Kisah Oleg Blokhin, Pemenang Ballon d'Or dengan Marjin Terbesar yang Terlupakan

"Satu-satunya legenda setelah Lev Yashin."

Biografi | 02 September 2021, 15:03
Kisah Oleg Blokhin, Pemenang Ballon d'Or dengan Marjin Terbesar yang Terlupakan

Libero.id - Meskipun pernah memenangkan penghargaan individu terbesar dalam sepakbola, seorang Oleg Blokhin sangat jarang disebutkan di luar negaranya sendiri, Ukraina.

Blokhin adalah penerima penghargaan Ballon d'Or tahun 1975. Ada pepatah mengatakan, buah jatuh tak jauh dari pohon. Untuk kasus Blokhin, hal itu ada benarnya.

Ibunya berasal dari Rusia, Kateryna Adamenko, adalah bintang pentathlon, sprint, dan lompat jauh bersama Uni Soviet. Sementara itu ayahnya, Pastor Vladimir, adalah seorang perwira polisi dan juga seorang pelari cepat.

Dengan latar belakang ini, tidak heran jika LegendaDynamo Kyiv itu dikenal dengan kecepatan berlari yang tak tanggung. Dia pernah mencatat waktu 11 detik untuk jarak 100 meter dan telah membuat debut sepakbola profesionalnya saat masih remaja.

Siapakah Blokhin sebenarnya?

Lahir pada 1952 di Kyiv, Blokhin memulai kariernya di klub lokal bersama Dynamo Kyiv pada 1969.
Keberhasilannya dengan salah satu klub terbesar di Ukraina itu tak perlu diragukan lagi. Dalam 19 musim kariernya di klub, Blokhin hampir selalu membawa klub memenangkan kompetisi.

Dengan penyerang tangguh dalam barisan mereka, tidak mengherankan Kyiv dipandang sebagai salah satu tim yang mendominasi di dalam negeri selama periode tersebut. Mereka memenangkan sembilan gelar liga top Uni Soviet.

Menjadi Bintang Eropa

Blokhin juga menunjukkan kehebatannya di Eropa. Kemenangan di Piala Winners pada 1974/1975 melawan Ferencvaros dan mengatasi Atletico Madrid musim 1984/1985 adalah buktinya.

Blokhin secara mengejutkan memainkan peran saat Kyiv menaklukkan Eropa untuk pertama kalinya. Dia mencetak kedua gol saat mereka mengalahkan CSKA Sofia 2-0 di babak pertama. Sementara golnya yang terlambat di Frankfurt memberi mereka kemenangan tandang yang vital. Capaian itu membuat mereka maju ke perempat final.

Meski gagal mencetak gol di kedua pertandingan melawan Bursaspor. Namun, dia menjadi pencetak gol dalam kemenangan leg pertama mereka atas PSV Eindhoven yang secara efektif memastikan tempat terakhir.

Dalam pertandingan selanjutnya melawan Ferencvaros, Blokhin kembali mencetak gol. Itu memastikan Kyiv meraih gelar ganda, baik liga domestik dan Eropa.

Menjadi Bintang Eropa (lagi)

Tahun berikutnya dia mencetak tiga gol dengan cara mengecoh kiper pemenang Piala Dunia Sepp Maier (Jerman/Bayern). Dengan begitu, Kyiv menambahkan gelar Piala Super UEFA. Koleksi itu menjadikan Kyiv satu-satunya klub Ukraina yang memenangkan beberapa penghargaan Eropa.

Piala Winners kedua mereka datang 10 tahun kemudian. Blokhin lagi-lagi jadi tokoh utama dalam kemenangan di leg pertama atas Utrecht sebelum menjaringkan gol keduanya di kompetisi itu dalam kemenangan komprehensif perempat final atas Rapid Vienna. Dua gol terjadi di leg pertama babak empat besar melawan Dukla Prague.

Setelah memimpin lebih awal melawan Espanyol, Blokhin mencetak gol kedua yang sangat penting lima menit sebelum pertandingan usai untuk mengklaim trofi Eropa ketiga.

Semua keberhasilan Kyiv ini, terutama di Eropa, semakin terpuji mengingat latar belakang Uni Soviet yang saat itu masih dalam residu perang.

Untuk seluruh karier bermainnya, Ukraina selaku negara asal Blokhin di bawah kekuasaan Uni Soviet. Ukraina kemudian memperoleh kemerdekaan pada 1991 setelah pembubaran Uni Soviet.

Hadiah Ballon d'Or

Karier gemilang Blokhin di Ukraina datang dalam periode tiga tahun dimulai dari 1973, di mana dia mencetak 20 gol atau lebih di semua kompetisi selama tiga musim berturut-turut.

