Untung atau Buntung? Bisnis Pemain ala Borussia Dortmund

"Klub ini hidup dari jual-beli pemain. Beli murah, jual mahal, beli murah, jual mahal. Begitu terus setiap tahunnya."

Feature | 04 July 2021, 05:09
Untung atau Buntung? Bisnis Pemain ala Borussia Dortmund

Libero.id - Selama bertahun-tahun, Borussia Dortmund dikenal sebagai klub ideal. Mereka mampu berprestasi dan memainkan sepakbola menarik sekaligus mendapatkan pemasukan dari menjual pemain tanpa menganggu soliditas ruang ganti.

Di Bundesliga, Bayern Muenchen adalah klub yang gemar membeli pemain. FC Hollywood menampung banyak pemain bagus dari Jerman maupun luar negeri. Dan, itu sudah berlangsung puluhan tahun.

Sebaliknya, VfB Stuttgart dan Bayer Leverkusen dikenal sebagai tim yang rajin memproduksi pemain. Setelah jadi, pemain-pemain itu dijual dengan harga selangit. Masalahnya, penjualan mereka sering membuat kesimbangan tim terganggu.

Nah, kombinasi dari Bayer dan Stuttgart atau Leverkusen, ada di Dortmund. Tim yang berbasis di Signal Iduna Park tersebut sangat ahli dalam merekrut pemain, kemudian menjualnya dengan harga tinggi. Hebatnya, kepergian sang pemain tidak menganggu materi tim. Bahkan, Dortmund tetap berprestasi, siapapun pelatihnya.

Pada transfer window musim panas 2021 contohnya. Dortmund baru menjual Jadon Sancho ke Manchester United dengan 73 juta pounds (Rp145 miliar). Padahal, saat itu, mereka membelinya sangat murah dari Manchester City.

Uang hasil penjualan Sancho rencananya akan digunakan membeli pemain lagi, kemudian dididik sebentar, dan pada akhirnya akan dijual dengan harga selangit. Uang penjualannya akan digunakan untuk memulai proses yang sama berulang-ulang setiap musim.

Untung atau buntung? Berikut ini aktivitas jual-beli pemain yang dilakukan manajemen Dortmund:


1. Musim panas 2018/2019

Jual: Sokratis Papastathopoulos (Arsenal, Rp351 miliar)

Beli: Abdou Diallo (Mainz 05, Rp503 miliar) dan dijual ke PSG Rp548 miliar.

Sokratis bergabung dengan Dortmund setelah perjalanan impresif ke final Liga Champions 2012/2013. Dengan Juergen Klopp di pucuk pimpinan, dia mengawali dengan menjadi cadangan duet defensif terbaik saat itu, Mats Hummels dan Neven Subotic.

Tapi, itu tidak lama. Sokratis kemudian menjadi pemain reguler di starting line-up Klopp. Dia juga terus menjadi pemain utama di era Thomas Tuchel, Peter Bosz, hingga Peter Stoeger.

Setelah Sokratis dijual ke Arsenal, Abdou Diallo bergabung dari Mainz 05. Tapi, pemain berusia 24 tahun itu hanya akan menghabiskan satu musim di Dortmund setelah tampil dalam 38 pertandingan di semua kompetisi pada 2018/2019 sebelum menandatangani kontrak dengan PSG pada Juli 2019 dengan mahar 32 juta euro (Rp548 miliar).

Kesimpulan: untung!


2. Musim panas 2017/2018

Jual: Ousmane Dembele (Barcelona, Rp1,9 triliun)

Beli: Jadon Sancho (Manchester City, Rp159 miliar)

Setiap orang memiliki harga dalam sepakbola. Jadi, ketika Barcelona siap menghabiskan 100 juta pounds (Rp1,9 triliun) untuk mendapatkan layanan Ousmane Dembele setelah kehilangan Neymar, manajemen Bayern tertawa terbahak-bahak.

Mengapa? Terbukti, Dembele menjadi pemain gagal di Camp Nou, yang dibuktikan dengan rentetan cedera parah. Bahkan, hingga Euro 2020 dilaksanakan.

