Momen Langka Granit Xhaka Minum Coca-Cola Usai Main Bola 120 Menit

"Ronaldo menyingkirkan botol Coca-Cola gagal. Pogba menyingkirkan botol Heineken, gagal. Xhaka minum Coca-Cola, lolos ke 8 besar."

Berita | 29 June 2021, 07:18
Momen Langka Granit Xhaka Minum Coca-Cola Usai Main Bola 120 Menit

Libero.id - Media sosial dihebohkan oleh aksi kapten Swiss Granit Xhaka yang minum Coca-Cola setelah bermain 120 menit melawan Prancis di perdelapan final Euro 2020. Xhaka menjadi bintang lapangan yang meloloskan Swiss ke perempat final setelah timnya menang adu penalti 5-4 (3-3).

Xhaka tidak mengambil penalti saat laga lawan Prancis. Bagaimanapun dia terpengaruh momen pada Euro 2016 lima tahun lalu.

Ketika itu Swiss bertemu Polandia di perdelapan final. Mereka kalah 4-5 dari Polandia dimana semua eksekusi berbuah gol kecuali Granit Xhaka satu-satunya yang gagal.

Beberapa nama yang masih bermain dari skuad 2016 itu antara lain kiper Yann Sommer, Ricardo Rodriguez, Xerdan Shaqiri, Granit Xhaka, Fabian Schar, Amir Mehmedi, Haris Seferovic, dan Breel Embolo.

Pada laga lawan Prancis itu, Granit Xhaka dinobatkan sebagai "Star of the Match" atau pemain terbaik.

Xhaka menyatakan keberhasilan mereka menumbangkan tim juara dunia Prancis hingga dan lolos ke perempatfinal Euro 2020 berarti sebuah sejarah.

"Luar biasa sekali. Kami mencetak sejarah hari ini, kami semua bangga," kata Xhaka dikutip situs UEFA, Selasa.

"Kami sudah menuliskan sejarah dalam bangsa sepak bola ini. Kini kami menghadapi Spanyol dalam perempatfinal," sambung dia.

"Memang akan menyulitkan tetapi kami kini tengah bermimpi," kata Xhaka yang merayakan kemenangan timnya tetapi ironisnya tak akan tampil dalam perempatfinal karena mendapatkan kartu kuning pada babak kedua laga melawan Prancis itu.

Xhaka yang membuat Mario Gavranovic menciptakan gol ketiga Swiss yang membawa mereka ke adu penalti untuk kemudian mereka menangi itu, dinilai sebagai pemain paling penting yang mengantarkan Swiss ke perempatfinal Euro 2020.

"Dia sangat impresif di lapangan tengah, baik dalam menyerang maupun bertahan," kata Technical Observer UEFA Corinne Diacre. "Seorang pemimpin sejati bagi timnya, dengan komunikasi dan organisasi yang hebat."

Baca Berita yang lain di Google News




  • 100%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network