Libero.id - Meski hanya kompetisi kesta kedua Inggris dibawah Liga Premier, bukan berarti persaingan Championship Division tidak keras. Lihat saja pada pertandingan Stoke City melawan Barnsley di Bet365 Stadium, Stoke-on-Trent, Kamis (176/9/2021) dini hari WIB.
Seorang pelatih punya tanggung jawab besar untuk memastikan klub yang dilatihnya mendapat hasil terbaik. Saat laga berlangsung, para pelatih banyak berdiri di pinggir lapangan, mereka berteriak, memberi instruksi, dan lain sebagainya. Tugas mereka juga menjaga hati dan kepala para pemain agar tetap dingin.
Tapi, bagaimana jika yang terjadi justru sebaliknya? Bagaimana jika emosi justru diumbar para pelatih di pinggir lapangan. Contohnya terjadi di pertadingan kasta kedua Inggris. Tiga pelatih sekaligus di kartu merah dalam satu laga.
Insiden memalukan itu terjadi saat hasil imbang 1-1 Stoke dengan Barnsley. Pertarungan tersebut dibayangi oleh adegan-adegan buruk di penghujung pertandingan ketika pelatih dari kedua belah pihak diusir keluar lapangan menyusul bentrokan yang terjadi.
Asisten pelatih Stoke, Dean Holden, dan Pelatih kepala The Potters, Rory Delap, harus meninggalkan area teknis. Kemudian, Asisten pelatih Barnsley, Joseph Laumann, juga harus mendapat kartu merah langsung dari wasit, Leigh Doughty, menjelang akhir pertandingan.
Momen itu terjadi karena pada awalnya Pelatih kepala Barnsley, Markus Schopp, berusaha memprovokasi pemain Stoke dengan cara mengambil bola yang keluar dari lapangan untuk mengulur waktu. Tindakan Schopp tidak bisa diterima Holden. Keduanya bertengkar di depan bench.
Tindakan itu memicu kedatangan pemain dan staf teknis lainnya dari kedua kubu. Petugas keamanan stadion terpaksa turun tangan dan harus dilibatkan untuk memisahkan mereka agar keributan bisa diredam.
"Itu tidak dapat diterima. Mereka harus memimpin dengan memberi contoh," kata komentator pertandingan, yang juga mantan striker Brighton and Hove Albion, Glenn Murray, kepada Sky Sports.
(atmaja wijaya/anda)
Opini