Uang penjualan Dembele digunakan membela Jadon Sancho muda dengan 8 juta pounds dari Man City. Sejarah kemudian juga membuktikan, Sancho tidak hanya tampil bagus bersama Dortmund, melainkan juga menghadirkan profit besar setelah dijual ke Manchester United dengan 73 juta pounds (Rp145 miliar).

Kesimpulan: untung!


3. Musim dingin 2017/2018 dan musim panas 2018/2019

Jual: Pierre-Emerick Aubameyang (Arsenal, Rp1,1 triliun)

Beli: Michy Batshuayi (pinjam), Paco Alcacer (pinjam)

Pierre-Emerick Aubameyang bergabung ke Dortmund dengan sangat murah pada 2013. Lalu, striker Gabon itu menjalani 213 penampilan dan mengantongi 141 gol di semua kompetisi. Dia menyelesaikan musim 2016/2017 sebagai pencetak gol terbanyak Bundesliga.

Namun, masalah disiplin mengganggu bulan-bulan terakhirnya di klub, dan pada Januari 2018, dia dijual ke Arsenal dengan 56 juta pounds (Rp1,1 triliun). Uang hasil penjualan Aumbameyang ditabung. Sebab, Dortmund mendapatkan dua pengganti, Michy Batshuayi dan Paco Alcacer, dengan status pinjaman.

Kesimpulan: untung!


4. Musim panas 2017/2018

Jual Matthias Ginter (Borussia Monchengladbach, Rp305 miliar)

Beli: Manuel Akanji (FC Basel, Rp385 miliar)

Hal besar diharapkan oleh Matthias Ginter saat bergabung dengan Dortmund dari SC Freiburg pada musim panas 2014 dengan harga yang tak lebih dari 1 juta euro (Rp17 miliar). Bek tengah Jerman itu tampil menjanjikan hingga waktunya dijual ke Borussia Moenchengladbach tiba dengan 15,3 juta pounds.

Keluarnya Ginter langsung direspons dengan pembelian Manuel Akanji dari FC Basel. Akanji telah menjadi bagian tak terpisahkan dari lini belakang Dortmund di bawah Favre dan Erdin Terzic. Musim depan, dia diharapkan memiliki peran yang sama dalam skuad Marco Rose.

Kesimpulan: untung!


5. Musim panas 2016/2017

Jual: Mats Hummels (Bayern Muenchen, Rp599 miliar)

Beli: Marc Bartra (Barcelona, Rp143 miliar)

Tidak pernah mudah kehilangan pemain kunci untuk bermain di klub rival. Mats Hummels meninggalkan Dortmund untuk memenangkan banyak piala muntuk Bayern. Dia menjadi pemain Dortmund berikutnya yang bergabung ke Allianz Arena setelah Mario Goetze dan Robert Lewandowski.

Uang hasil penjualan Hummels digunakan untuk membeli Marc Bartra dari Barcelona. Tapi, itu tidak berhasil. Bartra gagal dan Hummels kemudian justru kembali ke Dortmund. Secara uang memang untung, tapi dari segi teknis permainan, itu gagal.

Kesimpulan: buntung!


6. Musim panas 2016/2017

Jual: Ilkay Guendogan (Manchester City, Rp399 miliar)

Beli: Sebastian Rode (Bayern Muenchen, Rp251 miliar)

Ilkay Guendogan bergabung dari FC Nuernberg pada 2011. Dia berubah menjadi contoh hebat dari pemain No.8 modern dan menarik minat Man City untuk melakukan transfer pada 2016.

Uang penjualan Guendogan digunakan untuk membela Sebastian Rode. Dia datang dengan banyak janji. Tapi, setelah bertarung di lapangan, hasilnya ternyata berbeda. Sekarang, Rode bermain untuk Eintracht Frankfurt.

Kesimpulan: buntung!


7. Musim panas 2016/2017

Jual: Henrikh Mkhitaryan (Manchester United, Rp599 miliar)

Beli: Ousmane Dembele (Rennes, Rp269 miliar)

Henrikh Mkhitaryan menikmati musim terbaiknya untuk Dortmund sebelum bergabung dengan Manchester United. Pemain depan multifungsi asal Armenia itu menciptakan tidak kurang dari 20 gol di 31 pertandingan Bundesliga. Uang hasil penjualan Mkhitaryan digunakan untuk membela Andre Schuerrle dan Ousmane Dembele.

