5 Superstar yang Tidak Mendapat Respek Sebagaimana Layaknya

"Nomor 1 tidak disukai fans Real Madrid."

Feature | 19 July 2021, 22:33
5 Superstar yang Tidak Mendapat Respek Sebagaimana Layaknya

Libero.id - Sepakbola adalah olahraga dengan tingkat kompetisi yang sangat ketat. Bagaimana tidak, statistik para pemain akan selalu dibandingkan dengan pemain lainnya untuk mendapat pengakuan siapa yang terbaik di posisinya.

Pemain yang terus menampilkan performa terbaik secara konsisten plus dukungan banyaknya pencapaian prestasi membuat pemain tersebut mendapatkan respek, terutama dari klubnya sendiri. Namun, berbeda dengan segenap nama pemain bintang berikut ini.

Meskipun mereka adalah pemain kelas elite dengan catatan performa permainan yang begitu mengagumkan, nyatanya mereka telah diperlakukan tidak seperti selayaknya di klubnya sendiri.

Performa permainan yang buruk dan terus memburuk di tim mungkin akan membuat penggemar frustrasi dengan pemain tertentu, terlepas dari semua pencapaian mereka sebelumnya. Sifat olahraga yang tak kenal ampun dengan mudahnya menghujat permainan buruk, seperti umpan yang salah tempat sudah cukup untuk mendefinisikan dan memberi label buruk pada seorang pemain.

Bahkan, sederet nama pemain bintang dunia sepakbola telah menanggung beban label buruk tersebut. Sebut saja Romelu Lukaku selama masa tugasnya bersama Manchester United. Pemain berpaspor Belgia ini dianggap oleh banyak orang sebagai striker yang biasa. Namun, berbeda ketika Lukaku bersama Inter Milan, dia menjelma menjadi salah satu striker terbaik di dunia.

Selain itu, pemain yang bermain di Ligue 1 dan Bundesliga sering kali tidak dinilai tinggi karena sifat liga yang terlihat 'mudah'. Untuk itu, akan sangat menarik membahas siapa saja pemain bintang yang tidak mendapat respek secara layak di lingkungan timnya. Inilah lima superstar yang tidak mendapatkan rasa hormat yang layak:

5. Angel di Maria

Riwayat penampilan Angel di Maria dinilai sangat buruk di Manchester United. Fakta itu terus membayangi pemain berpaspor Argentina tersebut, meskipun prestasinya dengan Real Madrid, Paris Saint-Germain, dan Argentina sangat mengagumkan. Bahkan, gol semata wayang yang sukses membawa Argentina juara Copa Amerika 2021 adalah gol Di Maria.

Di Maria bergabung dengan Real Madrid dari Benfica pada 2010 dan menjadikan namanya sebagai salah satu penyerang paling berbakat di dunia. Di Maria memiliki ketahanan fisik, ketajaman mencetak gol, kreativitas, dan kemampuan menggiring bola yang luar biasa menjadikannya salah satu aset paling berharga di El Real.

Di Maria adalah Man of the Match di final Liga Champions 2014, yang dimenangkan Real Madrid. Tetapi, secara mengejutkan dia kemudian dijual ke Manchester United musim panas 2014 seharga 67,5 juta pounds (Rp 1,3 triliun).

Pemain berpaspor Argentina tersebut tidak pernah tampil memuaskan di Manchester United, bahkan membuat marah para penggemar klub karena penampilannya selama paruh kedua musim terus memburuk. Paris Saint-Germain datang memanggil Di Maria pada 2015, dan Di Maria telah menjadi pemain penting dalam susunan pemain PSG sejak saat itu.

Pemain yang kini genap berusia 33 tahun itu telah membuat 264 penampilan di semua kompetisi untuk Paris Saint-Germain, dan mencetak 88 gol dan memberikan 110 assist. Di Maria mencetak satu-satunya gol pertandingan di final Copa America 2021, yang mengamankan trofi untuk Argentina.

4. Antoine Griezmann

Antoine Griezmann berada di puncak permainannya dan menjadi salah satu pemain terbaik di dunia ketika dia memutuskan untuk bergabung dengan Barcelona pada 2019.

Sebagai produk akademi Real Sociedad, Griezmann menjadi salah satu yang terbaik bersama Atletico Madrid. Penyerang asal Prancis itu sukses membuat 257 penampilan di semua kompetisi untuk tim asuhan Diego Simeone, mencetak 133 gol dan memberikan 50 assist. Griezmann adalah pemain kunci sekaligus bintang Atletico Madrid.

Namun, pemain internasional Prancis itu kemudian mengakhiri masa tugasnya bersama Atletico Madrid, Barcelona dengan berani memastikan tanda tangan Griezmann di klub dengan mahar senilai 108 juta euro (Rp 1,8 triliun) untuk jasanya pada 2019. Bahkan, harga transfer Griezman sempat menjadi salah satu yang termahal di dunia.

