar di Belgia," ujar bek tengah, Christian Burgess, kepada Goal.

"Saya pikir dulu mereka sedikit tersesat. Dan, sekarang, di bawah kepemilikan baru, mereka mencoba menyadari potensi mereka," tambah pesepakbola asal Inggris tersebut.

Burgess menjadi saksi mata dan bagian dari kebangkitan luar biasa Union di sepakbola Belgia. Pesepakbola  berusia 30 tahun itu sebelumnya bermain untuk Middlesbrough, Peterborough United, dan Portsmouth. Lalu, dia pergi ke luar negeri untuk mencoba sesuatu yang baru bersama Union.

Musim panas lalu, terinspirasi oleh proyek yang ditawarkan, Burgess mengambil langkah berani untuk pindah ke Brussels. Di tempat ini dirinya cukup dihargai berkat pengalaman dalam kariernya.

"Jelas saya senang dengan keputusan itu. Pindah ke sini adalah lompatan kecil dari keyakinan saya, karena anda tidak pernah tahu apa yang akan anda hadapi. Anda memiliki harapan tertentu dan saya pikir itu sesuai dengan harapan mereka," kata Burgess.

Union bermain di Divisi 1A setelah menjuarai Divisi 1B musim lalu dengan keunggulan 18 poin dari rival terdekat , RFC Seraing. Dengan formasi 3-5-2 dan tekanan yang lebih agresif, tim asuhan Felice Mazzu itu menciptakan keseimbangan sempurna antara menyerang dan pertahanan. Mereka juga mencetak lebih banyak gol dan lebih sedikit kebobolan dari tim lain. 

Musim ini di Divisi 1A, Union langsung menggebrak. Mereka memuncaki klasemen sementara di pekan 11. Union mengumpulkan 22 poin atau sama dengan runner-up, Brugge. Tapi, mereka lebih produktif.

"Dalam hal filosofi sepakbola, pelatih ingin membangun permainan dari belakang dan memainkan sepakbola yang menghibur dengan tekanan tinggi. Tim penyerang yang akan mencetak gol, dan terorganisasi dengan baik pada saat bersamaan," jelas Burgess.

"Kami memang harus sedikit beradaptasi saat pindah ke liga yang lebih tinggi. Tapi, kami masih memainkan sepakbola yang sangat bagus. Sangat berbahaya dalam serangan balik dan kami juga dapat mengontrol permainan di waktu-waktu tertentu," tambah Burgess.

Strategi rekrutmen yang menyeluruh dan berbasis data telah menghasilkan beberapa prospek menarik. Itu bisa dilihat dari kemitraan duo penyerangan utama, Deniz Undav dan Dante Vanzeir. Keduanya didatangkan musim panas lalu dan langsung mencetak 55 gol, termasuk 15 gol musim ini.

Direktur olahraga, Chris O'Loughlin, yang pernah bekerja di Afrika Selatan, Australia, dan Inggris, bertanggung jawab atas aktivitas transfer Union. Dia sangat tertarik pada karakter pemain serta kemampuan mereka.

"Ini bukan hanya tentang statistik dan apa yang mereka lihat. Ini tentang hal-hal yang mereka dengar dan rekomendasi. Mereka melihat seluruh profil anda dan melihat semua yang anda lakukan di dalam dan di luar lapangan," kata Burgess.

"Tidak banyak ego di klub ini, dan saya pikir itu memiliki korelasi positif dengan kesuksesan yang kami miliki selama setahun terakhir. Mereka menginginkan pemain-pemain yang bekerja keras dan tidak mementingkan diri sendiri. Mereka telah menjadikan tim yang solid. Di sini, orang-orang ingin bermain satu sama lain dan mendorong satu sama lain," ungkap Burgess.

Selain membeli pemain, transfer gratis dan kesepakatan pinjaman masih mendominasi bisnis Union. Pemain muda menjanjikan seperti Marcel Lewis dan Matthew Sorinola baru-baru ini bergabung dari Chelsea dan MK Dons. Itu membuat jumlah pemain Inggris menjadi tiga.

"Mereka adalah pemain yang sangat muda di awal karier. Sangat menarik melihat mereka mengambil pendekatan ini. Saya mencoba membantu. Saya menjadi suara yang ramah untuk diajak mengobrol di ruang ganti. Saya mencoba menawarkan saran dan membantu mereka. Sebab, tidak setiap anak usia 19-20 tahun langsung pergi ke luar negeri," ungkap Burgess.

Burgess juga terkesan dengan fasilitas di tempat latihan dan infrastruktur yang dimiliki Union. "Ini proyek Alex (Muzio). Saya pernah bertemu dengannya beberapa kali. Dia sangat tertarik dan bersemangat pada Union, tentang para pemain dan staf, tentang menjalankan klub yang tepat. Ini adalah tempat yang tepat dimana anda ingin bekerja," ujar Burgess.

Sama seperti zaman prasejarah, Unionjuga  masih bermarkas di Stade Joseph Marien. Ini adalah salah satu stadion tertua di Belgia dan merupakan peninggalan dari generasi sebelumnya.

Dibuka pada 1919, stadion di tengah hutan kota ini masih memiliki bangku kayu di tribun utama dan interior vintage, dengan dinding berpanel, foto-foto bersejarah, dan lambang klub ditampilkan di jendela kaca. Pepohonan Duden Park menjulang di latar belakang, menciptakan suasana yang unik.

Kandang Union hanya memiliki kapasitas 8.000 kursi. Tapi pendukung mereka bisa menciptakan suasana yang ramai. 

"Dari tahun lalu, peningkatannya cukup besar, dan menyenangkan. Itu sebabnya saya datang ke Belgia. Saya ingin menguji diri saya di divisi teratas melawan pemain yang lebih baik. Anda bermain melawan tim yang memiliki lebih banyak uang. Jadi, ini tantangan yang menarik," pungkas Burgess.

(diaz alvioriki/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network