Kesimpulan: untung!


8. Musim panas 2013/2014

Jual: Mario Goetze (Bayern Muenchen, Rp629 miliar)

Beli: Henrikh Mkhitaryan (Shakhtar Donetsk, Rp449 miliar)

Yang satu ini benar-benar menyakitkan semua orang yang ada di klub, termasuk Juergen Klopp. Mario Goetze dilihat sebagai anak emas klub. Tapi, segera setelah Dortmund mencapai final Liga Champions 2012/2013, dia diumumkan akan bergabung dengan Bayern Muenchen pada musim panas.

Saat mantan Golden Boy itu keluar, Dortmund menyambut Henrikh Mkhitaryan dari Shakhtar Donetsk. Setelah orang Armenia itu menetap, Goetze dilupakan. Sebaliknya, waktunya di Bayern tidak sehebat saat di Dortmund, meski kemudian menjadi pahlawan Jerman di Piala Dunia 2014.

Kesimpulan: untung!


9. Musim dingin 2012/2013

Jual: Shinji Kagawa (Manchester United, Rp240 miliar)

Beli: Marco Reus (Borussia Moenchengladbach, Rp308 miliar)

Shinji Kagawa adalah kisah sukses sejati. Didatangkan dari asal-usul yang sederhana, playmaker Jepang itu akan menjadi senjata rahasia Dortmund di era Klopp. Dortmund menjual pemain Jepang itu ke MU dan segera menggantinya dengan Marco Reus.

Jika dalam kondisi 100%, mantan pemain Borussia Moenchengladbach itu adalah orang yang paling sulit dihentikan di Bundesliga.

Kesimpulan: untung!


10. Musim panas 2019/2020

Jual: Christian Pulisic (Chelsea, Rp1,1 triliun)

Beli: Thorgan Hazard (Borussia Moenchengladbach, Rp 449 miliar), Julian Brandt (Bayer Leverkusen, Rp441 miliar)

Bocah ajaib dari Amerika Serikat itu menyelesaikan kepindahan ke Chelsea pada Januari 2019. Tapi, tetap dibiarkan bermain untuk Dortmund hingga musim panas. Saat itu, dia pindah ke Stamford Bridge secara permanen dan Dortmund mendapatkan keuntungan finansial yang sangat signifikan.

Uang hasil penjualan Pulisic akhirnya hanya tersisa 10 juta pounds (Rp199 miliar) setelah Dortmund mendatangkan Thorgan Hazard dan Julian Brandt. Penampilan mereka membuktikan Dortmund tidak membuang-buang uang. Sebab, hanya cedera yang menghentikan aksi keduanya.

Kesimpulan: untung!


11. Musim dingin 2019/2020

Jual: Paco Alcacer (Villarreal, Rp428 miliar)

Beli: Erling Braut Haaland (Red Bull Salzburg, Rp383 miliar)

Paco Alcacer benar-benar menunjukkan kehebatan Dortmund dalam jual-beli pemain. Awalnya, pemain asal Spanyol itu hanya dipinjam dari Barcelona. Kemudian ditebus 23 juta euro (Rp394 miliar). Baik sebagai pemain pinjaman atau permanen, Alcacer tampil tajam di Bundesliga.

Kemudian, Villarreal datang membelinya. Dortmund mengajukan harga 25 juta euro (Rp428 miliar). Uang hasil penjualan Alcacer digunakan mendatangkan Erling Braut Haaland. Semua orang terkejut dengan keberhasilan itu.

Sejauh ini, pemain muda Norwegia itu telah mengantongi 57 gol dalam 59 pertandingan untuk Dortmund. Dia sudah terlihat seperti paket lengkap dan yang menakutkan adalah, dia masih berusia 20 tahun. Batasnya tidak terbatas, meski mungkin tidak berada di Dortmund terlalu lama. Kini, harga Haaland sudah naik hingga 100 juta pounds atau hampir Rp2 triliun. 

Kesimpulan: untung!

(andri ananto/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




Hasil Pertandingan Borussia Dortmund


  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network