Kisah Andreu Fontas Meniti Karier di AS Setelah Terbuang dari La Liga

"Sempat dianggap sebagai penerus Abidal di Barcelona, tapi cedera menggagalkannya."

Biografi | 30 June 2021, 15:58
Kisah Andreu Fontas Meniti Karier di AS Setelah Terbuang dari La Liga

Libero.id - Bek Sporting Kansas City, Andreu Fontas telah menderita tiga cedera serius selama kariernya, tetapi ia tidak pernah berhenti mencintai sepak bola, bahkan meski harus melalui rentetan sakit. Sudah lebih dari dua tahun sejak Andreu Fontas terakhir kali merasakan sakit di bagian Achilles-nya.

Pemain asal Spanyol itu tiba di Major League Soccer (MLS) pada musim panas 2019, setelah dua musim bermain untuk Celta de Vigo di La Liga, dan itu seharusnya menjadi pembuktikan untuk Fontas tentang mengapa KC yang merekrutnya dengan status bebas transfer justru menjadikannya salah satu pemain dengan penghasilani tertinggi,  gaji pokoknya mencapai 1 juta Dollar.


Karier Fontas Di Celta Vigo

Celta de Vigo mendatangkan  Fontas dari Barcelona pada musim 2011, dan ia cukup membantu klub untuk naik lagi ke kasta tertinggi sepak bola Spanyol dan bertahan dari jurang degradasi. Fontas merupakan bagian dari skuad Barcelona yang memenangkan Liga Champions pada 2011, bahkan ia dianggap sebagai penerus yang potensial untuk Eric Abidal, tetapi cidera ligamen cruciatum membuatnya harus menepi dan bahkan pindah dari Camp Nou tahun itu juga.

Fontas lalu bermain lebih dari 70 pertandingan untuk Celta de Vigo selama dua musim berikutnya, menjadi batu yang kokoh di lini pertahanan klub.


Namun di awal musim 2015, Fontas mulai merasakan sakit yang tajam di bagian achilles kirinya. Dan tidak hanya di lapangan — tidak, itu menyakitkan bagi pria berusia 25 tahun itu bahkan untuk bangun dari tempat tidur dan ketika berjalan.

"Ini adalah rasa sakit yang mengerikan, sangat sulit untuk ditangani," kata Fontas. 

Fontas menghabiskan dua bulan mencoba untuk menghilangkan rasa sakit melalui latihan sehari-hari. Namun rasa tidak nyaman itu semakin menjadi. Dia akhirnya harus pergi ke ruang operasi.

Dia didiagnosis dengan Haglund's Deformity, suatu kondisi yang disebabkan oleh bagian ekstra dari tulang tumit yang menonjol di bagian belakang tumit. Pembesaran ini menyebabkan jaringan lunak di dekat tendon Achilles-nya teriritasi itulah yang menyebabkan rasa sakit yang  tak tertahankan.

Setelah itu Fontas absen selama hampir 300 hari. Tapi dia kembali dengan kekuatan penuh dan membuat 43 penampilan berkesan untuk Celta de Vigo dan lalu datanglah tawaran dari klub MLS, Sporting KC.


Mengalami Cedera yang Serupa

Masih berusia 28 tahun saat itu, Fontas yang kembali bugar seolah berada di puncak kariernya dan siap untuk memulai awal yang baru di Amerika. Dia tampak bisa meninggalkan rasa sakit dan kenangan buruk dari cedera Achilles-nya.

Namun menjelang musim 2019, rasa sakit itu kembali ia rasakan. Namun, kali ini di bagian Achilles-nya yang lain, 

“Ini mengerikan. Cedera, itu hal terburuk di dunia,” katanya. "Yang terburuk, terburuk, terburuk yang bisa terjadi pada atlet profesional mana pun, karena Anda tidak dapat melakukan apa yang ingin Anda lakukan: hasrat Anda."


Fontas akhirnya bermain melalui penderitaan pada tahun 2019, sambil berharap dia tidak perlu dioperasi lagi. Operasi lain berarti satu tahun lagi dihabiskan di ruang perawatan, tanpa bermain sepak bola.

