Kisah Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Afrika Ditunda karena Kudeta Militer

"Kudeta jadi hal biasa di Afrika. Tapi, ini terjadi saat laga sepakbola akan digelar."

Berita | 06 September 2021, 12:07
Kisah Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Afrika Ditunda karena Kudeta Militer

Libero.id - Beberapa pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2022 dari berbagai zona memunculkan sejumlah kejadian unik. Jika di Amerika Selatan pertandingan Brasil dan Argentina harus dihentikan karena aturan karantina Covid-19, maka di Afrika lain lagi. Duel Guinea versus Maroko harus ditunda karena kudeta militer.

Kudeta adalah pemandangan biasa di banyak negara kurang stabil di Afrika, tak tekecuali Guinea. Sejak merdeka dari Prancis pada 2 Oktober 1958, negeri di Afrika Barat itu sudah berkali-kali mengalami kudeta. Ada yang gagal, banyak juga yang sukses.

Salah satu kudeta di Guinea terjadi pada 5 September 2021. Uniknya, itu terjadi tim nasional Guinea bersiap menghadapi Maroko pada kualifikasi menuju Qatar. Pertandingan rencananya digelar di Stade du 28 Septembre, Conakry, Senin (6/9/2021) waktu setempat. 

Tapi, pertandingan belum jadi dilasanakan dan para pemain Maroko sudah tiba di Guinea, FIFA memutuskan membatalkannya. "Situasi politik dan keamanan saat ini di Guinea cukup bergejolak dan diawasi secara ketat oleh FIFA dan CAF," kata Konfederasi Sepaksola Afrika (CAF) dalam sebuah pernyataan.

"Untuk memastikan keselamatan dan keamanan semua pemain serta untuk melindungi semua ofisial pertandingan, FIFA dan CAF telah memutuskan untuk menunda pertandingan. Informasi penjadwalan ulang akan diberitahukan di kemudian hari," bunyi lanjutan pernyataan itu.

Penjaga gawang Maroko, Anas Zniti, telah memastikan kepada ESPN bahwa skuadnya baik-baik saja. Tapi, mereka telah menyaksikan situasi keamanan yang memburuk di Conakry. Sementara Sofyan Amrabat bahkan membagikan rekaman kejadian saat pasukan militer keluar masuk di jalan-jalan dekat hotel. 

Maroko telah diberitahu untuk tetap berada di dalam hotel dan sementara waktu diminta untuk mengunci diri. Mereka sudah tiba dan berlatih di Guinea sejak Sabtu (4/9/2021). Mereka menjadi saksi mata dan mendengar berjam-jam tembakan terdengar di Conakry.

"Kami berada di hotel. Suara tembakan terdengar di dekat sini sepanjang hari. Kami menunggu izin untuk berangkat ke bandara, tapi kami terdampar untuk sekarang," kata Pelatih Maroko, Vahid Halilhodzic, kepada surat kabar Prancis L'Equipe, sebelum pengumuman penundaan pertandingan. 

"Ada pesawat yang menunggu kami, tapi kami tidak diperbolehkan pergi. Dan, untuk sampai ke bandara, dibutuhkan waktu antara 45 menit hingga satu jam. Ketika anda mendengar suara tembakan di luar, keamanan tidak dijamin 100%," ujar pelatih asal Bosnia-Herzegovina itu.

"Saya diberitahu ada kemungkinan bahwa permainan akan dimainkan di Maroko, tapi saya tidak tahu. Untuk saat ini kami terjebak di sini (hotel). Jadi, mari kita lihat bagaimana kelanjutannya. Kami menunggu. Saya harap kami kembali ke Maroko secepatnya," tambah Halilhodzic.

Sementara itu, Kementerian Pertahanan Guinea mengatakan bahwa kudeta belum berhasil. Tapi, nasib Presiden Guinea, Alpha Conde, tetap tidak pasti. ESPN telah melihat gambar terverifikasi dari ibukota Guinea yang menggambarkan mayat di jalan-jalan kota.

Sebuah pernyataan yang dikirim ke ESPN yang dikeluarkan oleh Front Nasional untuk Pertahanan Konstitusi, yaitu koalisi partai-partai yang menentang kepresidenan yang sedang berlangsung, telah mengkonfirmasi bahwa Presiden Conde telah ditahan.

Penduduk telah diberitahu untuk tetap berada di dalam rumah. Sementara militer masih ada di jalan-jalan dan telah menguasai perbatasan darat serta udara negara itu. Semua akses keluar-masuk Guinea ditutup sehingga kemungkinan orang-orang keluar negeri sangat sulit, termasuk bintang Liverpool, Naby Keita, yang pulang untuk melawan Maroko.

(mochamad rahmatul haq/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network