Libero.id - Menjelang final Piala Dunia 1998, tuan rumah Prancis memastikan Ronaldo tidak akan merusak peluang kejayaan mereka di Stade de France. Dan hasil akhir dari kompetisi paling elit di dunia itu: Prancis keluar sebagai kampiun.
Tampaknya mereka memang serius mempersiapkan diri sebagai juara.
Dalam sebuah video klip singkat, para pemain seperti Marcel Desailly, Lillian Thuram dan Frank Leboeuf terlihat mendiskusikan bagaimana caranya mencoba menghentikan penyerang mematikan milik timnas Brasil, yang telah mencetak 34 gol di semua kompetisi selama musim kampanye itu.
Betul sekali. Para bek kelas dunia ini mendedikasikan seluruh sesi latihan jelang laga final Piala Dunia untuk sebuah misi khusus yakni menghentikan pergerakan Ronaldo.
Di video berbahasa Prancis yang dilengkapi dengan subtitle itu, Anda dapat mendengar para pemain mendiskusikan bagaimana caranya menghentikan gerakan-gerakan khas seorang Ronaldo.
Sesi latihan itu tampaknya berhasil, dengan Prancis akhirnya mengalahkan Brasil yang perkasa dengan skor 3-0, berkat dua gol dari Zinedine Zidane dan satu lagi dari Emmanuel Petit.
Tapi sesi latihan penting itu tidak akan berarti apa-apa setelah Ronaldo awalnya tidak disebutkan di starting line-up.
Diperkirakan bahwa 'R9' terkena kutu penyakit tetapi hanya 30 menit sebelum kick-off, dipastikan bahwa Ronaldo akan bermain melawan Prancis.
Piala Dunia 1998 memang kontroversial. Michel Platini mengakui bahwa itu sebenarnya sudah diperhitungkan sedemikian rupa.
Dia berkata: "Saat kami mengatur kalender, kami melakukan sedikit tipu muslihat. Jika kami finis pertama di grup dan Brasil finis pertama, kami tidak bisa bertemu sebelum final.
"Kami tidak bosan selama enam tahun untuk mengatur Piala Dunia untuk tidak melakukan kesalahan kecil.
"Anda pikir yang lain tidak melakukannya untuk Piala Dunia Prancis-Brasil di final, itu adalah impian semua orang," pungkasnya.
Opini