Kisah Jeremy Doku? Anak 19 Tahun yang Masuk Skuad Belgia di Euro 2020

"Dia pernah menolak Liverpool. "Saya tidak pernah menyesal (menolak Liverpool)," kata Doku."

Biografi | 20 May 2021, 20:52
Kisah Jeremy Doku? Anak 19 Tahun yang Masuk Skuad Belgia di Euro 2020

Libero.id - Ada dua hal mengejutkan dari pengumuman nama 26 skuad final Belgia di Euro 2020. Pertama, Eden Hazard yang tetap dipanggil, meski loyo bersama Real Madrid. Kedua, masuknya Jeremy Doku. Siapa dia?

Bersama Michy Batshuayi (Crystal Palace), Christian Benteke (Crystal Palace), Romelu Lukaku (Inter Milan), Dries Mertens (Napoli), hingga Leandro Trossard (Brighton and Hove Albion), Doku akan berada di barisan penyerang. Dia menyingkirkan nama yang lebih populer seperti Divock Origi (Liverpool).

"Masih ada beberapa pertandingan yang harus dimainkan di level domestik, dalam hal kemungkinan cedera dan kemungkinan perubahan, terutama di saat-saat yang tidak pasti ini. Kami juga memiliki 11 pemain cadangan sebagai jaga-jaga," kata Roberto Martinez saat menjawab pemanggilan Doku, dilansir Ghanaweb.

Pelatih Belgia asal Spanyol itu terkesan malu-malu menjawab mengapa Doku yang dipilih dan bukannya Origi. Padahal, jika Martinez jujur, akan banyak suporter Belgia yang memberikan dukungan kepada pemanggilan Doku.

Memiliki darah Ghana dan Kongo, Doku lahir di Antwerp, 27 Mei 2002. Artinya, beberapa hari lagi dia baru akan berusia 19 tahun. Doku mengawali karier sepakbola dalam usia yang sangat muda ketika bergabung dengan Olympic Deurne. Kemudian, pindah ke Tubantia Borgerhout dan Beerschot.

Penampilan di level junior bersama Beerschot ternyata membuat para pemandu bakat di Belgia gempar. Tawaran untuk membela beberapa klub yang lebih besar datang. Pada 2012 saat berusia 10 tahun, Doku akhirnya memilih bergabung dengan akademi klub terbaik di negara itu, Anderlecht.

Dengan bakat alam yang dimiliki plus pendidikan sepakbola terbaik alas Anderlecht, Doku benar-benar menjadi pemain remaja yang memuaskan. Sejak kedatangannya di tim U-11 hingga U14, Doku bermain bagus di semua posisi ofensif yang diberikan sebelum akhirnya memilih penyerang sayap kanan ofensif.

Memiliki kecepatan dan teknik yang sangat baik, Doku dilengkapi dengan kemampuan dribel yang memungkinkan melewati satu atau lebih lawan dengan kecepatan penuh. Kemampuannya masuk ke pertahanan membuatnya sangat membingungkan untuk bek-bek lawan.

Dengan cepat, Doku menjadi pilihan utama di Belgia U-15. Manajemen klubnya juga tidak ragu untuk meningkatkan status Doku menjadi pemain tim U-17. Bahkan, pada 25 November 2018, dia menjalani debut profesional saat Anderlecht melawan Sint-Truiden. Saat itu, usianya baru 16 tahun.

Setelah bermain 37 kali dan mengemas 6 gol selama 3 musim debut bersama Anderlecht pada semua ajang, Doku pindah ke Prancis. Dia bergabung dengan klub Ligue 1, Stade Rennais. Untuk mendapatkan tanda tangannya, mereka harus membayar 26 juta euro pada awal musim 2020/2021. Itu adalah rekor klub.

"Ini adalah penandatanganan penting bagi kami. Kami melihat bahwa tim ini sudah dalam kondisi yang baik dan kami berharap perekrutan terakhir ini akan memberikan tambahan yang akan memungkinkan kami untuk tetap berada di posisi teratas liga dan tampil baik di Liga Champions," kata Presiden Rennais, Nicolas Holveck, saat itu.

"Untuk diketahui, Jeremy Doku ada di radar semua klub besar Eropa. Hari ini kami mampu bertarung di antara mereka. Bagi Jeremy, ini adalah langkah yang fantastis dan semua orang senang," tambah Holveck.

Sayang, harapan Holveck untuk melihat klubnya bersinar seperti musim lalu dengan finish di zona Liga Champions tidak terwujud. Rennais hanya akan finish di posisi 6 sebagai hasil maksimal (zona Conference League). Minimal mereka akan berada di posisi 7.

Di Liga Champions musim ini, mereka juga hancur lebur. Dari enam pertandingan grup yang dijalani, Rennais kalah 5 kali dan imbang 1 kali. Lalu, di Coupe de France, mereka kandas di babak 64 besar. Klub juga melakukan pergantian pelatih dari Julien Stephan ke Bruno Genesio.

Tapi, buruknya performa Rennais tidak mempengaruhi penampilan Doku di kompetisi. Dia bermain 80% dari starting line-up klubnya di Ligue 1. Meski hanya mencetak 2 gol dan 2 assist, Doku menjadi pemain Rennais yang paling sulit dihentikan pertahanan lawan.

Berkat penampilan di Prancis, Doku menjadi target Liverpool. Dia digadang-gadang sebagai pemain yang akan menggantikan Sadio Mane jika suatu saat nanti meninggalkan Anfield. Gaya mainnya dinilai Juergen Klopp dan staf pelatih The Reds sangat cocok untuk Liga Premier.

Uniknya, sebelum pindah ke Rennais, Doku sempat bertemu Klopp dan berbicara tentang masa depan. Pelatih asal Jerman itu mengajak Doku bergabung. Tapi, dia menolak dengan halus. "Usia saya saat itu akan genap 16 tahun dan itulah usia untuk bisa kontrak profesional. Banyak tim yang datang menemuiku," kata Doku, dikutip Ouest-France.

"Semua orang bicara mengenai Liverpool karena itu merupakan minat paling konkret, meski ada juga ada Arsenal dan Chelsea. Saya berkesempatan untuk diskusi dengan Juergen (Klopp), (Sadio) Mane, (Georginio) Wijnaldum. Ada juga (Steven) Gerrard. Saya memilih berhati-hati. Saat itu saya baru 15 tahun," tambah Doku.

"Saya tidak pernah menyesal (menolak Liverpool). Jika Liverpool datang di usia saya 15 tahun, kalau mereka memang meminati saya, mereka akan kembali lagi suatu saat nanti. Itu sudah pasti. Semua tergantung kepada diri saya," pungkas Doku.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network