Apa Kabarnya Sekarang? Isaac Cuenca, Risingstar Barcelona Era Guardiola

"Sempat dianggap penerus Messi, kini tanpa klub di usia 30 tahun."

Feature | 30 June 2021, 16:48
Apa Kabarnya Sekarang? Isaac Cuenca, Risingstar Barcelona Era Guardiola

Libero.id - Setelah menghabiskan hari mudanya di berbagai klub berbeda, Isaac Cuenca akan merasa bahwa dia akhirnya berhasil ketika memainkan peran aktif di bawah arahan Pep Guardiola, ia tergabung dalam skuad selama musim 2011-12.

Secara total, pemain yang beroperasi di sayap itu mencatatkan empat gol dan 12 assist dari 30 penampilan di semua kompetisi, tetapi salah satu kontribusinya yang menonjol datang pada leg kedua semifinal Liga Champions saat melawan Chelsea, dimana Cuenca memberi umpan kepada Sergio Busquets untuk mencetak gol sekaligus menyamakan agregat.

Sayangnya pasca momen tersebut, pemain yang pada waktu itu berusia 21 tahun hanya akan membuat satu penampilan lagi untuk Barcelona.  Itu juga karena faktor kepergian Guardiola di musim panas berikutnya dan Cuenca akhirnya dipinjamkan ke Ajax, di sana 
Cuenca malah mengalami cedera lutut yang akan membuatnya absen untuk paruh pertama musim.

Kemunduran tersebut secara efektif mengakhiri peluang Cuenca untuk menjadi pemain elit di Barcelona atau tim papan atas lainnya di benua itu. Hanya lima penampilan yang dibuat untuk Ajax selama kampanye itu.

Setelah gagal melakukan satu pun pertandingan senior selama musim 2013-14, Barcelona dan Cuenca mencapai resolusi atas masa depannya, mengakhiri kontraknya hanya di bawah satu tahun sebelum berakhir pada tahun 2015. 

Keputusan tersebut memberi Cuenca kesempatan untuk bergabung dengan Deportivo La Coruna, klub yang bersedia memberinya kesempatan untuk membangun kembali kariernya.

Apa yang terjadi pada Isaac Cuenca?

Semua hal dipertimbangkan, Cuenca mendapatkan apa yang dia butuhkan di Deportivo. Meskipun hanya menyumbang dua gol dan tiga assist di semua kompetisi, ia membuat 29 pertandingan, waktu bermain yang jauh melebihi ekspektasinya ketika menandatangani kontrak satu tahun di Ciudad Deportiva de Riazor.

Namun demikian, itu tidak cukup bagi kedua pihak untuk melanjutkan kemitraan mereka hingga musim kedua, Cuenca malah menandatangani kontrak tiga tahun di Bursaspor Turki.  Dan setelah selesai, Cuenca kembali  ke tanah airnya, kali ini dengan memperkuat Granada


Ia seperti menemukan kembali dirinya yang hilang, di pertengahan tahun pertamanya, Cuenca mencetak dua gol dan memberikan dua assist dari 12 penampilan, membantu Granada untuk tidak terdegradasi. 

Harapan klub tentu saja Cuenca dapat menghabiskan musim berikutnya di Nuevo Los Carmenes,, tetapi El Grana berada di posisi terbawah La Liga dan dengan posisi Cuenca tidak kekurangan tawaran, keputusan untuk pindah ke klub Israel tepatnya untuk bermain di Hapoel Be'er Sheva FC jadi pilihan terbaik untuknya.

Tapi faktanya berkata lain, keputusan Cuenca tidak pernah membuahkan hasil indah, dengan hanya 18 pertandingan yang dibuat di semua kompetisi dan kontrak putus ditengah jalan.

Setelah bermain setidaknya dengan delapan klub berbeda pada usia 27 tahun, nasib Cuenca agak terbengkalai pada Januari 2019. Ia membuat keputusan lagi, dan kali ini pindah ke Jepang bersama Sagan Tosu.

Cuenca memainkan peran kunci dalam menjaga Sagan Tosu di papan atas, mencetak enam gol dalam 29 penampilan dan pindah lagi ke Vegalta Sendai - klub yang finis empat tempat di atas Tosu di klasemen J-League - tetapi Cuenca mengalami cedera lutut lagi pada Februari yang lewat, yang diperkirakan akan membuatnya absen selama enam bulan. Dan lagi-lagi Cuenca diabaikan oleh klub.

Namun sejatinya Cuenca masih memiliki waktu untuk melakukan hal positif dalam kariernya, tetapi ia mungkin membutuhkan sedikit keberuntungan untuk bisa memenuhi potensinya kembali, meski dengan level yang berbeda.

(gigih imanadi darma/gie)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network