Sukses atau Gagal? 10 Pemain Lapangan yang Mendadak Jadi Kiper

"Beberapa pemain lapangan pernah bertugas menjadi kiper dadakan. Bagaimana hasilnya? Ini kisahnya."

Analisis | 14 October 2021, 09:11
Sukses atau Gagal? 10 Pemain Lapangan yang Mendadak Jadi Kiper

Libero.id - Kiper adalah posisi istimewa di sepakbola. Itu ditandai dengan nomor punggung satu, seragam yang berbeda, dan hak istimewa untuk menggunakan tangan. Tapi, bagaimana jika di tengah pertandingan sang penjaga gawang cedera atau dikartu merah wasit?

Jawaban dari pertanyaan tersebut adalah pelatih biasanya akan memainkan kiper cadangan jika penjaga gawang utama cedera. Lalu, saat kartu merah di terima kiper utama, pelatih akan mengorbankan salah satu pemain dengan kiper cadangan.

Masalah yang lebih rumit akan muncul jika pelatih telah menggunakan semua pemain pengganti ketika kiper utama mengalami kejadian yang tidak diinginkan tersebut. Hal yang sama rumitnya juga bisa hadir ketika kiper cadangan masuk dan ternyata juga cedera atau dikartu merah.

Dalam situasi seperti itu, pelatih akan memainkan pemain lapangan alias non kiper untuk menjadi penjaga gawang sementara. Apakah itu berhasil? Berikut ini 10 contoh pemandangan paling langka dalam sepakbola tersebut:


1. John O'Shea (Manchester United, 2007)

John O'Shea menggantikan Edwin van der Sar, yang cedera pada menit-menit akhir pertandingan melawan Tottenham Hotspur di White Hart Lane pada 2007. Saat itu MU telah menggunakan ketiga jatah pergantian pemain. Jadi, Sir Alex Ferguson memutuskan O'Shea menjadi penjaga gawang dadakan.

Hasilnya, dia ikut melakukan penyelamatan satu lawan satu yang luar biasa untuk memastikan MU tetap clean sheets dalam kemenangan empat gol tanpa balas itu.


2. John Terry (Chelsea, 2006)

Chelsea cukup sial waktu itu. Petr Cech dan Carlo Cudicini mengalami cedera saat melawan Reading di Liga Premier. Dan, John Terry kemudian menggantikannya dan mencoba membantu tim meraih kemenangan tandang. Dia melakukannya dengan tepat, menjaga clean sheets, dan memastikan kemenangan 1-0 untuk The Blues.


3. Cosmin Moti (Ludogorets, 2014)

Juara Bulgaria, Ludogorets, belum pernah tampil di Liga Champions sebelum menjalani pertandingan kualifikasi penting melawan jagoan Rumania, Steaua Bucharest.

Penjaga gawang Ludogorets diusir keluar lapangan tepat setelah menyamakan kedudukan untuk membawa pertandingan ke perpanjangan waktu. Lalu, Cosmin Moti, seorang bek tengah mengambil tanggung jawab menjaga gawang dan tampil luar biasa.

Pertandingan berlanjut ke adu penalti. Moti mencetak tendangan penalti dan menyelamatkan dua tendangan pemain-pemain Steaua. Dia membawa Ludogorets lolos ke fase grup Liga Champions untuk pertama kalinya dalam sejarah. Dan, untuk mengenangnya, Ludogorets menamakan salah satu tribun di stadionnya dengan nama "Moti's Stand" pada 2015.


4. Henri Lansbury (West Ham United, 2012)

West Ham dan Blackpool saling berhadapan di final play-off Championship Division 2011/2012.  Saat itu, The Hammers mengamankan kemenangan 2-1 melawan tim asuhn Ian Holloway.

Namun, selama pertandingan di Bloomfield Road itu, kiper The Hammers, Robert Green, diusir keluar lapangan karena melakukan pelanggaran terhadap Roman Bednar. Dengan skor sementara 2-1 untuk West Ham, kartu merah memiliki potensi nyata untuk merusak hasil pertandingan.

Tapi, mantan pemain muda Arsenal, Henri Lansbury, mengambil tempat Green. Keputusan itu tepat. Tim London Timur itu tidak kebobolan lagi. Bahkan, mereka menambahkan gol untuk menang 4-1.


5. Phil Jagielka (Sheffield United, 2006)

Pasukan Neil Warnock menghadapi Arsenal asuhan Arsene Wenger dalam pertandingan berlabel "David vs Goliath". Sheffield United unggul 1-0 ketika Paddy Kenny tertatih-tatih karena cedera paha. Warnock tidak memiliki penjaga gawang di bangku cadangan. Lalu, dia meminta Phil Jagielka bertukar jersey menjadi penjaga gawang.

