Unik! Kisah Donyell Malen, Karier Menanjak Setelah Disia-siakan Arsenal

"Dibuang Arsenal, diterima PSV, bersinar di timnas Belanda. Kini, segera menuju Liverpool."

Feature | 02 July 2021, 02:06
Unik! Kisah Donyell Malen, Karier Menanjak Setelah Disia-siakan Arsenal

Libero.id - Arsenal sempat dikenal sebagai klub produsen pemain hebat. Tapi, The Gunners juga melekat dengan predikat tim yang menyia-nyiakan bakat banyak pesepakbola berbakat. Salah satunya Donyell Malen.

Pemuda kelahiran Wieringen, 19 Januari 1999, itu sedang menjadi pembicaraan di transfer window musim panas 2021. Itu karena negosiasi santai yang dilakukan Liverpool dengan PSV Eindhoven untuk pemain Belanda di Euro 2020 tersebut. Harga pasarnya, 34 juta pounds (Rp682 miliar)!

The Reds sudah memantau penyerang keturunan Suriname itu sejak musim lalu ketika mencetak 19 gol dari 32 penampilan di Eredivisie. Mereka semakin intensif setelah Malen terpilih memperkuat De Oranje.

Selama Euro 2020, Malen tampil dua kali sebagai pemain pengganti saat pertandingan fase grup melawan Ukraina dan Austria. Lalu, masuk starting line-up dan merumput 60 melawan Macedonia Utara. Saat Belanda dikalahkan Republik Ceko di babak 16 besar, Malen juga bermain sejak kick-off hingga menit 57.

Bahkan, saat melawan Austria, pemain berusia 22 tahun itu berperan besar dalam gol Memphis Depay. Lalu, dia membuat assist untuk Denzel Dumfries dalam kemenangan 2-0 itu.

"Ketika saya masuk untuk debut saya (pada September 2019 dengan timnas), dia (Depay) banyak membantu saya. Sebagai pemain, kami sangat cocok. Dia tahu apa yang bisa saya lakukan dan saya tahu apa yang bisa dia lakukan. Saya tidak tahu apakah kami berpikir sama. Tapi, kami benar-benar merasakannya," kata Malen tentang penampilannya saat itu, dikutip The Guardian.
 

Memulai semuanya dari Ajax Amsterdam

Awalnya, Malen adalah satu lagi bintang muda Belanda yang dipantau banyak klub besar. Dia datang melalui Akademi Ajax Amsterdam. Dia bergabung dengan klub elite tersebut ketika berusia delapan tahun pada 2007.

Selama tahun-tahun selanjutnya, Malen segera berkembang menjadi bakat yang hebat. Sayangnya Ajax gagal mempertahankan Malen saat naik kelas ke level senior. Dia memilih untuk menandatangani kontrak profesional pertamanya dengan Arsenal pada 2015.

Rekan senegaranya, Andries Jonker, yang mantan asisten Louis van Gaal, bertanggung jawab atas tim cadangan Arsenal pada saat itu, sehingga memudahkan Malen memilih. Selain itu, dia ingin mengikuti jejak idolanya, Dennis Bergkamp dan Thierry Henry.

Namun, harapan Malen untuk sukses dari Jonker tidak berjalan sesuai harapan. Meski sudah mengenal sebelumnya, ternyata apa yang diterima Malen diluar prediksinya. Malen mengatakan bahwa Jonker memberinya ejekan tentang berat badan.

"Saya mendengar dia mengatakan bahwa saya datang terlalu gemuk. Mereka telah bekerja di Arsenal selama dua bulan ketika saya datang. Kemudian, tentu saja, anda tidak langsung berada di level yang sama. Saya belum fit, tapi terlalu gemuk? Tidak," ungkap Malen.

Selama periode ini, Malen terus mewakili negaranya di hampir semua level, dari U-15 hingga U-21. Tapi, hal yang sama tidak didapatkan di Arsenal. "Bahwa saya diusir dari Arsenal, itu tentu tidak benar," katanya dalam sebuah wawancara dengan De Telegraaf.

"Saya masih memiliki kontrak selama satu tahun dan Arsenal bahkan ingin memperpanjangnya. Saya tidak bermain sepakbola untuk uang. Saya tidak pernah melakukan itu. Kalau tidak, saya tidak akan meninggalkan Inggris," tambah pemilik 13 caps dan 2 gol untuk De Oranje itu.


Pergi dari Arsenal jadi keputusan strategis

Menghadapi masa-masa kurang enak di Arsenal, Malen masuk dalam rumor transfer. Dia dikabarkan menolak Manchester United dan Chelsea untuk bergabung dengan PSV pada 2017. Dia melanjutkan perkembangannya di tim muda mereka, Jong PSV.

Namun, Malen justru melakukan debut senior pada Februari 2018 dan menjadi pemain reguler tim utama pada musim berikutnya. Dia sanggup mencetak 10 gol di liga saat PSV mendorong Ajax sepenuhnya dalam perburuan gelar. Akhirnya, mereka menjadi runner-up dengan selisih tiga poin.

Setelah Luuk de Jong pergi ke Sevilla, Malen menjadi tulang punggung di lini depan PSV. Hasilnya,  19 gol dari 32 penampilan di Eredivisie 2020/2021 atau 27 gol dari 45 pertandingan semua ajang resmi.


Anfield jadi tujuan paling masuk akal

Berkat performa yang mengesankan, Malen akan kembali ke Liga Premier musim depan. Liverpool sudah mengonfirmasi secara resmi sedang berada di jalur untuk mendapatkan tanda tangan Malen. Mereka sudah mengirim proposal resmi dan direspons positif PSV.

Laporan menyatakan harga bukan menjadi masalah. Baik Liverpool atau PSV kabarnya sudah sepakat untuk terjadi transfer. Begitu pula Malen dan agennya yang sudah bersedia menerima gaji maupun komisinya.

Kubu PSV juga sudah mengonfirmasi akan kehilangan salah satu pemain berbakatnya. Mereka membuka lebar-lebar pintu transfer karena Malen akan menghasilkan uang yang besar. Itu karena saat datang dari Arsenal harganya tidak lebih dari 1 juta pounds (Rp20 miliar).

"Begitulah yang terjadi dalam sepakbola, terutama di PSV. Kami kehilangan satu atau dua pemain bagus setiap tahun. Sudah jelas bagi saya untuk beberapa waktu bahwa Donyell (Malen) dan Denzel (Dumfries) kemungkinan akan segera pergi," kata Pelatih PSV, Roger Schmidt, kepada NOS.

"Saya juga memperhitungkannya dan jika mereka bertahan, itu bagus. Tapi, kami harus mempersiapkan diri bahwa kami harus bermain tanpa keduanya musim depan," pungkas Schmidt.

(andri ananto/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network