Dengan agak memaksakan, Fontas tampil dalam 18 pertandingan pada 2019, tapi sekali lagi, rasa sakitnya akhirnya menjadi terlalu besar. Pada Oktober 2019, Fontas kembali mengundurkan diri untuk menjalani operasi.

“Ini bisa memperbaikimu. Aku tahu ini akan sulit,” katanya pada dirinya sendiri. "Saya belum selesai. Ini belum berakhir.”

Selama tiga minggu pertama setelah operasi keduanya itu, kakinya tidak diperbolehkan menyentuh lantai sama sekali. Beberapa bulan menggunakan alat bantu tentu ia tak bisa berbuat banyak.

 
Dalam waktu dua minggu setelah prosedur, dia kembali ke fasilitas pelatihan Sporting KC setiap hari untuk perawatan ringan di waktu pagi. Tetapi ketika anggota tim lainnya berlari-lari di luar untuk mulai berlatih, dia akan tetap berada di dalam meja perawatan.


“Saya sering bersama mereka, sarapan atau di sekitar fasilitas di gym, tetapi Anda tetap tidak merasa menjadi bagian dari tim saat itu,” katanya. "Mereka pergi keluar, mereka berlatih, Anda tidak bisa melakukannya, mereka bepergian, Anda tidak bisa melakukannya, semua hal ini."

Dan kemudian pandemi melanda. Semua skuad dirumahkan, dan Fontas dengan dibantu staf medis klub menjalani pemulihan di rumahnya bersama istri dan putrinya yang masih kecil.

"Mereka sangat penting," katanya tentang keluarganya. “Tanpa mereka, tidak ada kemungkinan saya akan bermain di sini lagi.”


Siap Untuk Musim 2021/22


Sudah sekitar sembilan bulan sejak operasi Fontas, dan dia semakin dekat dengan tingkat kebugaran standard.

Pelatih KC, Peter Vermes berbicara padanya Fontas dengan beberapa kata yang membesarkan hati:

“Dengar, jika kamu bisa melakukan semua hal yang baru saja kamu lakukan dan kamu tidak merasa sakit, tidak ada alasan mengapa kamu tidak bisa berlatih sekarang,” kata Vermes kepadanya.

Saat itu, pemain Spanyol itu sudah lebih dari siap untuk kembali ke lapangan bersama rekan satu timnya. Meskipun dia sedikit ragu-ragu, takut memperburuk cedera terakhirnya, dia setuju dengan pelatih dan berlatih dengan skuad pada hari berikutnya.

Langkah pertama kembali ke lapangan latihan terasa agak asing.

“Ini sensasi yang luar biasa. Saya akan mengatakan ini adalah momen terbaik,” kata Fontas. “Itu membuat Anda merasa seperti pertama kali, sangat bangga dengan apa yang baru saja Anda capai, karena itu tidak mudah. Dan kemudian, hanya ingin lebih baik . ”

Fontas kembali beraksi pada 15 Oktober 2020, satu tahun satu minggu setelah ia pertama kali menjalani operasi. Bahkan hebatnya lagi Fontas mencetak gol dalam kemenangan 4-0 Sporting KC atas Colorado di turnamen pra-musim.


Sekarang, dia sepenuhnya telah pulih untuk menuju musim 2021 dan ingin melanjutkan apa yang dia lakukan di 2019 — debut MLS yang dibuat lebih mengesankan dengan rasa sakit yang dia alami saat itu.

Ya, Fontas berulangkali memang menderita cedera serius dalam kariernya. Tapi dia masih mencintai apa-apa yang ia perjuangkan, apalagi kalau bukan sepak bola itu sendiri.

Dia kembali dengan sebuah pembuktian.

"Semua pertandingan yang saya mainkan dengan rasa sakit, rasa sakit saya bukanlah kenangan terakhir yang saya miliki dari sepak bola," katanya. “Saya akan membuktikan diri, bahwa saya bisa kembali dan menjadi kuat dan baik lagi.” pungkasnya.

(gigih imanadi darma/gie)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network