9 Fakta Edin Dzeko yang Gagal ke Juventus, Dijual Hanya Rp 360 Juta Oleh Klub Pertama

"Berbeda dengan kebanyakan orang di bekas negara Yugoslavia yang mengungsi ketika Perang Balkan pecah, Dzeko tetap di Sarajevo."

Biografi | 27 September 2020, 06:54
9 Fakta Edin Dzeko yang Gagal ke Juventus, Dijual Hanya Rp 360 Juta Oleh Klub Pertama

Libero.id - Gagal pindah ke Juventus pada transfer window musim panas, kesempatan Edin Dzeko melampiaskan kekesalan tiba. Sesuai jadwal pekan kedua Serie A 2020/2021, AS Roma menjamu La Vecchia Signora di Stadio Olimpico Roma, Senin (28/9/2020) dini hari WIB.

Dzeko hanya duduk di bangku cadangan saat Serigala Ibu Kota Italia bertandang ke Stadio Marc'Antonio Bentegodi menghadapi Hellas Verona, pekan lalu. Paulo Fonseca memilih memainkan Henrikh Mkhitaryan sebagai false nine dengan harapan Dzeko fokus mengurus transfer ke Juventus Stadium.

Namun, ketika memasuki pekan baru, segalanya berubah. Lantaran batal mendapatkan Arkadiusz Milik dari Napoli, Roma batal melepas Dzeko ke Juventus. La Vecchia Signora merespons dengan mendatangkan Alvaro Morata dari Atletico Madrid. Posisi Morata ditempati Luis Suarez, yang sebelumnya juga dirumorkan dengan Juventus.

Hanya berselisih beberapa hari dari transfer domino tersebut, Roma bertemu Juventus di Serie A. Kemungkinan besar penyerang berkebangsaan Bosnia-Herzegovina tersebut akan mendapatkan kesempatan masuk starting line-up kembali. Roma butuh 3 poin karena hasil pekan lalu dibatalkan FIGC karena masalah adiministrasi pemain.

Berikut ini 9 fakta menarik terkait pesepakbola kelahiran Sarajevo, 17 Maret 1986, itu:

1. Dijuluki "Permata Bosnia" oleh media lokal

Libero.id

Kredit: instagram.com/ed_dzeko

Di Bosnia, Dzeko mendapatkan atribut "Bosanski dijamant" atau "Bosnian diamond". Julukan itu secara tidak sengaja diberikan komentator televisi pertandingan timnas, Marjan Mijajlovic, pada 28 Maret 2009. Saat itu, Bosnia bermain melawan Belgia di Genk pada Kualifikasi Piala Dunia 2010 Zona Eropa. Dzeko mencetak 1 gol untuk membantu Bosnia menang 4-2.

Beberapa hari kemudian giliran Bosnia menjamu Belgia di Zenica. Dzeko mencetak 2 gol dan membawa Bosnia unggul 2-1. Mijajlovic yang kegirangan dengan gol-gol Dzeko berkali-kali meneriakan permata Bosnia! Permata Bosnia! Setelah itu, julukan tersebut populer di Bosnia.

2. Debut bersama timnas langsung cetak gol indah

Dzeko menjalani debut bersama Bosnia pada 2 Juni 2007 pada Kualifikasi Euro 2008 melawan Turki. Saat papan skor di Asim Ferhatovic Hase Stadium Sarajevo itu tertulis 1-2, Dzeko mencetak gol voli indah untuk membuat kedudukan 2-2. Bosnia akhirnya menang 3-2.

3. Pencetak gol terbanyak sepanjang masa Bosnia

Jika anda ingin menjadi pencetak gol terbanyak negara anda, anda dapat melakukannya dengan gaya. Itulah yang dikerjakan Dzeko untuk negara tempatnya dilahirkan.

Pada 8 September 2012, Bosnia menghajar Liechtenstein 8-1 pada Kualifikasi Piala Dunia 2014. Dzeko mencetak hattrick. Tiga gol yang dihasilkan cukup membuat dirinya memiliki 24 gol.  Itu melampaui catatan 22 gol Elvir Bolic. Hingga pertandingan Nations League versus Italia, 4 September 2020, Dzeko sudah memproduksi 59 gol dari 109 caps.

Sukses tersebut juga mengantarkan Bosnia ke Piala Dunia 2014. Itu menjadi ajang perdana negeri pecahan Yugoslavia tersebut di kompetisi sepakbola antarnegara paling bergengsi di kolong langit itu.

4. Quattrick bersejarah di Liga Premier

Bukan hanya jago kandang. Dzeko juga menciptakan rekor di luar negeri. Pada Liga Premier 2011/2012, mantan penyerang VfL Wolfsburg itu tercatat dalam buku sejarah sebagai punggawa Manchester City pertama yang memproduksi 4 gol dalam satu pertandingan. Saat itu, Dzeko mencetak gol ke gawang Tottenham Hotspur melalui kaki kanan, kiri, dan kepala.

