Libero.id - Liverpool sedang menuju fase paling krusial dalam tiga tahun terakhir dimana mereka terancam tidak bisa mengikuti Liga Champions musim depan. Kalau itu terjadi bisa menjadi pukulan keras bagi juara bertahan Liga Premier.

The Reds saat ini duduk di urutan keenam dalam klasemen Liga Premier, empat poin di belakang tim urutan ketiga Leicester City, tiga poin di belakang tim urutan keempat West Ham dan dua poin di belakang Chelsea.

Jika mereka tidak masuk empat besar, tim Juergen Klopp tidak akan berpartisipasi dalam kompetisi besar Eropa untuk pertama kalinya sejak 2016/17.

Bisakah Liverpool finis di empat besar?

Secara teori, Liverpool memiliki jadwal terbaik di antara para pesaing untuk mendapatkan empat tempat teratas, kecuali Manchester City dan Manchester United yang masing-masing mungkin finis teratas dan kedua.

Terlepas dari pertandingan mereka di Old Trafford melawan Setan Merah dan perjalanan ke Leeds untuk menghadapi tim Marcelo Bielsa, The Reds akan menghadapi tim papan bawah Newcastle, Southampton, West Brom, Burnley dan Crystal Palace.

Leicester City harus menghadapi Manchester United dan Chelsea di laga tandang, dengan pertandingan terakhir mereka musim ini di kandang melawan Tottenham.

Sementara itu, West Ham dikalahkan 2-3 oleh Newcastle pada hari Sabtu dan harus menjamu Chelsea dan Everton di kandang sendiri.

Chelsea, yang juga bersaing di Liga Champions dan Piala FA, akan menghadapi West Ham, Manchester City, Leicester City, Arsenal, dan Aston Villa.

Tottenham juga memiliki jadwal yang sangat menguntungkan ke depan, karena pertandingan terberat mereka adalah tandang di Leeds dan Leicester City, sementara mereka harus menjamu Aston Villa.

Sementara itu, target Everton adalah untuk masuk empat besar juga, tetapi tim asuhan Carlo Ancelotti memiliki pertandingan yang sulit di depan melawan Arsenal, Aston Villa, West Ham dan Manchester City.

Apa arti kegagalan bagi Liverpool?

The Reds akan berusaha sekuat tenaga untuk lolos ke fase grup Liga Champions musim depan karena dengan begitu akan membantu mereka memikat pemain elit ke Merseyside.

Jika tidak bisa mengikuti turnamen besar Eropa tahun depan bisa menjadi masalah dalam perekrutan, meski tidak dalam hal mempertahankan pemain.

"Tidak ada yang perlu kami khawatirkan," kata Klopp pada Maret lalu ketika ditanya tentang kemungkinan mereka tidak berlaga di Liga Champions.

"Saya tahu kami memiliki loyalitas dari para pemain. Ini bukan situasi di mana seorang pemain dalam skuad mengatakan 'Kami tidak berada di Liga Champions, jadi saya harus pergi'. Itu tidak akan terjadi."

"Saya cukup mengenal mereka untuk mengetahui hal itu. Klub berada dalam situasi yang berbeda dan itu tidak akan menjadi masalah dengan pemain baru."

Dalam wawancara dengan Bild setelah kemenangan Liverpool atas Wolves pada Maret, Klopp menunjukkan keuntungan dari tidak ada pertandingan Eropa tengah pekan musim depan, menekankan bahwa anak buahnya akan memiliki waktu untuk beristirahat di antara pertandingan.

"Jika kami tidak bermain secara internasional sama sekali, itu berarti lebih banyak waktu untuk bersantai," katanya.

"Itu akan buruk bagi semua tim lain karena latihan itu bagus untuk kami.

"Jika kami punya lebih banyak waktu, kami bisa memanfaatkannya. Kami akan mencoba mengubah situasi buruk menjadi sesuatu yang baik."

Istirahat ini bisa menguntungkan tim sepak bola berintensitas tinggi seperti Liverpool, tetapi gengsi dan pukulan finansial akan sulit bagi The Reds jika mereka tidak masuk empat besar.