Libero.id - Tiap-tiap negara punya tradisi yang berbeda, termasuk dalam merayakan sepak bola. Di Inggris misalnya, para pemain muda yang baru bergabung atau lulus dari akademi, diharuskan untuk menyanyikan lagu wajib tertentu sebagai cara untuk diterima di lingkungan baru mereka.
Itu masih mending dan dalam batasan yang teramat wajar, mari bandingkan di Amerika Selatan tepatnya Meksiko.
Para pemain muda melakukan banyak hal dengan sangat berbeda. Saat mereka masuk ke tim utama, para pemain tim muda ini diharuskan memiliki gaya rambut terburuk yang pernah Anda lihat.
Di Meksiko, usai dinyatakan layak untuk bermain di skuad utama para pemain harus datang ke tukang cukur dengan permintaan yang aneh sambil membawa 5 poundsterling, menyerahkan kepala lalu lihat dan terima saja hasilnya.
Menurut jurnalis FourFourTwo Joe Brewin di akun Twitter-nya, tradisi seperti ini biasanya juga berlaku di Argentina, tak beda jauh dengan di Meksiko, dimana setiap ada pemain muda yang baru akan pertama kalinya berlatih bersama tim senior, maka wajib merias rambut mereka dengan potongan yang aneh.
Persis seperti keadaan para pemain Mazatlan FC. Mungkin hal tersebut merupakan bagian dari kreativitas tim, tapi yang jelas pasti itu merupakan sesuatu yang lucu dan menghibur.
Gaya rambut adalah tampilan yang menunjang kepercayaan diri seorang pemain, tak jarang karena itu performa mereka terdongkrak, masih ingat dengan potongan ikonik seorang Ronaldo Nazario yang membiarkan sedikit rambut depannya tersisa, atau botak di depan tapi dengan mode kuncir belakang milik Palacios, dan juga sejumlah pemain lainnya.
Atau juga Victor Guzman yang berusia 18 tahun dari Club Tijuana, sementara yang masyhur adalah potongan rambut putra Diego Simeone yakni Giovanni Simeone, juru gedor yang kini memperkuat Cagliari itu pernah memiliki salah satu potongan rambut terburuk selama waktunya di klub Argentina, River Plate.
Gaya rambut tengah botak, sisi kiri dan kanan hanya tersisa apa adanya dan bagian belakang masih bisa untuk dikuncir itu, kali pertama dan mungkin yang terakhir yang harus dilakukan oleh Giovanni, yang terjadi semata-mata atas tradisi dan bentuk perayaan pada saat baru masuk skuad utama River Plate 2013 lalu.
Opini