Kisah Indonesia vs Israel di Kualifikasi Olimpiade, Laga yang Terlupakan

"Bagi Pemerintah Indonesia, Israel adalah negara yang tidak diakui. Hal itu juga merembet di banyak hal, termasuk sepakbola."

Feature | 14 December 2020, 13:11
Kisah Indonesia vs Israel di Kualifikasi Olimpiade, Laga yang Terlupakan

Libero.id - Bagi Pemerintah Indonesia, Israel adalah negara yang tidak diakui. Hal itu juga merembet di banyak hal, termasuk sepakbola. Gara-gara Israel, Indonesia pernah WO. Pernah juga bertanding di lapangan dengan hasil kalah! 

Selama bertahun-tahun, suporter Indonesia selalu disuguhi cerita heroik ketika tim Garuda mengundurkan diri dari Kualifikasi Piala Dunia 1958 karena bertemu Israel. Kabarnya, langkah kontroversial tersebut ditempuh atas perintah Bung Karno sebagai aksi solidaritas terhadap Palestina. 

Saat itu, 8 tim bertanding di Zona Asia/Afrika. Mereka adalah Indonesia, China, Israel, Turki, Mesir, Siprus, Sudan dan Suriah. Indonesia sukses menyingkirkan China di Grup 1. Di Grup 2, Israel melangkah mulus setelah Turki mundur. Di Grup 3, Mesir maju setelah Siprus juga memutuskan mundur. Sementara Sudan menjadi wakil Grup 4 seusai menyingkirkan Suriah. 

Hasil tersebut menempatkan Indonesia harus berhadapan dengan Israel dan Sudan melawan Mesir di semifinal. Masalahnya, kebijakan politik pemerintah pada masa itu mengharuskan Indonesia mundur. Israel akhirnya maju ke final tanpa bertanding untuk menantang Sudan, yang mengalahkan Mesir. 

Lagi-lagi Sudan mundur sehingga Israel melaju ke play-off interzone. Di play-off antarkonfederasi, Israel harus menghadapi Wales dari UEFA. Wales akhirnya menang dalam dua pertandingan home and away untuk mendapatkan tiket ke Piala Dunia di Swedia.

Menariknya, itu bukan satu-satunya pertemuan Indonesia dengan Israel. Pada Kualifikasi Olimpiade 1972 Zona Asia, takdir kembali mempertemukan tim Garuda dengan Israel. Bedanya, tidak ada pemboikotan yang dilakukan.

Saat itu, Asia diwakili 11 negara untuk mengambil 3 tiket ke Muenchen. Konfederasi Sepakbola Asia (AFC) membagi menjadi 3 grup. Grup 1 diisi 5 negara, yaitu Malaysia, Korea Selatan, Filipina, Jepang, dan Taiwan. Di grup ini berlaku format setengah kompetisi di satu tempat.

Untuk Grup 2 terdiri dari dari 2 sub grup, yaitu Sub-grup A berisi Israel, Indonesia, dan India. Sementara Sub-grup B ditempati Myanmar (Burma), Thailand, dan Srilanka (Ceylon). Di grup ini juara dan runner-up maju ke semifinal dan final, sebelum menggapai tiket Olimpiade. Semua pertandingan dilaksanakan di Yangoon, Myanmar.

Ada lagi Grup 3 yang diisi Korea Utara, Suriah, Lebanon, Iran, Kuwait, dan Irak. Formatnya beda lagi, yaitu sistem gugur dengan metode yang agak aneh karena sejumlah masalah politik terkait perang dingin.

Di Grup 2A, Indonesia mengawali kampanye dengan menghadapi India. Diperkuat beberapa pemain legendaris seperti Jacob Sihasale, Yudo Hadianto, Waskito, dan Abdul Kadir serta ditangani Djamiat Dhalhar, Indonesia tampil perkasa sepanjang 90 menit. Mereka menang mudah 4-2 di Bogyoke Aung San Stadium, Yangoon, 25 Maret 1972. 

Selanjutnya, Indonesia berhadapan dengan Israel. Laga berlangsung di tempat yang sama pada 30 Maret 1972. Pertandingan berjalan menarik dan ketat. Para pemain Indonesia yang memiliki motivasi lain mencoba melakukan inisiatif serangan. Sejumlah skema penyerangan berhasil disusun rapi dan berhasil menembus pertahanan Israel.

Sebaliknya, para pemain Israel lebih banyak menungggu bola. Mereka sadar kualitas individu pemain-pemain Indonesia jauh lebih bagus. Sejumlah serangan balik juga dilancarkan untuk membendung usaha pemain-pemain Indonesia yang sangat intensif di babak pertama. 

Nasib kurang bagus Indonesia datang pada awal babak kedua. Ketika pertandingan baru berjalan 2 menit, Israel sukses menjebol jala tim Garuda. Victor Sarussi berhasil membuat Indonesia takhluk 0-1. Meski Indonesia mencoba bangkit di sisa babak kedua dengan mengurung pertahanan Israel, skor akhir tidak berubah. 

Kesialan semakin berlanjut karena Indonesia sebenarnya sempat mendapatkan kesempatan menyamakan kedudukan lewat tendang penalti. Sayang, eksekusi 12 pas yang dilakukan Abdul Kadir gagal dikonversi menjadi gol. 

Kekalahan membuat Indonesia bertemu Myanmar di semifinal Grup 3, sementara Israel melawan Thailand. Tim Garuda menyerah 0-3 setelah tuan rumah mencetak gol melalui Win Maung (2 gol) dan Ye Nyunt. Myanmar ke final dan mengalahkan Thailand. Mereka lolos ke Olimpiade bersama Malaysia dan Iran. 

Setelah kegagalan tim tersebut, tim kembali ke Jakarta untuk menjalani sejumlah turnamen tidak resmi. Hasilnya, Indonesia menjuarai Jakarta Anniversary Tournament lewat kemenangan atas Korea Selatan B pada 20 Juni 1972. Ada lagi runner-up President Park's Cup Asian Football Tournament di Seoul.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network