7 Gol di Liga Premier yang Tidak Akan Terjadi Jika Sudah Ada VAR

"Sejak diluncurkan pada 1992, kompetisi sepakbola kasta tertinggi Inggris melahirkan banyak sekali kontroversi terkait gol."

Feature | 21 March 2021, 12:00
7 Gol di Liga Premier yang Tidak Akan Terjadi Jika Sudah Ada VAR

Libero.id - Suka atau tidak suka, video bantu wasit (VAR) telah sepenuhnya mengubah sepakbola dunia, termasuk Liga Premier. Terlepas munculnya pro dan kontra, metode ini dianggap cukup adil untuk menghindari kontroversi di lapangan.

Gol kontroversial maupun gol sah yang dibatalkan sudah menjadi bagian dari sejarah sepakbola sejak lama ketika teknologi belum digunakan. Keterbatasan indera yang dimiliki manusia, khususnya wasit, menjadikan banyak pertandingan menjadi perbincangan bertahun-tahun karena gol-gol siluman atau gol sah yang dibatalkan.

Salah satu kompetisi yang memiliki masalah itu adalah Liga Premier. Sejak diluncurkan pada 1992, kompetisi sepakbola kasta tertinggi Inggris melahirkan banyak sekali kontroversi terkait gol. Beberapa diantaranya masih diingat orang hingga VAR diberlakukan secara resmi.

Berikut ini 6 contoh gol yang seharusnya tidak pernah terjadi jika VAR diterapkan sejak dulu:


1. Thierry Henry (Arsenal vs Portsmouth, 2003)

Delapan bulan sebelum dinobatkan sebagai The Invincibles, Arsenal sedikit beruntung karena bisa bermain imbang 1-1 melawan Portsmouth asuhan Harry Redknapp di Highbury. Hingga hari ini, laga itu masih sangat diingat oleh para penggemar Portsmouth.

Saat itu, Teddy Sheringham, yang berusia 37 tahun, membuat The Pompey unggul lebih dulu. Arsenal mencoba bangkit dengan melancarkan sejumlah serangan ke pertahanan Portsmouth. Mereka berhasil mendapatkan gol penyama kedudukan melalui tendangan penalti Thierry Henry.

Tapi, jika wasit Alan Wiley memiliki kesempatan untuk melihat kejadian itu lagi melalui layar kaca dari pinggir lapangan, penalti tidak akan diberikan. Pasalnya, rekaman televisi menunjukkan Robert Pires diving saat masuk ke kotak penalti Portsmouth.

"Itu bukan pelanggaran. Saya bahkan tidak menyentuhnya. Dia menukik melewati kaki saya. Sesederhana itu. Arsenal tidak terkalahkan sepanjang musim 2003/2004 saat merebut gelar Liga Premier. The Invincibles. Mereka diberi nama itu. Tapi, diving menghentikan kami untuk mengalahkan mereka," kata Dejan Stefanovic beberapa tahun kemudian dalam buku milik Neil Allen, Played up Pompey Too.

"Setelah pertandingan, Pires meminta maaf kepada saya, 'Itu bukan keputusan saya, itu keputusan wasit, apa yang bisa saya lakukan?' Kata dia kepada saya. Saya menerimanya. Dia orang baik dan apa yang terjadi, sudah terjadi," tambah pemain yang dituduh menjegal pergerakan Pires.


2. Darren Bent (Southampton vs Liverpool, 2009)

Jika VAR sudah diterapkan dan operator di stadion memahami regulasi pertandingan dengan baik, dia akan meminta wasit pertandingan Southampton vs Liverpool di Stadium of Light pada 2009, Mike Jones, untuk menganulir gol semata wayang Darren Bent. Kejadian aneh tersebut masih dikenang suporter The Reds sebagai "gol balon pantai".

Menurut aturan resmi, permainan harus dihentikan sementara jika ada "benda luar" memasuki lapangan permainan. Benda-benda itu termasuk penonton, petugas, hewan, botol minuman, koin, batu, kertas, tongkat, bendera, hingga balon yang diterbangkan suporter.

"Saya bahkan tidak berpikir, 'Ya ampun, saya baru saja menendang bola pantai!' Saya hanya berpikir, 'Ya, satu gol lagi! Itu satu lagi yang keluar dari daftar, mari kita coba dan dapatkan tujuan lain. Begitulah mentalitas saya," ucap Bent beberapa tahun kemudian.

