Momen Neymar Melakukan Penalti Terburuk, Lille Raih Trofi Ligue 1

"Lille juara tak lepas dari peran kunci mantan pemain PSG."

Berita | 24 May 2021, 17:56
Momen Neymar Melakukan Penalti Terburuk, Lille Raih Trofi Ligue 1

Libero.id - Neymar da Silva Santos Junior melakukan salah satu tendangan penalti terburuk yang pernah Anda lihat. Kegagalan itu turut melengkapi derita Paris Saint-Germain karena kehilangan mahkota Ligue 1 pada laga terakhir musim ini.

Semua berawal dari keberanian Lille mengklaim gelar pertama mereka dalam 10 tahun terakhir. Apalagi, setelah pencetak gol terbanyak mereka, Burak Yilmaz, turut membawa timnya menang 2-1 atas Angers.

Pasukan Christophe Galtier menyadari bahwa kemenangan tandang Lille akan memastikan hasil PSG versus Brest tidak signifikan. Karena itu, mereka berupaya menyegel kemenangan ke-24 di Ligue 1 melalui gol pembuka Jonathan David.

Lille makin di atas angin setelah Yilmaz menggandakan keunggulan, meski Angelo Fulgini sempat memperkecil ketertinggalan Angers di pengujung laga. Hasil itu membawa Lille akhirnya keluar sebagai kampiun, sekaligus memupus harapan PSG.

Sementara Pelatih PSG, Mauricio Pochettino, menyaksikan para pemainnya menang 2-0 menyusul gol bunuh diri Romain Faivre dan gol Kylian Mbappe. Namun, kemenangan itu belum cukup membawa Les Parisiens merengkuh gelar juara. PSG harus puas di posisi kedua dengan delapan kekalahan sepanjang musim domestik.

Namun, penalti Neymar yang membuat kesal banyak penggemar PSG, karena Les Parisiens sempat mendapat hadiah penalti ketika Angel di Maria dijatuhkan di dalam kotak terlarang.

Pemain Brasil itu mengambil tendangan penalti, tetapi Neymar justru melakukan tendangan melebar dari tiang gawang Brest. Padahal, penjaga gawang Brest, Gautier Larsonneur, memberikan peluang kepada Neymar dua pertiga gawangnya untuk dibobol.

Permainan pikiran yang tampak sepertinya berhasil.


 
Kembali ke Lille, keberhasilan mereka tak lepas dari peran kunci mantan pemain PSG yang kini tergabung dalam skuad asuhan Galtier. Mereka adalah Mike Maignan (penjaga gawang), Boubakary Soumare (gelandang), serta dua penyerang Jonathan Ikone dan Timothy Weah.

Sementara PSG berpotensi kehilangan Mbappe, pencetak gol terbanyak Ligue 1 musim ini. Namun, pemain yang sudah menyumbang 27 gol itu mengutarakan hasil pemikirannya kepada Canal Plus: “Semua orang tahu betapa saya sangat terikat dengan klub. Saya sangat berterima kasih kepada presiden, dan pelatih saya yang berbeda,” ungkap Mbappe.

“Yang saya inginkan adalah menang, merasa seperti saya berada di suatu tempat di mana saya bisa menang, serta ada proyek yang solid di sekitar saya. Proyek sepakbola itu penting. Saya ingin merasa seperti saya bagian dari tim yang akan melakukan sesuatu,” tuturnya.

“Bagaimanapun, saya selalu bahagia di sini dan saya memiliki empat tahun yang luar biasa di sini, kami sangat jelas bersama klub,” ungkapnya. “Klub tahu hubungan saya dengannya, kota ini, negara ini. Kami akan melakukan hal-hal dengan cara yang seharusnya dilakukan, dengan satu atau lain cara.”

“Saya tidak bisa mengatakan apa yang perlu dilakukan, saya hanya seorang pemain, tapi saya pikir orang telah melihat, semua orang telah melihatnya,” lanjutnya. “Saat semua orang melihat, lebih mudah menarik kesimpulan. Tidak ada masalah saat kami kehilangan gelar, sekarang kami harus berkonsentrasi pada masa depan.”

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network