Libero.id - Tidak di La Liga, tidak juga di Liga Champions. Nasib tak bersahabat terus menghampiri Barcelona.
Klub Catalunya itu kembali kalah di pentas Liga Champions musim ini. Setelah dipermalukan Bayern Muenchen, Barcelona kebobolan tiga gol dari Benfica.
Ronald Koeman sebagai pelatih seharusnya bertanggung jawab penuh atas situasi ini.
Hal awal yang dilakukan Koeman adalah menunjukkan keterbatasan skuad yang dimiliki Barcelona musim ini. Itu adalah sikap yang bisa diartikan sebagai mengeluh.
Tak Mau Melihat
Koeman secara terang-terangan mengatakan Barcelona tak bisa berharap banyak di Liga Champions musim ini.
Sebetulnya alasan Koemen tentang skuad Barcelona bisa dibilang mengada-ada. Sebab, bukankah dulunya dia adalah promotor bagi para talenta muda.
Masalah utama Koeman tampaknya adalah dia cacat secara taktik. Pelatih berpaspor Belanda itu tidak mampu mengubah permainan dari skuad yang tersedia, yang sebetulnya kualitasnya tak buruk-buruk.
Dalam keadaan normal pelatih Belanda itu seharusnya sudah dipecat dalam beberapa jam ke depan, tapi Barcelona sudah lama berhenti hidup di dunia normal.
Barcelona pada era Koeman, khususnya di kompetisi Eropa, berada pada level yang tidak semestinya.
Dengan segala alasan demi alasan yang terus-menerus dilontarkan oleh Koeman, haruskah Koeman melanjutkan sebagai pelatih kepala Barcelona?
Bisakah pihak klub memberi pemakluman pada Koeman dari waktu ke waktu?
(atmaja wijaya/yul)
Opini