Kisah Sir Alex Ferguson Semprot Paul Scholes Meski Dikenal Anak Emas

"Esok harinya, di saat Scholes berpikir kabur dari MU, Fergie minta maaf."

Feature | 04 March 2021, 05:26
Kisah Sir Alex Ferguson Semprot Paul Scholes Meski Dikenal Anak Emas

Libero.id - Legenda Manchester United, Paul Scholes, adalah salah satu pemain tengah kepercayaan Sir Alex Ferguson. Dia dinilai sebagai pemain paling handal dan konsisten selama periode 1990-an hingga 2000-an.

Sebagai bukti, Scholes memainkan 718 pertandingan di bawah asuhan Ferguson. Dia mencetak 155 gol dan membantu Setan Merah memenangkan sejumlah trofi bergengsi.

Mari kita perjelas, antara 1993-2013, Scholes memenangkan 11 gelar Liga Premier, tiga Piala FA, dua Piala Liga, dan dua Liga Champions, ditambah Piala Dunia Antarklub FIFA.

Scholes sebetulnya layak untuk tampil di muka umum dan menepuk dada. Tapi, dia bukan tipe pemain yang narcis. Scholes dikenal sebagai pemain yang suka menghindar dari pusat perhatian selama kariernya di Old Trafford.

Sebagian besar mantan rekan setimnya di MU menyebutnya sebagai pemain terbaik yang pernah ada. Itu penilaian yang murni dan jujur, beberapa yang melontarkan hal itu mulai Wayne Rooney, Ryan Giggs, bahkan Cristiano Ronaldo.

Kisah Paul Scholes dan Sir Alex Ferguson

Scholes memutuskan gantung sepatu pada musim 2011. Sepanjang dia berseragam Manchester United, tentu ada banyak kejadian unik dan spesial sepanjang kariernya.

Tapi, apakah dia pernah menerima hairdryer treatment dari Sir Alex? Itu bukan karena rambut pirang Scholes yang tampak selalu basah. Hairdryer treatment adalah istilah yang merujuk gaya Fergie untuk membangkitkan semangat skuadnya.

Fergie selalu berusaha membangkitkan semangat pemainnya, entah itu dengan kalimat motivasi, mencak-mencak alias marah, dan lain seterusnya.

Scholes ditanyai pertanyaan itu selama obrolan satu jam yang menarik di The Robbie Fowler Podcast. Pria berusia 46 tahun itu memberikan penjelasan rinci tentang waktu ketika Ferguson memarahinya di ruang ganti. Momen itu terjadi setelah MU kalah 4-3 dari Newcastle United pada September 2001.

Scholes bukan figure pertama yang disemprot oleh Fergie, Anda pasti pernah mendengar kisah Fergie dengan Beckham, Rooney, atau Eric Cantona. Fergie memang dikenal keras, bahkan cenderung kepala batu. "Saya ingat satu kali di Newcastle, ketika Newcastle adalah tim yang sangat bagus. Kami tertinggal," kata Scholes.

Dengan sisa waktu 20-30 menit, Scholes masuk menggantikan Andy Cole. Scholes melakukan banyak hal positif saat menghadapi Newcastle.

"Kami mengembalikannya menjadi 3-2. Saya tidak mengatakan itu ada hubungannya dengan saya, seperti membuat dua peluang, mencetak dua gol. Paling penting mengembalikan keadaan menjadi 3-2, kami terbang menciptakan peluang," kata Scholes.

Tapi, Scholes membuat kesalahan dengan membuang beberapa peluang. Newcastle kembali bangkit hingga memenangi laga tersebut. "Di ruang ganti, saya berjalan sambil berpikir 'Saya membuat perbedaan dalam permainan itu, saya melakukannya dengan baik'. Tapi, pikiran Scholes tak sejalan dengan pelatihnya. Fergie menilai kesalahan seperti itu tetaplah cacat," kenang Scholes.

"Saya tidak tahu kenapa. Waktu itu saya terus mengatakan 'omong kosong'. Saya terus mengatakan itu pada dia (Fergie), tidak peduli apa yang dia katakan," lanjut Scholes.

Fergie Minta Maaf

"Saya berpikir 'apa yang saya lakukan?'. Saya tidak pernah mengatakan sepatah kata pun dalam hidup saya. Saya takut sampai mati hingga pria itu berkata 'Anda tidak akan pernah bermain untuk klub sialan ini lagi' sambil berteriak balik 'omong kosong’,” ucap Scholes menirukan gaya Fergie waktu itu.

Tanpa pikir panjang, habislah riwayat Scholes dan dia sudah memperkirakan dirinya harus mencari klub baru. Tapi, yang terjadi justru cukup menarik. "Senin pagi, dia langsung menghampiri saya. Saya pikir dia akan mendenda saya dengan gaji tersisa dua minggu di sini. Dia berkata 'Maaf, saya menyadari kamu telah membuat perbedaan dalam permainan. Apa yang terjadi setelah pertandingan adalah reaksi berlebihan. Maaf, kita akan terus bekerja sama," cetus Scholes. "Itu adalah kualitas Fergie. Jika dia mengira telah melakukan kesalahan, dia akan segera memperbaikinya," puji Scholes.

Fergie tampaknya menyadari dirinya terlalu kasar, meski berani meminta maaf atas kesalahan tersebut. Beruntung bagi fans MU, karena Scholes dan Fergie dengan cepat memperbaiki sisi ego mereka. Cerita selanjutnya adalah kesuksesan keduanya saat menghabiskan 12 tahun di Old Trafford.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network