Puncaknya pada 1975, di mana Blokhin memenangkan kehormatan individu terbesarnya; Ballon d'Or. Luar biasa mengingat dia adalah orang Ukraina pertama dan satu-satunya orang Soviet kedua yang memenangkan penghargaan setelah kiper Dynamo Moscow, Lev Yashin.

Itu bukan tahun di mana Piala Dunia atau Kejuaraan Eropa diadakan. Ditambah Blokhin bermain di liga yang bisa dianggap inferior. Jadi, itu semakin mengesankan ketika dia mengalahkan legenda Jerman Franz Beckenbauer dengan 80 suara. Pada saat itu, ini adalah margin kemenangan terbesar dalam sejarah Ballon d'Or.

Tahun itu bisa dibilang yang terbaik dari karier Blokhin secara tim dan individu. Dia mencetak banyak gol dan menenangkan liga domestik dan Eropa. Dia juga memenangkan penghargaan individu terbesar dalam olahraga.

Dynamo Kyiv tanpa Blokhin

Tanpa keganasan Blokhin, Kyiv hanya bisa menyelesaikan tempat kedelapan pada 1976. Namun, dari kampanye berikutnya, mereka kembali ke tempat yang seharusnya di Liga Utama. Mereka mencatat finis tiga besar selama tujuh musim berikutnya, tapi masih bisa memenangkan tiga gelar masing-masing 1977, 1980, 1981 saat Blokhin memimpin dalam mencetak gol : 17, 19, dan 19 gol.

Musim 1977 menjadi akhir dari rekor pencetak gol Blokhin yang luar biasa di papan atas. Dia tercatat sebagai pencetak gol terbanyak dalam lima dari enam musim sebelumnya. Itu membantunya memenangkan penghargaan Pemain Terbaik Ukraina sembilan kali dalam satu dekade dari 1972, hanya kecolongan satu kali pada 1979 saat direbut oleh Vitali Starukhin dari Shakhtar.

Menjadi penerima penghargaan sembilan kali masih menjadi rekor, di samping tiga penghargaan Pemain Terbaik Soviet dari 1973 hingga 1975.

Blokhin di pentas internasional

Pada Piala Dunia 1982 di Spanyol, Blokhin mencetak gol pertamanya di turnamen besar untuk Uni Soviet ketika dia mencetak gol kedua dalam kemenangan 3-0 akhirnya melawan Selandia Baru. 

Empat tahun kemudian, dia kembali mencetak gol di panggung terbesar dengan gol pembuka saat kemenangan atas Kanada di Piala Dunia 1986 di Meksiko. 

Gol-gol itu adalah satu-satunya di turnamen besar untuk penyerang yang begitu produktif datang sebagai kejutan, terutama mengingat jumlah 42 golnya adalah rekor bagi Uni Soviet. Sayang, mereka harus mentok di posisi 16 besar saat berlaga di Piala Dunia 1986.

Blokhin juga tampil di Olimpiade Munich 1972. Dia mencetak hat-trick melawan Meksiko sekaligus memastikan tempat ke putaran kedua hingga meraih medali perunggu bersama Jerman Barat. Blokhin juga mempersembahkan perunggu di Olimpiade 1976.

Dalam waktu dua tahun, pencetak gol terbanyak sepanjang masa kejuaraan nasional Uni Soviet (211) dan pembuat penampilan (432) meninggalkan Ukraina ke klub Austria, Vorwarts Steyr. Itu membuatnya menjadi salah satu pemain Uni Soviet pertama yang menjelajah ke luar negeri. 

Selama dua musim di Austria, sentuhan mencetak gol Blokhin menurun. Dia hanya mencetak sembilan gol dengan tim barunya sekaligus membawa Vorwarts finis di peringkat sembilan di Bundesliga Austria. 

Pada 1989, Blokhin berusia akhir tiga puluhan. Dia memutuskan mengakhiri karier bermain yang luar biasa di Siprus bersama Aris Limassol, finis keempat di papan atas Siprus. 

Dia kemudian memulai karier kepelatihan dengan beberapa keberhasilan di tanah airnya saat memimpin Ukraina ke Piala Dunia 2006, turnamen besar pertama mereka sebagai negara merdeka dan memimpin mereka di Euro 2012.

Setiap kali namanya disebutkan, penggemar pasti akan mengingat gol yang dicetak dan gelar yang diraih sebagai pemain. Tapi, sayangnya tak banyak yang mengetahui dengan jelas hal itu.

(mochamad rahmatul haq/yul)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network