Setelah itu, 4 gol untuk Man City di kompetisi elite Inggris dihasilkan Sergio Aguero. Penyerang Argentina itu memproduksi quattrick 2 kali, yaitu ke gawang Tottenham pada 2014/2015 dan Leicester City pada 2017/2018.

5. Punya gelar liga di dua negara berbeda

Dzeko adalah pemain yang menjadi bagian sukses VfL Wolfsburg ketika menjuarai Bundesliga 2008/2009. Di bawah asuhan Felix Magath, Wolfsburg diperkuat sejumlah pemain top seperti Diego Benaglio, Grafite, Zvjezdan Misimovic, Josue, hingga Makoto Hasebe. Saat itu, Wolfsburg mengalahkan Bayern Muenchen dengan selisih 2 gol.

Libero.id

Piala Liga 2013/2014. Kredit: premierleague.com

Sukses di Bundesliga, Dzeko hijrah ke Inggris. Bersama Man City, Dzeko menghasilkan gelar juaara Liga Premier 2011/2012, 2013/2014. Trofi itu dilengkapi dengan Piala Liga 2013/2014 dan Community Shield 2012.

Selama 5 musim di Etihad Stadium, Dzeko mengoleksi 130 penampilan Liga Premier dengan 50 gol. Kebersamaan Dzeko dengan The Citizens berakhir paa 2014/2015. Setelah hanya mencetak 4 gol dari 22 penampilan, dia pinjamkan ke Roma sepanjang musim 2015/2016.

6. Mengidolakan Andriy Shevchenko

Libero.id

Andriy Shevchenko.Kredit: fifa.com

Meski terpilih menjadi pemain terbaik Roma versi suporter, Dzeko ternyata menjadikan mantan striker AC Milan sebagai panutan. Secara terbuka Dzeko menyatakan Andriy Shevchenko sebagai role model. Dia mengamati cara bermain Legenda Ukraina itu sebelum diterapkan di lapangan.

"Ketika saya tumbuh, saya mengidolakan Andriy Shevchenko. Saya sering menyaksikan pertandingan-pertandingan Serie A karena itu adalah liga terbaik dunia pada masa tersebut. Bagi saya, Shevchenko adalah striker terbaik di zaman itu," ucap Dzeko, dikutip Football Italia.

"Saya ingat saat dia bertanding untuk Milan. Tapi, saya ingat saat dia bersama Dynamo Kiev. Saya bisa mengingat hattrick dia ketika menghadapi Barcelona di Camp Nou. Mungkin itu pertama kali saya melihatnya. Saya tidak bisa mengingat pasti karena sudah lama sekali. Tapi, bagi saya dia adalah pemain nomor satu," tambah Dzeko.

7. Tidak mengungsi saat Perang Balkan pecah

Berbeda dengan kebanyakan orang di bekas negara Yugoslavia yang mengungsi ketika Perang Balkan pecah, keluarga Dzeko tetap di Sarajevo. Bahkan, ketika kota terbesar di Bosnia itu berada dalam pengepungan milisi Serbia-Bosnia, kakek-nenek dan kedua orang tua Dzeko tetap tinggal di rumah.

Saat itu, usia Dzeko 6-10 tahun. Keluarganya tinggal di sebuah rumah yang memiliki tempat perlindungan bawah tanah. Ketika serangan datang, mereka akan bersembunyi di basement. Begitu pula ketika malam hari semua orang akan tinggal di tempat perlindungan, yang sebenarnya hanya mampu menampung 12 orang.

8. Dijual murah oleh klub masa kecilnya, Zeljeznicar Sarajevo

Hingga hari ini manajemen Zeljeznicar menyesal telah menjual murah Dzeko ke klub asal Republik Ceko, Teplice. Saat itu, dia barus berusia 18 tahun dan dibiarkan terbang ke Ceko dengan hanya 21.000 euro.

Itu kesalahan besar karena Teplice berhasil mendidik Dzeko menjadi striker yang jauh lebih matang hanya dalam 2 tahun. Mereka lalu menjual Dzeko ke Wolfsburg dengan 4 juta euro. Wolfsburg juga untung besar karena melepas Dzeko ke Man City dengan 32 juta euro. Transfer Dzeko saat itu hanya kalah dari Robinho dengan 32,5 juta euro.

9. Punya keluarga kecil yang bahagia

Libero.id

Putra dan putri Edin Dzeko. Kredit: instagram.com/ed_dzeko

Dzeko menjalin asmara dengan model sekaligus artis Bosnia, Amra Silajdzic, sejak 2011 dan menikah pada 2014. Pada Februari 2016, pasangan ini mendapatkan putri cantik yang diberi nama Una. Lalu, pada September 2017, seorang putra yang diberi nama Dani lahir. Terakhir, pada 12 September 2020, pasangan itu kembali mengumumkan mendapatkan seorang putri cantik yang diberi nama Dalia.

Baca Berita yang lain di Google News




Hasil Pertandingan AS Roma


  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network