Libero.id - Final Copa del Rey menjadi sangat spesial bagi Lionel Messi. Dia tidak hanya meraih trofi ke-35 sebagai pemain Barcelona, tetapi dia melakukannya dengan memecahkan rekor kompetisi.

Pemain Argentina itu mencetak dua gol terakhir Barcelona dalam kemenangan 4-0 atas Athletic Bilbao. Dengan demikian, ia menjadi pencetak gol terbanyak dalam sejarah final Copa del Rey, menyalip Telmo Zarra di puncak klasemen dengan sembilan gol.

Dua gol Messi di Sevilla membuatnya mencetak total 31 di semua kompetisi, dengan beberapa pertandingan tersisa di La Liga Santander.

Copa del Rey musim ini adalah gelarnya ke-35 bersama Barcelona dan yang pertama dalam dua tahun.

Tak lama setelah Barcelona mengangkat Copa del Rey, soal masa depan Leo Messi menjadi bahan perdebatan utama.

Kapten Blaugrana mengangkat piala di Sevilla tetapi semua orang yang terlibat dengan manajemen klub khawatir itu mungkin yang terakhir, dengan kontraknya akan berakhir pada musim panas.

Presiden Joan Laporta mengatakan setelah pertandingan bahwa dia yakin Messi akan bertahan.

"Saya yakin dia ingin bertahan dan kami akan melakukan segala daya kami agar dia bertahan," kata Laporta.

"Hari ini, kami melihat bahwa dia dikelilingi oleh tim yang hebat. Mereka memainkan sepakbola yang sangat bagus."

Ronald Koeman menggemakan sentimen itu.

"Saya tidak tahu apa yang akan terjadi [dengan masa depannya]," kata pelatih Belanda itu.

"Mudah-mudahan ini bukan [final] terakhirnya.

"Semua orang ingin dia bertahan."

Jordi Alba, yang menikmati hubungan telepati dengan Messi di lapangan, tidak dapat berbicara atas namanya.

"Saya telah mengatakannya berkali-kali, Messi akan menjadi orang yang memutuskan dan orang yang akan mengatakannya ketika dia harus mengatakannya," kata Alba.

"Dia berkomitmen pada klub ini, yang merupakan klub dalam hidupnya."