Kisah Madame Pang, Wanita Tangguh Presiden Klub Thai League 1, Port FC

"Salah satu orang terkaya Thailand. Pernah menjadi manajer timnas Thailand."

Biografi | 03 March 2021, 14:13
Kisah Madame Pang, Wanita Tangguh Presiden Klub Thai League 1, Port FC

Libero.id - Jika di Italia pernah mengenal Rosella Sensi dan Barbara Berlusconi, maka di Thailand terdapat Nualphan Lamsam. Mereka sama-sama wanita, anak orang kaya, dan mengelola klub sepakbola profesional.

Biasa disapa "Madame Pang", Nualphan adalah pengelola sekaligus presiden klub Thai League 1, Port FC. Dia mendapatkan izin dari Port Authority of Thailand (PAT)untuk mengendalikan klub yang berbasis di Distrik Khlong Toei, Bangkok, tersebut pada 2015 .

Di tangan Madame Pang, Port berubah menjadi klub matang secara manajemen, finansial, organisasi, maupun prestasi. Sempat terdegradasi ke Thai League 2 2016, The Lions kembali ke kasta tertinggi setahun kemudian. 

Ketika bermain di Thai League 1 lagi, Madame Pang menunjuk Legenda sepakbola Thailand, Kiatisuk Senamuang, sebagai pelatih kepala yang baru. Tapi, pelatih timnas pada 2014-2017 itu mengundurkan diri setelah hanya 3 bulan bertugas, dengan 1 kemenangan, 6 kekalahan, dan 3 skor imbang.

Gagal bersinar di 2017, Madame Pang melonggarkan dompet secara signifikan di jendela transfer 2018. Dia mendatangkan pemain-pemain top Thai League 1 seperti Nurul Sriyankem dari Chonburi, Kevin Deeromram dari Ratchaburi Mitr Phol, dan Dragan Boskovic dari Bangkok United. Di musim itu mereka juga sempat meminjam Terens Puhiri dari Borneo FC.

Belanja besar yang dilakukan Madame Pang berdampak positif. Ditangani Jadet Meelarp, Port finish di posisi 3 klasemen akhir. Mereka menciptakan sejarah dengan mengklaim 61 poin. Itu poin tertinggi klub dalam satu musim.

Diharapkan menjadi salah satu penantang serius gelar Thai League 1 2019, Port mencari jalan untuk kampanye yang sukses sampai pertengahan musim. Tapi, akibat kinerja yang buruk, Meelarp harus dipecat. Dia digantikan asisten pelatih timnas, Choketawee Promrut, sebagai pelatih kepala dan mantan bek Manchester City, Spencer Prior, sebagai direktur teknik.

Perombakan itu memicu Port kembali ke performa terbaik. Mereka menangkan 5 dari 6 pertandingan berikutnya. Mereka juga lolos ke final Piala FA Thailand untuk pertama kalinya dalam satu dekade.

Port akhirnya juara setelah mengalahkan Ratchaburi Mitr Phol 1-0. Itu menjadi pertandingan bersejarah karena untuk pertama kalinya Video Assistant Referee (VAR) digunakan oleh Asosiasi Sepakbola Thailand (FAT). Pertandingan itu juga disaksikan Presiden FIFA, Gianni Infantino.


Manajer timnas wanita Thailand di Piala Dunia Wanita

Lalu, siapa Madame Pang ini? Di Thailand, dia dikenal sebagai Presiden dan CEO Muang Thai Life Assurance. Wanita kelahiran Bangkok, 21 Maret 1966, tersebut juga menjabat sebagai wakil sekretaris jenderal Partai Demokrat Thailand. Itu merupakan salah satu partai politik utama di Negeri Gajah Putih.

Kesuksesan Madame Pang merupakan warisan dari kedua orang tuanya. Dia adalah putri Photipong dan Yupa Lamsam. Mereka adalah politisi Partai Demokrat sekaligus pemilik Muang Thai Life Assurance. Dia merupakan generasi kelima dari keluarga Lamsam dan sepupu Banthoon Lamsam, CEO dan Ketua Kasikornbank.

Keluarga Lamsam mendirikan Kasikornbank. Sebagai salah satu pemberi pinjaman terbesar di Thailand, mereka memiliki aset sebesar USD98 miliar. Keluarga itu tercatat dalam Forbes sebagai orang terkaya Thailand di peringkat 31 dengan total kekayaan bersih USD860 juta.

Madame Pang merupakan lulusan Patumwan Demonstration School, Srinakharinwirot University, Chulalongkorn University, dan Boston University. Meski perempuan, dia sangat menyukai sepakbola. Selain mengelola Port, Madame Pang juga dikenal dunia sebagai manajer timnas wanita Thailand di Piala Dunia Wanita 2015 dan 2019.

Keberhasilan mencapai Piala Dunia Wanita dua edisi beruntun layak mendapatkan acungan dua jempol. Pasalnya, itu menjadi pencapaian yang belum pernah dilekukan timnas pria. Meski dari 6 pertandingan yang dijalani pada dua Piala Dunia tersebut hanya mampu menang 1 kali dan 5 kekalahan, Madame Pang mendapatkan banyak pujian.

Sebagai manajer, dia tidak terlibat aktif di lapangan. Dia tidak bermain. Dia tidak juga menentukan taktik maupun strategi tim layaknya pelatih. Tapi, kemampuannya memotivasi plus perhatian yang besar kepada pemain menjadikan sepakbola wanita Thailand maju pesat.

"Dia tidak hanya manajer bagi kami. Dia seperti ibu. Dia kepala keluarga di rumah kami," ujar salah satu pemain Thailand, Ainon Phancha, ketika itu, di situs resmi Piala Dunia Wanita.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network