Tidak dapat disangkal bahwa Griezmann adalah pemain dengan kualitas dunia. Namun, performanya terus menunjukkan penurunan yang jelas di Barcelona. Meskipun dinilai buruk dalam konsistensi performa, pemain berusia 30 tahun itu masih memiliki statistik yang cukup mengagumkan dengan 35 gol dan 17 assist untuk klub dalam 99 penampilan di semua kompetisi.

Pemenang Piala Dunia bersama Prancis itu telah banyak dikaitkan dengan kembalinya ke Atletico Madrid dalam beberapa waktu terakhir musim ini, dan kepindahan Griezmann tampaknya akan terjadi musim panas ini.

3. Marco Verratti

Ada saat beberapa tahun yang lalu ketika Marco Verratti terus-menerus dikaitkan dengan kepindahannya ke Barcelona dari Paris Saint-Germain dengan harga transfer fantastis.

Namun, berbeda dengan sekarang, tidak ada rumor seperti itu sama sekali untuk Verratti. Pria kelahiran Pescara, Italia, tersebut tampaknya sangat puas dapat bertugas bersama Paris Saint-Germain.

Meskipun demikian, dia justru menjadi gelandang yang diremehkan di klubnya sendiri. Penampilannya dinilai cukup gemilang di Euro 2020, bahkan Italia sukses menjadi pemenang di kompetisi paling akbar di Benua Biru tersebut. Prestasi itu tentu saja cukup untuk membuktikan kualitasnya yang berkelas dunia.

Verratti adalah gelandang yang sangat tangguh. Dia adalah pemain yang berbakat secara teknis, dan kemampuan passingnya sangat baik. Pemain berusia 28 tahun tersebut telah berada di Paris Saint-Germain sejak 2012 dan telah membuat 346 penampilan di semua kompetisi untuk klub raksasa Ligue 1 tersebut. Dia turut membawa Les Parisiens memenangkan tujuh gelar liga.

Mengingat seberapa tinggi Paris Saint-Germain menilai dia, tampaknya gelandang itu tidak akan meninggalkan klub dalam waktu dekat. Pemain internasional Italia ini adalah salah satu gelandang terbaik dalam sepakbola saat ini.

2. Paul Pogba

Misteri tentang bagaimana nasib Paul Pogba telah menjadi perbincangan hangat di sekitar penggemar Manchester United dan Liga Premier sekarang.

Pogba adalah salah satu pemain paling berbakat di dunia, tetapi pertanyaan sering muncul tentang mengapa performanya sangat tidak konsisten untuk Manchester United. Mengingat Old Trafford telah membelinya dengan biaya yang tercatat sebagai rekor dunia saat itu, yakni sebesar 94,5 juta pounds (Rp 1,9 triliun) untuk mengontraknya dari Juventus pada 2016. Sampai saat ini, Pogba masih menjadi pertanyaan tentang apakah dia merupakan pembelian yang bagus atau tidak.

Pogba telah berlaga sebanyak 199 kali selama periode keduanya bersama Manchester United. Gelandang asal Prancis itu mencetak 38 gol dan memberikan 45 assist. Dia adalah salah satu pemain terbaik di Piala Dunia 2018 dan Euro yang baru saja diselesaikan. Sehingga, muncul penilaian bahwa pemain berusia 28 tahun itu tampil lebih baik untuk negaranya daripada untuk klubnya.

Pogba adalah pemain yang sangat berbakat, memiliki kebugaran fisik, dan kemampuan teknis yang sangat baik. Namun, Pogba telah lama dikaitkan dengan kepindahan dari Manchester United. Gelandang berpaspor Prancis tersebut telah dikaitkan dengan kepindahannya ke Paris Saint-Germain, Juventus, dan Real Madrid.

1. Gareth Bale

Gareth Bale bukanlah pemain favorit di antara pendukung setia Real Madrid, meskipun kontribusinya selama bertahun-tahun harus diakui cukup mengesankan.

Bale bergabung dengan Real Madrid dari Tottenham Hotspur setelah menjalani Liga Premier musim 2012/2013. Real Madrid kemudian membayar Spurs dengan biaya yang saat itu tercatat sebagai rekor dunia, nilainya sekitar 91 juta pounds (Rp 1,8 triliun) untuk mendapatkan jasa Bale.

Secara umum, tugas Bale di Real Madrid tampaknya dapat dinilai sukses. Pemain internasional Wales tersebut membuat 251 penampilan di semua kompetisi untuk klub, mencetak 105 gol dan memberikan 68 assist. Dia telah memenangkan empat gelar Liga Champions bersama klub dan telah mencetak gol di dua final Liga Champions.

Meski demikian, pemain berusia 32 tahun itu sering kali menuai kritik keras. Bale tidak pernah mendapatkan hubungan terbaiknya dengan fans Real Madrid, sampai akhirnya dipinjamkan ke Tottenham Hotspur musim lalu. Kini, penyerang itu telah kembali ke Real Madrid. Hubungan antara Bale dengan fans El Real harus segera diperbaiki, setidaknya untuk memberi semangat baru bagi Gareth Bale.

(muhammad alkautsar/yul)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network