Pada akhirnya, wasit yang memimpin pertandingan itu dihukum Komite Wasit FA. Jones diturunkan untuk memimpin pertandingan Championship Division pada akhir pekan berikutnya.


3. Didier Drogba (Manchester United vs Chelsea, 2010)

Manchester United menang 9 kali dan hanya kalah 1 kali dari 11 pertandingan Liga Premier terakhir di musim 2009/2010. Yang terpenting, kekalahan itu terjadi saat melawan Chelsea. Sebab, pada akhirnya The Red Devils menyelesaikan 1 poin di belakang The Blues peraih gelar asuhan Carlo Ancelotti.

Tapi, kekalahan itu juga terjadi dengan cara yang kontroversial. Entah bagaimana ada di kepala hakim garis, Drogba melakukan off side yang terlihat sangat jelas di televisi untuk gol kedua Chelsea. Federico Macheda membalas beberapa menit kemudian untuk membuat MU menyerah 1-2.


4. Nani (Manchester United vs Tottenham Hotspur, 2010)

Lima tahun setelah gol Pedro Mendes yang tidak disahkan, Tottenham Hotspur mengalami kerugian yang sama ketika tandang ke Old Trafford lagi. Uniknya, wasit yang memimpin pertandingan sama persis, yaitu Mark Clattenburg. Bedanya, dia mengesahkan gol Nani yang aneh.

Gol tercipta setelah Nani melakukan diving yang gagal dan berujung handball. Heurelho Gomes mencoba mengambil bola tendangan bebas. Tapi, Nani yang muncul dari belakang Gomes justru mengambil bola dan langsung menceploskan ke gawang Spurs. Entah apa yang ada di kepala wasit, dia mengesahkan gol itu.

"Itu benar-benar cara yang lucu untuk menyelesaikan permainan. Itu handball. Dia sengaja memegangnya dan itu seharusnya kartu kuning. Semua orang telah melihat dia melakukannya. Jadi, itu tendangan bebas. Hanya wasit yang tidak melihatnya. Itu adalah keputusan  memalukan dan wasit telah mengacaukan semuanya," ungkap Pelatih Spurs saat itu, Harry Redknapp.


5. Ji Dong-won (Sunderland vs Manchester City, 2012)

Manchester City hanya mengalami 2 kekalahan pada pertengahan musim dalam kampanye perebutan gelar juara 2011/2012. Ini sebuah smash-and-grab yang tak terlupakan untuk Sunderland di Stadium of Light pada pertandingan di Tahun Baru 2012.

Man City mencatatkan hampir 70% penguasaan bola. Sementara The Black Cats asuhan Martin O'Neill membuat 50 penyelamatan untuk mencegah Man City mencetak gol kemenangan.

Tapi, semua berubah di menit 93 ketika skor 0-0. Tiba-tiba, striker Korea Selatan, Ji Dong-won melaukan one-two dengan Stephane Sessegnon, yang diakhiri dengan gol kemenangan 1-0 Sunderland. Itu adalah gol yang berbau off side. Sangat tipis! Jika VAR digunakan, bisa dipastikan wasit akan menganulirnya.


6. Javier Hernandez (Chelsea vs Manchester United, 2012)

Chicharito sangat suka mencetak gol melawan Chelsea. Sejak mencetak gol unik di Community Shield 2010, striker Meksiko itu mencetak 9 gol dalam 9 penampilan melawan The Blues, termasuk dalam 4 pertandingan berturut-turut sebagai pemain pengganti.

Tapi, dari semua gol ke gawang Chelsea, ada 1 yang kontroversi. Itu terjadi pada Liga Premier 2012/2013 di Stamford Bridge. Chelsea telah bangkit dari ketinggalan 2 gol lewat bunuh diri David Luiz dan gol Robin van Persie. Mereka juga harus berjuang setelah Branislav Ivanovic dan Fernando Torres diusir keluar lapangan secara berurutan.

Chicharito kemudian menambah penderitaan Chelsea lewat gol ketiga MU yang membuat skor akhir 3-2. Tapi, jika VAR sudah diterapkan, gol itu tidak sah karena off side. Chicharito menceploskan bola dari posisinya yang berlari dari dalam jaring gawang The Blues. Tentu saja itu off side!

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network