Antimainstream! Kisah Florian Thauvin Tolak Juara La Liga Demi Klub Meksiko

"Sangat jarang pemain menolak klub peserta Liga Champions. Tapi, yang terjadi pada Thauvin justru sebaliknya."

Biografi | 08 July 2021, 01:48
Antimainstream! Kisah Florian Thauvin Tolak Juara La Liga Demi Klub Meksiko

Libero.id - Normalnya, pesepakbola di Eropa tidak akan menyia-nyiakan kesempatan pindah di klub yang bermain di Liga Champions. Apalagi, statusnya juara bertahan La Liga. Tapi, yang terjadi pada Florian Thauvin justru sebaliknya. Uniknya, itu demi klub Meksiko.

Entah apa yang ada di kepala Thauvin, dengan sangat meyakinkan menolak tawaran Atletico Madrid. Tapi, bukan untuk bermain di Real Madrid atau Barcelona, melainkan UANL-Tigres di Liga MX.

Apa sebabnya? Meski terdengar aneh, Thauvin mengatakan keputusan itu diambil karena merasa menemukan kebahagiaan di negara yang terletak di Amerika Utara tersebut. "Di sini saya memiliki segalanya untuk bahagia: bermain sepakbola, para penggemar, klub yang sangat besar, gelar, ada segalanya," ujar Thauvin saat sesi perkenalan resmi, dilansir As. 

Pemain berusia 28 tahun itu sebelumnya bermain dengan Marseille. Salah satu anggota Prancis saat menjuarai Piala Dunia 2018 itu juga bermain untuk Newcastle United.

Setelah kontrak dengan Marseille berakhir, Thauvin memutuskan untuk mencari rumah baru. Padahal, akibat performa di Marseille musim lalu, dia sebenarnya disodori kontrak baru, Thauvin juga menjadi perhatian sejumlah tim besar Eropa, yang antri menyodorkan kontrak. 

Alih-alih tetap tinggal di Eropa, Thauvin malah memilih untuk pindah secara mengejutkan ke Amerika Utara, bergabung dengan Tigres. Tapi, Tigres memang merupakan salah satu klub yang paling dikenal di sepakbola Meksiko.

"Kami (Thauvin dan agennya) berbicara dengan AC Milan sejak September 2020. Lalu, saya mendapat tawaran dari Paolo Maldini sejak Januari 2021. Kemudian, Marseille membuat tawaran yang sangat besar. Ada juga dari Lyon,  Atletico Madrid. Tapi, semuanya datang dan semuanya terjadi," kata Thauvin.

Thauvin memang tidak memenangkan apa pun selama enam tahun di Marseille, yang mencakup dua periode. Tapi, dia menikmati kesuksesan pribadi di lapangan, terutama dalam tugas terakhirnya. Sejak awal musim 2016/2017, Thauvin bermain 144 kali untuk Marseille di Ligue 1.

Dalam 144 pertandingan tersebut, Thauvin mencetak 61 gol dan 35 assist, dengan rata-rata 0,76 keterlibatan gol per 90 menit. Selama periode yang sama, Dimitri Payet adalah saingan terdekatnya untuk gol yang dicetak di Marseille. Tapi, mantan pemain West Ham United itu berhasil mencetak 30 gol dalam 132 pertandingan.

Payet juga satu-satunya pemain yang mencatat lebih banyak assist di Marseille daripada Thauvin dengan 36. Dia juga menciptakan lebih banyak peluang daripada Tahuvin  dengan 396 banding 241. Tapi, Payet adalah rival terdekat Thauvin.

"Saya tidak merasa baik di Marseille. Saya tidak merasa baik dalam hidup saya. Hidup saya banyak berubah karena anak saya lahir. Jadi, saya perlu mengubah hidup saya," tambah Thauvin. 

Thauvin menyebut materi bukan prioritas utama. "Saya tidak suka membicarakan uang, makanya saya pergi keTigres. Di Prancis, di Spanyol, atau Italia, mereka memberi saya banyak uang juga. Jika saya ingin bermain untuk uang, saya tidak datang ke Meksiko. Saya akan bermain di Cina atau Arab Saudi," ungkap Thauvin.

(mochamad rahmatul haq/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network