7 Pemain yang Membuat Kesalahan Besar Usai Meninggalkan Barcelona

"Tak selamanya pemain yang meninggalkan Camp Nou akan sukses. Bojan Krkic contohnya. Masih banyak lagi lainnya."

Feature | 04 January 2021, 11:42
7 Pemain yang Membuat Kesalahan Besar Usai Meninggalkan Barcelona

Libero.id - Hubungan romantis antara Barcelona dan Lionel Messi tampaknya sudah berada di penghujung cerita. Manajemen klub Catalan masih berusaha keras untuk mempertahankan La Pulga, sementara kapten Argentina itu bergeming dengan niatnya yang ingin meninggalkan klub.

Tidak hanya mengakui akan sangat sulit bagi Barcelona untuk kembali sebagai yang terbaik di dunia, Messi yang kini telah berusia 33 tahun itu telah berbicara tentang kekagumannya pada mantan bosnya, Pep Guardiola. Sang pemain sendiri terus dikaitkan dengan Manchester City.

Sementara itu PSG juga dikatakan sedang mempertimbangkan untuk mengajukan tawaran kepada pemenang Ballon d'Or enam kali itu dengan mempertemukan kembali La Pulga dengan mantan rekan setimnya, Neymar.

Namun jika melihat kembali ke belakang, tak selamanya pemain yang meninggalkan Camp Nou akan sukses seperti ketujuh pemain di bawah ini, siapa saja mereka? Berikut ulasannya seperti yang dilansir dari thesun:

1. Neymar : PSG (Agustus 2017)

Libero.id

Kredit: wn.psg.fr

Meskipun Neymar meninggalkan Barcelona karena ia ingin menjadi pemain utama di tempat lain, dan lelah hidup di bawah bayang-bayang Messi. Harapan itu tidak berhasil sepenuhnya di PSG sejak kepindahannya dengan memecahkan rekor transfer dunia.

Proyek yang dijual kepadanya oleh presiden Nasser Al-Khelaifi adalah bahwa raksasa Prancis itu bisa menjadi pemenang Liga Champions dan bintang Brasil itu akan menjadi bagian dari tim yang akan mendominasi Eropa selama bertahun-tahun. Namun, itu belum cukup berhasil - yang paling mendekati musim lalu ketika mereka kalah dari Bayern Muenchen. Cedera yang sering menimpanya juga memperberat perjuangan Neymar, dan ia dikatakan sangat ingin pindah untuk menambah medali Liga Champions yang terakhir kali dimenangkan pada tahun 2015 saat masih berseragam Barcelona.

2. Claudio Bravo: Manchester City (Agustus 2016)

Kiper Chili itu membuat 75 penampilan dalam tiga musim bersama Barcelona. Namun, di tahun terakhirnya Marc-Andre ter Stegen lebih disukai dan Bravo dicoret.

Mantan pemain Real Sociedad itu kemudian bergabung dengan Guardiola di Manchester City dalam kesepakatan 17 juta Poundsterling, tetapi dari debutnya melawan Manchester United ketika ia membuat kesalahan untuk memberi gol kepada rival City, jelas bahwa ia menerima kritik pedas dari para penggemar. Sejak  itu, Bravo pindah ke Real Betis, di mana ia berusaha membangun kembali kariernya.

3.Bojan Krkic: Roma (Juli 2011)

Libero.id

Kredit: asroma.com

Saat masih aktif di Barcelona, Bojan disebut-sebut sebagai wonderkid berikutnya yang akan meneruskan tongkat estafet Messi di Camp Nou. Pria Spanyol itu bahkan memecahkan rekor Messi sebagai pemain termuda yang pernah tampil dalam pertandingan La Liga yakni di umur 17 tahun 19 hari.

Tetapi setelah menemukan dirinya kalah bersaing dengan pemain seperti David Villa, Pedro dan Messi, ia kemudian dijual ke Roma. Sempat dipinjamkan ke  Milan dan Ajax, Bojan gagal menghasilkan penampilan terbaiknya sebelum pindah ke Stoke City dan masih dengan performa yang sama. Kini ia bermain untuk Montreal Impact di MLS.

4.Victor Valdes: Manchester United (Januari 2015)

Libero.id

Kredit: twitter.com/manutd

Mantan penjaga gawang Barcelona lainnya, Valdes adalah bagian dari tim Barcelona yang menyapu semua gelar di musim 2008/09. Selama  12 tahun membela El Barca, Valdes memainkan 535 pertandingan untuk klub, memenangkan La Liga enam kali dan tiga gelar Liga Champions.

Tetapi ketika kontraknya berakhir pada 2014, ia memutuskan untuk hengkang dan bergabung dengan Manchester United. Selama di kota Manchester, Valdes hanya bermain hanya dua kali, dan sering kali dikritik karena performanya sebelum bermain untuk Standard Liege dalam status pinjaman.

5. Hristo Stoichkov : Parma (Juli 1995)

Legenda Bulgaria ini memenangkan Ballon d'Or sebagai pemain Barcelona pada tahun 1994. Diakui karena gayanya yang bullish, Stoichkov sering kali mencetak gol untuk menyenangkan dirinya - 108 gol dalam 214 pertandingan di semua kompetisi untuk Blaugrana berhasil ia persembahkan. Ia juga membantu klub memenangkan empat gelar La Liga berturut-turut, serta Piala Eropa pada tahun 1991 di salah satu periode terbesar bagi Catalan.

Tapi, Stoichkov kemudian dijual ke Parma dengan harga 10 juta Poundsterling pada tahun 1995, di mana ia berjuang untuk mendapatkan performa terbaik - hanya mencetak tujuh kali dalam 30 pertandingan. Ia kembali ke Barcelona setahun kemudian, namun keadaan sudah berbeda.

6. Deco: Chelsea (Juni 2008)

Libero.id

Kredit: twitter.com/chelseafc

Playmaker asal Portugal itu adalah tokoh kultus di Barcelona setelah didatangkan dari Porto. Deco menjadi runner-up dibawah Andriy Shevchenko untuk perebutan FIFA Ballon d'Or tahun 2004, dan dinobatkan sebagai pemain terbaik Barca musim 2004/05.

Setahun kemudian, Deco membantu timnya memenangkan Liga Champions - memenangkan Penghargaan Gelandang Terbaik UEFA. Namun, ketika pemain jebolan Corinthians  itu hengkang ke Chelsea pada tahun 2008,  terutama ketika bos Luiz Felipe Scolari dipecat,  Deco mengalami penurunan performa bahkan samapi dicoret dari skuad The Blues.

7.Patrick Kluivert : Newcastle United (Juli 2004)

Pada tahun 1998, Kluivert memulai hubungan kisah asmaranya dengan Barcelona - bergabung kembali dengan mentor lamanya, Louis van Gaal, yang memberinya debut di Ajax. Dan ia adalah pencetak gol terbanyak untuk klub selama tiga dari enam musim yang ia habiskan di Spanyol.

Tetapi pada tahun 2004 Kluivert mencoba peruntungannya di Liga Premier dengan pindah ke Newcastle. Sebenarnya, ayah dari Justin Kluivert kesulitan dan hanya mencetak enam gol di Liga Premier sebelum dibebaskan secara gratis setelah satu musim di St James' Park.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network