Kisah Andre Santos, Pemain Arsenal yang Tukar Jersey dengan Robin van Persie

"Biasanya, pemain dikenal karena penampilan di pertandingan. Tapi, ini karena tukar jersey."

Biografi | 27 August 2021, 09:00
Kisah Andre Santos, Pemain Arsenal yang Tukar Jersey dengan Robin van Persie

Libero.id - Menilai siapa rekrutan terburuk Arsenal era Arsene Wenger akan sulit. Tapi, ada beberapa yang membuat para penggemar The Gunners gemas, yang layak diberi label gagal. Salah satu contohnya pemain Brasil yang satu itu.

Sebelum era Mikel Arteta, Arsenal zaman Wenger juga sempat mengalami masa tandus selama satu dekade, diselingi oleh kekalahan memalukan, kegagalan di beberapa turnamen dan perekrutan pemain yang buruk. Tapi, itu tidak lama, hanya beberapa tahun.

Kemudian, pada 2011 seorang Brasil bernama Andre Clarindo dos Santos datang, Hingga 2013, sayap kiri itu mencetak dua gol dalam 23 penampilan Liga Premier. Dia bergabung dengan The Gunners di hari terakhir bursa transfer musim panas 2011 dari Fenerbahce seharga 6,3 juta pounds (Rp124 miliar).

Seperti baju yang dibeli dengan tergesa-gesa, dia tidak cocok dengan sistem di Arsenal. Santos dimainkan di bek kiri saat Wenger mencoba untuk menopang pertahanan yang bocor. Padahal, pemain ini memakai jersey nomor 11, yang akhirnya memberi representasi buruk di mata fans.

Santos menjadi terkenal karena sering keluar menyerang dengan mengabaikan taktik atau rekan satu tim. Dia mencetak gol dalam kemenangan luar biasa 5-3 atas Chelsea di Stamford Bridge pada November 2011, dan dirayakannya dengan tarian samba khas Brasil.


Kehilangan SIM karena ngebut

Titik nadirnya terjadi pada Agustus 2012, ketika dia dilarang mengemudi selama 12 bulan setelah meledakkan mobil mewahnya yang berlabel Maserati saat berkendara di jam sibuk dengan kecepatan 233 km/jam atau dua kali lipat dari batas kecepatan.

Saat menepi, dia mengaku hanya ngebut karena terlambat latihan dan tidak mendengar sirine polisi karena memutar musik dengan keras. Atas kelalaian itu, SIM milik Santos dicabut oleh kepolisian setempat dan membuatnya tidak bisa berkendara sendiri dalam beberapa waktu.


Bertukar jersey dengan Van Persie

Jika mengemudi dengan kecepatan tinggi dianggap wajar oleh pendukung Arsenal, tidak dengan kelakuan yang satu ini. Di lapangan, kenangan yang paling abadi dan menyakitkan bagi para penggemar The Gunners datang pada 3 November 2012.

Ketika itu, setelah penampilan buruk di babak pertama melawan Manchester United, Santos mengakhiri pertandingan dengan bertukar seragam dengan Robin van Persie, mantan kapten Arsenal yang telah pergi dan menjadi musuh bersama semua pendukung klub.

Santos masih tidak menyesal, mengatakan kepada televisi Brasil pada 2019. "Saya tidak pernah berhenti menjadi teman Robin. Budaya saya berbeda dari budaya Inggris. Saya tidak wajib berada dalam budaya yang sama dengan mereka," kata Santos.

Van Persie juga telah mengakui bahwa dia seharusnya menunggu beberapa waktu sebelum akhirnya pindah. Dia mengatakan kepada BT Sport tahun lalu. "Anda harus memikirkan konsekuensinya. Anda tahu, jika saya melihat kembali saat itu bersama Andre, saya pikir saya seharusnya melakukan yang lebih baik di sana," ujar Van Persie.

"Ya, pria malang. Itu semua negatif baginya karena orang-orang berpikir, 'Mengapa anda bertukar baju di babak pertama?' Saya mendapatkan perasaan bahwa orang mungkin berpikir seperti itu, tapi Andre adalah teman saya. Kami pergi makan malam, saya pergi ke rumahnya saat saya bermain di Arsenal," ungkap Van Persie.

"Saya pikir itu adalah pertandingan pertama saya kembali, dan di babak pertama dia bertanya kepada saya, tapi saya seharusnya berfikir untuk bertukar jersey di dalam lorong. Itu akan menyelamatkannya dari banyak kerumitan," lanjut Van Persie.

Kejadian itu menjadi peristiwa penting dan terakhir dalam karier Santos di Arsenal. Nacho Monreal didatangkan sebagai penggantinya pada Januari 2012. Pemain internasional Brasil ini lantas bergabung dengan Gremio dengan status pinjaman pada Februari 2013, sebelum pindah secara permanen ke Flamengo.

Karier Santos kemudian menyerupai seperti pria yang melempar anak panah ke bola untuk memilih tempat pendaratan berikutnya. Diantara perhentian tur dunianya adalah FC Goa di India, Botafogo, FC Wil di Swiss, kembali ke Turki dengan Boluspor sebelum berakhir di Figueirense.


Diserang pendukung klubnya sendiri

Bencana di dalam dan di luar lapangan terus mengikuti. Santos diserang oleh penggemar Flamengo menyusul penampilan buruknya saat kalah 0-4 melawan Internacional Porto Alegre. Insiden itu membuat Santos dirawat di rumah sakit.

Di Botafogo, dia menerima larangan bermain selama 30 hari setelah dinyatakan positif menggunakan zat terlarang hydrochlorothiazide. Dia mengklaim jika kontaminasi itu tidak disengaja.

Akhirnya, Santos gantung sepatu dan beralih ke aktivitas lain. Setelah sepakbola, dia membuka restoran di Sao Paulo, yang disebut Flavours. Di antara makanan lezat yang ditawarkan, termasuk Uramaki Miami yang terdiri dari sushi gulungan salmon renyah dalam remahan roti, ditutupi dengan mozzarella kerbau, potongan daging asap dan saus khusus. Ada lagi Sushi Burrito dengan salmon, krim keju, cabai manis, saus, bawang, dan Doritos.

Perpaduan rasa yang aneh dan tidak enak seperti itu mencerminkan karir Santos di klub London Utara. Untuk penggemar Arsenal, nama Santos benar-benar disambut seperti ikan mentah dalam makanan khas Meksiko yang menjijikan.

(diaz alvioriki/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network