Beda Nasib 8 Bintang yang Mudik ke Klub yang Besarkan Namanya

"Andriy Shevchenko kurang berhasil bersama AC Milan. Bagaimana jika Cristiano Ronaldo ke Real Madrid."

Feature | 01 April 2021, 02:56
Beda Nasib 8 Bintang yang Mudik ke Klub yang Besarkan Namanya

Libero.id - Berdasarkan penjelasan dari manajemen Juventus, Cristiano Ronaldo tidak akan tersentuh Real Madrid. Sedangkan Madrid memberikan pendapat bahwa CR7 akan meninggalkan Juventus jika mereka menelponnya.

Kedua pernyataan tersebut menyebabkan berkembangnya spekulasi, terutama beberapa kepentingan dari kedua belah pihak tentang kembalinya megabintang asal Portugal itu ke Los Blancos.

Karena itu, menarik untuk melihat bagaimana contoh kondisi pesepak bola yang kembali ke klub mereka sebelumnya. Sejarah mencatat ada berbagai macam kondisi para pesepak bola setelah memutuskan pindah ke klub lamanya.

Di antara mereka ada yang tetap dalam karier terbaiknya, namun tragis bagi sebagian dari mereka justru mengalami penurunan prestasi hingga karier sepak bola mereka berangsur-angsur meredup.

Mari kita lihat keberhasilan dan kegagalan dari pemain yang kembali ke tempat lama mereka.

Sederet Contoh Kegagalan

Diego Costa (Atletico Madrid)

Libero.id

Kredit: instagram.com/diego.costa

Kami tidak perlu melihat ke belakang terlalu jauh untuk menemukan contoh klub La Liga yang membawa kembali favorit lama dan usaha itu ternyata tidak berhasil.

Diego Costa sempat menjadi kebanggaan Atletico Madrid asuhan Diego Simeone, apalagi di musim pertamanya. Dia merupakan pencetak gol yang produktif, mengantongi 64 gol dalam 135 pertandingan. Striker asal Spanyol itu membantu klub memenangkan La Liga dan mencapai final Liga Champions.

Setelah kembali dari beberapa tahun di Chelsea, Costa jarang terlihat sebagai pemain yang sama. Performanya selalu tidak maksimal karena cedera, dia berjuang untuk pergi, dan pada akhirnya membatalkan kontraknya pada awal Desember 2020.

Diego Maradona (Boca Juniors)

Karier Diego Maradona tidak diragukan lagi semakin berkurang saat dia kembali ke Argentina setelah petualangannya di Eropa.

Tampaknya seperti pertandingan yang dibuat di surga dan cara sempurna untuk menghabiskan hari-hari terakhirnya bermain, tapi antara dirawat karena kecanduan dan dites positif menggunakan obat-obatan, kontribusi Maradona untuk Boca untuk kedua kalinya mengecewakan.

Thierry Henry (Arsenal)

Itu sangat cepat sehingga mudah untuk melupakan bahwa Thierry Henry menghabiskan dua bulan dengan status pinjaman di Arsenal pada awal 2012. Mantan striker Prancis itu kembali bersama The Gunners ketika MLS menjalani libur kompetisi.

Dengan dua gol dalam tujuh pertandingan - keduanya menjadi pemenang pertandingan - Henry menunjukkan dalam cameo singkat bahwa dia masih bisa melakukannya di level atas, tapi dia pergi terlalu cepat untuk benar-benar dianggap sebagai hit.

Andriy Shevchenko (AC Milan)

Libero.id

Kredit: instagram.com/andriyshevchenko

Setelah dua tahun yang mengecewakan di Chelsea, dia memutuskan kembali ke AC Milan. Dia sangat dikenal sebagai salah satu penyerang top di Eropa, tampak seperti langkah yang sempurna untuk membuat bintang Ukraina itu kembali bersinar.

Namun, pada musim 2008/2009, Shevchenko gagal mencetak satu gol pun di Serie A. Dia hanya total mencetak dua gol dalam 26 pertandingan di semua kompetisi.

Cerita Mereka yang Berhasil

Aritz Aduriz (Athletic Bilbao)

Libero.id

Kredit: instagram.com/aritzaduriz

Aduriz kembali ke Bilbao. Itu adalah kepulangan kedua, di mana dia benar-benar membuktikan dirinya sebagai salah satu ikon dalam sejarah klub Basque.

Dalam periode ketiga di Bilbao, Aduriz menjadi salah satu striker paling produktif di La Liga. Dia memenangkan Trofi Zarra dua kali, dan terlibat masuk ke skuad Spanyol, hingga menjadi pencetak gol tertua tim nasional di usia 35 tahun.

Didier Drogba (Chelsea)

Drogba kembali ke Chelsea musim 2014/2015. Meski tidak produktif di kesempatan pertama, mantan striker Pantai Gading itu dapat diandalkan saat dipanggil dan membantu memacu The Blues meraih gelar Liga Premier pertama mereka dalam lima tahun.

Joao Mario (Sporting CP)

Joao Mario meninggalkan Sporting pada 2016. Dia dipinang Inter Milan pada usia 23 tahun dengan transfer 40 juta euro setelah membawa Portugal menjuarai Piala Eropa.

Namun, petualangannya di Italia tak berjalan sempurna. Dia lebih banyak dipinjamkan ke West Ham United hingga Lokomotiv Moscow, hingga kini Mario kembali ke Sporting dengan status pinjaman sejak awal musim ini.

Mario sekarang menjadi salah satu pemain paling senior di Sporting, membawa timnya berada di puncak klasemen. Dia berpotensi membawa Sporting memenangkan liga untuk pertama kalinya sejak 2002.

Jermain Defoe (Spurs)

Kembalinya Gareth Bale ke White Hart Lane mungkin tidak berjalan dengan baik, tapi Tottenham lebih beruntung dengan Defoe yang terbukti produktif dalam tugas keduanya di klub setelah absen satu tahun karena membela Portsmouth.

Defoe mencetak 79 gol dalam 186 pertandingan untuk membuktikan dirinya sebagai salah satu penyerang Spurs terbaik sepanjang masa. Dia berada di tempat keenam dalam daftar pencetak gol terbanyak.

Masih harus dilihat di mana Cristiano Ronaldo akan bermain musim depan. Jika dia benar memutuskan untuk kembali ke Madrid, daftar mana yang akan CR7 masuki?

Apakah itu akan menjadi perjalanan nostalgia yang akhirnya mengecewakan atau bisakah CR7 mempertahankan gelar legendanya dan tetap mengukir prestasi. Jutaan pasang mata para penggemar sepak bola akan menanti akhir cerita seorang megabintang berusia 36 tahun tersebut.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network