Kisah Manaus Kota Amazon Episentrum Covid-19 di Brasil, Hulk Sumbang Oksigen

"Covid-19 menggila di Manaus, dulu pernah menjadi tuan rumah Piala Dunia 2014."

Feature | 20 January 2021, 09:08
Kisah Manaus Kota Amazon Episentrum Covid-19 di Brasil, Hulk Sumbang Oksigen

Libero.id - Munculnya Covid-19 jenis baru dan sedang menggila di Brasil membuat sistem kesehatan di Negara bagian Amazonas, khususnya Manaus, kolaps. Para pesepakbola Negeri Samba meresponsnya dengan beramai-ramai menyumbangkan tabung oksigen.

Berbeda dengan Rio de Janeiro yang bernuansa pantai, suasana hutan dan sungai terlihat sangat mencolok di Manaus. Hal itu sangat normal karena kota berpenduduk lebih dari 2,5 juta jiwa tersebut berada di tengah hutan dan aliran Sungai Amazon.

Tidak seperti banyak kota besar di Negeri Samba, Manaus juga bukan surga bagi pesepakbola. Kota ini hanya punya sedikit klub yang berprestasi di level nasional, regional, maupun internasional.

Klub utama di Manaus adalah Nacional Futebol Clube. Didirikan pada 13 Januari 1913, Nacional juga sering disebut sebagai disebut "Leão da Vila". Pada 1970-1990 klub ini berkompetisi di Serie A dan merupakan klub sepak bola terbaik di sepanjang aliran Sungai Amazon. Tapi, sekarang Nacional berada di Serie D.

Tim lain dari Manaus adalah Atlético Rio Negro Clube. Klub itu biasa disebut "Galo da Praça da Saudade" atau "Barriga Preta". Ada juga San Raimundo, yang didirikan pada 18 November 1918. Semua klub tersebut bermain di kasta bawah serta Campeonato Amazonas.

Meski tidak populer dengan sepakbolanya, Manaus sempat mendapatkan kehormatan ketika Brasil menjadi tuan rumah Piala Dunia 2014. Manaus dipilih menjadi kota penyelenggara mewakili wilayah utara Brasil. Pemerintah langsung membangun bandara baru, jalan-jalan, dan trotoar diperbaiki. Infrastruktur komunikasi ditingkatkan dengan jaringan 4G yang dipasang oleh operator telepon seluler terbesar di Brasil.

Vivaldão, yang sebelumnya merupakan stadion terbesar di Manaus, dan diresmikan pada 1970 itu dihancurkan dan digantikan stadion baru, Arena Amazonia, berkapasitas 44.000 tempat duduk.

Pertandingan Piala Dunia pertama yang diadakan di Manaus adalah Inggris versus Italia pada 14 Juni 2014. Selanjutnya, Kamerun kontra Kroasia (18 Juni 2014), Amerika Serikat melawan Portugal (22 Juni 2014), dan Honduras menghadapi Swiss (25 Juni 2014). Manaus mencetak sejarah sebagai tempat water break resmi pertama di Piala Dunia dalam pertandingan AS vs Portugal.

Sayang, ketenangan Manaus terganggu akhir-akhir ini. Sama dengan di sejumlah tempat di bumi, Manaus juga menderita akibat serangan Virus Corona. Sempat menjadi wilayah di Negeri Samba yang bebas Covid-19 pada pertengahan 2020, Manaus pada awal 2021 justru menjadi epicentrum. Apalagi setelah ditemukan varian baru Virus Corona yang lebih ganas, B1128.

Meski jumlah kasus harian di Manaus rata-rata 1.000 sampai 1.500, jenis baru hasil mutasi itu ternyata sangat berbahaya. Banyak pasien terinfeksi yang membutuhkan perawatan medis serius menggunakan respirator dan tabung oksigen. Akibatnya, rumah sakit-rumah sakit di Manaus kelabakan. Mereka kehabisan stok tabung oksigen.

Mendengar ada yang membutuhkan bantuan, sejumlah pesepakbola Brasil tergerak hatinya. Mereka berinisiatif mengumpulkan tabung oksigen untuk disumbangkan ke pemerintah Manaus.

Contohnya dua pemain Sport Recife, Thiago Neves dan Patric Cabral. Bekerja sama dengan dua LSM lokal, Transforma Brasil dan Porto Social, mereka juga menyerukan pesepakbola-pesepakbola Brasil lain, baik yang berkompetisi di dalam maupun luar negeri, melakukan aksi yang sama demi kemanusiaan.

"Kami terlibat dalam perjuangan yang telah dijalani oleh penduduk Manaus ini. Kami akan melaporkan semuanya. Kami melatih, bekerja, dan berkontribusi untuk menyelamatkan nyawa. Anda dapat berkontribusi tidak peduli nilainya. Sebuah kehidupan tidak ternilai harganya. Semoga anda tersentuh pada apa yang orang-orang di Manaus alami saat ini," tulis Patric di Instastory miliknya, @patricofisial.

Kolaborasi Neves dan Patric ternyata mampu menghasilkan 125 tabung oksigen untuk warga Manaus. Jumlah sebanyak itu langsung diterbangkan ke Manaus untuk segera didistribusikan ke rumah sakit-rumah sakit yang membutuhkan bantuan.

"Selamat pagi! Kami para pemain @sportrecife melakukannya. Bersama dengan LPSAÚDE dan TRANSFORMA.BRASIL kami bergerak untuk membawa 125 tabung oksigen ke Manaus! Tujuan kami adalah menyelamatkan nyawa dan membantu populasi yang membutuhkan dukungan," tulis Neves di Twitter miliknya, @thneves10.

Hebatnya, seruan Patric dan Neves mendapatkan respons rekan-rekan sesama pemain Brasil yang merumput di luar negeri. Salah satunya Givanildo Vieira de Souza alias Hulk. Pemain bergaji 20 juta euro yang sempat membela Shanghai SIPG itu menyumbang 75 tabung oksigen.

Menurut Globo Esporte, total sumbangan Hulk kepada Manaus mencapai 23,500 euro. Dia juga menjanjikan akan menambah sumbangannya jika Manaus masih kekurangan.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network