Kisah James Ward-Prowse, Kapten dan Calon Legenda Southampton

"Beberapa kali menolak tawaran pindah karena terlanjur cinta dengan Southampton. Respek!"

Biografi | 20 September 2021, 09:09
Kisah James Ward-Prowse, Kapten dan Calon Legenda Southampton

Libero.id - Tak ada yang lebih menggembirakan ketimbang bisa membela tim nasional. Dan, setelah bermain bagus di musim lalu, kapten Southampton, James Ward-Prowse, hampir saja masuk dalam skuad Inggris di Euro 2020.

Selain itu berkat penampilannya, pemain berusia 26 tahun itu dilaporkan menjadi target transfer utama dari Aston Villa dan Tottenham Hotspur sepanjang musim panas lalu. Tapi, Southampton berhasil mempertahankan Ward-Prowse. Begitu pula sang pemain yang mencintai The Saints.

Pengalaman mengajarkan pada Southampton bahwa kehilangan pemain bintang sangat tidak mengenakan. Mulai dari Alan Shearer, Theo Walcott, hingga Gareth Bale, mereka hanyalah beberapa nama yang menjanjikan sebelum akhirnya pergi.

Tapi, alih-alih mengikuti rute usang itu, Ward-Prowse melawan tren. Kontrak lima tahun baru diteken yang akan membuat dirinya memainkan total 15 tahun di klub. Seolah dia ingin menjadi Legenda klub.

Ward-Prowse tumbuh di pinggiran Portsmouth, klub satu kota dan rival Southampton. Sejak usia enam tahun bakatnya sudah sangat menonjol. Dia bermain untuk klub lokal East Lodge FC, dan para rekan-rekannya lekas menyadari bahwa kemampuan istimewa Ward-Prowse adalah di eksekusi bola mati.

"Dia selalu melakukan crossing dan tendangan bebas selama latihan. Jadi, saya katakan padanya ada lebih banyak permainan. Tapi, dia melakukannya dengan baik, bukan?" canda Dave Hill, Ketua sekaligus pelatih East Lodge

Saat itu Ward-Prowse mengidolakan David Beckham. Tidak mengherankan bahwa dia telah menjadikan keahlian tendangan bebas sebagai ciri khas permainannya. "Ward-Prowse adalah salah satu pengambil set-piece terbaik di dunia," kata Pelatih The Saints, Ralph Hasenhuttl, baru-baru ini kepada BBC Radio 5 Live.

Gelandang ini telah mencetak 10 gol langsung dari tendangan bebas. Dia berada di urutan kedua dalam sejarah Liga Premier di belakang Sebastian Larsson dengan 11 gol. Dia juga memiliki tingkat konversi terbaik dari pemain Liga Premier mana pun yang telah mengambil lebih dari 50 tendangan bebas langsung sejak 2003/2004.


Main dengan satu klub sepanjang karier

Kontrak baru yang ditandatangani Ward-Prowse belum lama ini memungkinkan dia untuk mencapai hal yang paling langka di Inggris, yaitu pemain dengan satu klub. Itu berarti satu dekade telah berlalu sejak Ward-Prowse melakukan debut di usia 16 tahun melawan Crystal Palace. Saat itu klub sedang melakukan promosi berturut-turut ke Liga Premier.

Dean Hammond, yang menjadi kapten The Saints, waktu itu mengingat Ward-Prowse sebagai remaja yang menonjol di lapangan latihan. "Dia tidak hanya memiliki kualitas, melainkan juga tidak segan mendengarkan nasihat," kata Hammond. 

Ada banyak pemain Akademi Southampton yang tergoda dan menyeberang ke klub lain untuk membuktikan diri. Tapi, hanya Ward-Prowse yang setia bertahan di klub. "Luke Shaw dan Alex Oxlade-Chamberlain adalah dua contoh pemain Southampton yang terpikat pindah ke klub yang lebih besar," tambah Hammond. 

Pada akhir musim 2020/2021, Ward-Prowse menjadi gelandang pertama yang bermain setiap menit di musim Liga Premier berturut-turut. Setelah menandatangani kontrak barunya, dia berbicara tentang bagaimana keinginannya untuk membayar kembali kepercayaan yang ditunjukkan oleh klub.

Menurut penuturan pelatih Southampton kesetiaan adalah sesuatu yang diakui banyak orang dalam dirinya. Dia menjadi pemimpin bukan cuma ketika pertandingan. Dia lebih suka berbicara dari hati ke hati kepada para pemain, daripada hanya mengkritik mereka. 

Kemampuan memimpin Ward-Prowse juga sangat baik, yang dibuktikan dalam beberapa momen. Misalnya selama waktu makan, Ward-Prowse memastikan dia duduk dengan pemain yang berbeda, daripada selalu bersama kelompok kecil yang sama. Pelatihnya menyukai perilaku ini. Dia percaya bahwa itu membantu memperkuat rasa hormat dari rekan satu timnya.

Kedewasaan seperti itulah yang akan membantunya mengatasi kekecewaan yang dialaminya ketika Gareth Southgate mencoretnya dari skuad Euro 2020. "Dia masih berkembang sebagai pemain di Southampton dan berprestasi dengan bermain untuk Inggris. Kontrak baru bagus untuknya dan klub," kata Hammond.

Bagi Ward-Prowse, hidup adalah tentang dedikasi dan loyalitas. Dan, itulah kualitas yang dibutuhkan Southampton jika ingin mempertahankan posisi di Liga Premier yang sangat ketat dan penuh tekanan.

(atmaja wijaya/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network