Kisah Gabriel Obertan, Pengganti CR7 di Man United Kini Terdampar di Kasta Kedua Turki

"Didatangkan Ferguson untuk mengantikan Ronaldo yang pergi ke Madrid, apa kabarnya sekarang?"

Biografi | 05 August 2021, 07:21
Kisah Gabriel Obertan, Pengganti CR7 di Man United Kini Terdampar di Kasta Kedua Turki

Libero.id - Bagi anda pendukung setiap Manchester United, pasti akan ingat pemain bernama Gabriel Obertan. Meski sebentar, winger, gelandang serang, hingga second striker itu pernah menggemparkan Old Trafford. Lalu, apa kabarnya sekarang? 

Pada musim panas 2019, Sir Alex Ferguson baru saja mendapatkan banyak uang dari penjualan Cristiano Ronaldo ke Real Madrid. Selanjutnya, empat pemain didatangkan. Mereka adalah Antonio Valencia, Michael Owen, Mame Biram Diouf, dan Gabriel Obertan. Nama terakhir diplot jadi suksesor CR7.

Total 24 juta pounds (Rp478 miliar) dihabiskan Ferguson pada musim panas itu untuk keempat pemain. Valencia direkrut dari Wigan Athletic, Owen tanpa klub, Diouf dari Molde, dan Obertan dari Bordeaux. Harganya 3,5 juta pounds (Rp59 miliar).

Saat peresmiannya, Ferguson mengejutkan banyak orang. Kepada media, dia mengatakan sudah memantau jebolan Clairefontaine itu selama dua tahun. "Gabriel adalah pemain yang telah kami pantau lama. Tapi, upaya kami untuk membawanya ke sini selalu tertunda," kata Ferguson saat itu, dilansir The Guardian.

"Kami senang mendapatkannya sekarang karena dia adalah prospek yang menarik. Kami ingin mendapatkan pemain muda dan mengembangkan mereka. Kami akan melihatnya di Gabriel selama dua tahun ke depan," tambah pelatih legendaris asal Skotlandia itu.

Bahkan, pelatih sehebat Ferguson tidak selalu tepat meramalkan kemampuan seorang pemain muda. Kehebatannya di Prancis U-17, U-19, hingga U-21 plus Bordeaux seolah sirna di Old Trafford. Cedera tulang belakang membuat Obertan hanya diberikan kesempatan terbatas pada musim pertamanya. Dia tampil tujuh kali di Liga Premier tanpa mencetak gol.

Setelah dua musim di Manchester, menjadi jelas bahwa Obertan tidak berkembang menjadi pemain sayap berbakat secara teknis seperti yang diharapkan. Jangankan mengikuti jejak Ronaldo, untuk sekedar duduk di bench saja kesulitan.

Kemudian, Newcastle United bersedia menampung Obertan. Pada musim panas 2011, dia menandatangani kontrak lima tahun di St James' Park. Hasilnya, dia mengumpulkan 25 penampilan di semua kompetisi untuk The Magpies pada musim 2011/2012. Selanjutnya, dia menikmati lima musim di timur laut Inggris, meski jarang bermain.

Kepindahan ke Rusia adalah rencana berikutnya untuk Obertan. Pada musim panas 2016, dia bergabung dengan Anzhi Makhachkala, setelah diyakinkan oleh mantan pemain Arsenal dan Real Madrid, Lassana Diarra. 

Sayang, mimpi meraih trofi dan menjadi bintang di Dagestan jauh dari kenyataan. Uang yang diinvestasikan oleh pemilik Anzhi saat itu, Suleyman Keremov, mengering. Klub kesulitan keuangan dan terpaksa menunggak gaji para pemainnya. Akibatnya, eksodus besar-besaran terjadi, termasuk dengan Obertan.

Bingung dengan kariernya, Obertan mengemasi kopernya untuk kembali ke Inggris. Tapi, dia tidak bermain di Liga Premier, melainkan bergabung dengan tim Championsip Division, Wigan Athetic. Obertan hanya mengumpulkan satu gol dan tidak mampu menjaga The Latics dari degradasi ke League One.

Hasil itu ternyata berdampak sangat besar pada karier profesional Obertan. Setelah mengalami degradasi ke tingkat ketiga kompetisi Inggris, minat dari klub-klub besar untuk Obertan tidak ada lagi. Kemudian, kontraknya di Wigan dibebaskan. 

Ketika tidak ada lagi klub dari lima liga papan atas Benua Biru yang tertarik, Obertan pergi ke Bulgaria. Dia bergabung dengan Levski Sofia pada 2017 dengan status bebas transfer.

Dengan level kompetisi di negeri Eropa Timur itu yang rendah, Obertan ounya lebih banyak kesempatan bermain. Selama waktunya di Bulgaria, dia sanggup mengumpulkan 51 penampilan liga dalam dua musim. Bahkan, Obertan menjadi kapten tim pada beberapa kesempatan.

Penampilan di Bulgaria membuat Obertan pindah ke klub yoyo di kompetisi Turki, Erzurumspor. Saat datang pada 2018, klub berseragam biru itu main di Super Lig sebagai klub promosi. Pada musim pertamanya, Erzurumspor langsung terdegradasi ke First League setelah finish 17. 

Tidak patah semangat dengan kondisi, Obertan berhasil membantu Erzurumspor kembali ke Super Liga dengan menjadi runner-up First League 2019/2020. Tapi, lagi-lagi mereka tampil buruk di Super Lig 2020/2021 dengan menempati 18 klasemen akhir. Artinya, untuk musim 2021/2022, Obertan akan main di kasta kedua lagi.

(andri ananto/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network