Peringkat 20 Pelatih Liga Premier yang Paling Sering Di-bully

"Ole Gunnar Solksjaer ternyata bukan yang paling sering di-bully. Dia hanya ada di peringkat 4. Siapa tiga besar?"

Feature | 13 January 2021, 13:13
Peringkat 20 Pelatih Liga Premier yang Paling Sering Di-bully

Libero.id - Sepak bola dan komentar adalah dua hubungan yang tak bisa dielakkan lagi.  Sepak bola merupakan aksi dan komentar orang-orang akan itu adalah reaksi. Itulah mengapa pada setiap pertandingan sepak bola, agak aneh rasanya jika tak diiringi oleh komentator yang akan 'mengoceh' sepanjang laga berlangsung.

Dan media sosial kini menjadi sarana baru dalam berkomentar. Bukan sekadar lisan tapi juga teks. Ini era baru dimana orang-orang bisa tersulut emosi nya hanya karena membaca keterangan yang memojokkan yang datang dari layar peramban.

Mengaku saja, Anda juga pasti sering melempar hujatan, sambat, protes, dan segala sejenisnya di media sosial. Dan jika Anda penggemar sepak bola atau lebih spesifik fans sebuah klub, membully pelatih adalah bukan pekerjaan yang asing. Tim kalah, pemain sedang jelek, dan lain lagi, pokoknya yang salah pelatih.

Beberapa yang sering diejek adalah Ole Gunnar Solskjaer dari Manchester United dan Frank Lampard dari Chelsea, duo Legenda klub itu sama-sama menjadi sasaran amuk para fans  ketika tim mereka masing-masing tampil buruk.

Faktanya, Lampard telah diejek lewat meme demi meme yang tragis dalam beberapa pekan terakhir, itu konsekuensi logis karena The Blues telah kalah dalam empat dari enam pertandingan liga terakhir mereka.

Para fans Chelsea garis keras memanfaatkan Twitter sebagai ajang unjuk rasa. Ya, media sosial terlanjur mengamini bahwa setiap orang  dapat mengungkapkan pendapat. Dan, tentu saja dengan cara pikir yang sama, maka sisi negatifnya adalah : setiap orang dapat mengungkapkan pendapatnya tanpa kontrol.

Tapi nasib setiap pelatih di Liga Premier tentu berbeda, di antaranya yang berhasil keluar dari jerat olok-olokan para fans asalah Marcelo Bielsa, ia sering dipuji bahkan ketika Leeds United kalah. Demikian juga dengan pelatih Sheffield United yakni Chris Wilder, tim yang ia asuh boleh saja berada di posisi terbawah, tetapi ia masih tetap dihormati oleh para penggemar Sheffield.

Demi persoalan di atas, situs olahraga RantCasino.com telah melakukan studi dengan cara mengumpulkan ribuan tweet para penggemar, dan mengelompokkannya apakah itu tweet positif, negatif atau netral.

Tujuannya ialah tak lain untuk mengetahui pelatih-pelatih mana saja yang paling sering dijadikan bahan olok-olok oleh para fans, dan hasilnya sangat menarik. Seperti yang Anda harapkan, Jurgen Klopp  hampir berada di urutan terbawah karena dia tampaknya memang dihormati secara universal.  David Moyes, yang menikmati musim impresif bersama West Ham, juga jarang dikritik. Pep Guardiola, Carlo Ancelotti, atau Nuno juga tidak sering diejek.

Berikut adalah hasil lengkapnya, dengan masing-masing pelatih diberi peringkat dari 'paling tidak diejek' hingga 'paling diejek', semua itu tergambarkan lewat presentase tweet negatif tentang masing-masing pelatih. Ini dia daftarnya :

20. Chris Wilder (11,16%)
19. Jurgen Klopp (13,95%)
18. David Moyes (15,53%)
17. Nuno Esperito Santo (17,41%)
16. Pep Guardiola (17,84%)
15. Carlo Ancelotti (18,06%)
14. Mikel Arteta (19,31%)
13. Sean Dyche (20,65%)
12. Brendan Rodgers (21,39%)
11. Ralph Hasenhuttl (21,39%)

Ternyata Arteta berada di peringkat yang sedikit lebih baik dari Pep Guardiola. Apakah ini tanda bahwa para Gunners paling tidak punya sikap santun yang tak seburuk para penggemar Manchester City. Sepertinya begitu.

10. Marcelo Bielsa (21,89%)
9. Jose Mourinho (21,92%)
8. Sam Allardyce (21,97%)
7. Scott Parker (22,76%)
6. Graham Potter (25,33%)
5. Roy Hodgson (26,57%)
4. Ole Gunnar Solskjaer (28,73%)
3. Dean Smith (28,82%)
2. Steve Bruce (32,89%)
1. Frank Lampard (42,25%)

Untuk urusan ini Lampard tidak diragukan berada di urutan teratas. Dan kita tidak akan terkejut jika mengingat perjalanan yang telah ditempuh Chelsea. Menjelang putaran ketiga Piala FA, The Blues merosot ke urutan kesembilan di klasemen.

Sementara itu, meski berada di urutan kedua, rasa-rasanya Ole tak pernah luput dari cyberbullying. Begitulah nasib memang tak dapat ditolak. Risiko jadi pelatih dengan nama besar.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network