Reaksi fantastis penyelamatan dari upaya Robin van Persie melambangkan kinerja Jagielka dan Sheffield selama 34 menit tersisa. Lalu, peluit akhir dibunyikan dan Sheffield memperoleh kemenangan melawan The Gunners dengan sedikit bantuan dari kiper daruratnya, Jagielka.


6. Alex Revell (MK Dons, 2016)

Saat pertandingan antara MK Dons melawan Preston North End dalam skor imbang 1-1, Cody Cropper melanggar Eoin Doyle dan mendapatkan kartu merah dari wasit. Tanpa memiliki pergantian pemain tersisa, penyerang Dons, Alex Revell, melangkah maju untuk menghadapi tendangan penalti sebagai kiper darurat.

Apa yang terjadi selanjutnya? Anda dapat menebaknya! Ya, penyelamatan hebat dari Revell membuat Dons mengakhiri pertandingan itu dengan skor imbang.


7. Kyle Walker (Manchester City, 2019)

Man City melakukan perjalanan ke Atalanta Bergamo untuk pertandingan penyisihan grup Liga Champions pada November dua tahun lalu. Tapi, dengan skor imbang menjelang peluit akhir, kiper pengganti, Claudio Bravo, justru dikartu merah setelah melakukan pelanggaran terhadap Josip Ilicic.

Bravo menjadi penjaga gawang pengganti pertama yang diusir keluar lapangan dalam sejarah Liga Champions. Dia masuk setelah Ederson telah ditarik keluar lapangan karena cedera otot. '

Merespons situasi itu, Pep Guardiola mempercayakannya kepada Kyle Walker. Pekerjaan pertama pemain Inggris itu adalah mencegah tendangan bebas Alejandro Gomez. Walker berhasil menjaga gawang Man City clean sheets hingga menit-menit berikutnya.


8. Rio Ferdinand (Manchester United, 2008)

Berkat Sir Alex Ferguson, MU sukses mendominasi sepakbola Inggris pada 2007/2008. Saat itu, mereka mengejar treble winners lagi.

Lalu, dalam pertandingan perempat final Piala FA melawan Portsmouth, Van der Sar harus keluar lapangan karena cedera. Tomasz Kuszczak yang menggantikan posisinya justru dikeluarkan dari lapangan. Dia meninggalkan lapangan saat Portsmouth menyiapkan sebuah eksekusi penalti.

Seperti biasam Ferguson tenang. Rio Ferdinand kemudian ditunjuk untuk menghadapi penalti Sulley Muntari. Meski menebak dengan benar, Muntari melepaskan tendangan penalti melewati Ferdinand. MU kalah 0-1 dan gagal meraih treble. Mereka hanya berhasil memenangkan Liga Premier dan Liga Champions.


9. Harry Kane (Tottenham Hotspur, 2014)

Sering disebut-sebut sebagai salah satu striker terbaik di dunia, Harry Kane jelas tidak akan berhasil menjadi pemain nomor satu yang berdiri di bawah mistar. Dan, itu dibuktikan ketika Tottenham menghadapi Asteras Tripolis di Liga Europa.

Saat itu, mereka tampak yakin akan memenangkan pertandingan setelah Kane mencetak hattrick dan membuat Spurs. Tapi, di akhir pertandingan, Hugo Lloris justru diusir keluar lapangan karena melakukan pelanggaran di luar kotak penalti. Lalu, Kane menggantikan pemain Prancis itu.

Tembakan pertamanya yang dihadapi adalah dari tendangan bebas. Sebagian besar penjaga gawang seharusnya menghadapinya dengan tenang. Tapi, tangkapan Kane tidak sempurna dan bola menggelinding melalui kakinya ke bagian belakang gawang. Spurs kemudian menang 5-1. Para pakar terkesan dengan eksploitasi mencetak gol Kane. Tapi, tergelitik oleh upayanya menjadi penjaga gawang.


10. Robbie Savage (Derby County, 2010)

Derby County menghadapi Reading dalam pertandingan Championship Division pada 2010. Sudah tertinggal 1-2, kiper pilihan pertama, Stephen Bywater, dipaksa keluar lapangan karena cedera. Lalu, penggantinya, Saul Deeney, harus diusir keluar lapangan sebelum turun minum.

Tanpa punya kiper, Robbie Savage turun tangan menyelamatkan timnya. Sang gelandang menjadi kiper dadakan untuk melakukan beberapa penyelamatan. Sayang, Savage harus membiarkan dua gol bersarang di gawangnya dan membuat Derby kalah 1-4.

(diaz alvioriki/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network