Punya Fasilitas yang Mendukung dan Ada Kompetisi di Berbagai Jenjang, Asnawi: Itu Kunci Kemajuan Sepakbola Korsel

"Menurut Asnawi di Indonesia sendiri justru yang terjadi sebaliknya."

Berita | 02 June 2023, 08:57
Punya Fasilitas yang Mendukung dan Ada Kompetisi di Berbagai Jenjang, Asnawi: Itu Kunci Kemajuan Sepakbola Korsel

Libero.id - Bek Timnas Indonesia, Asnawi Mangkualam membocorkan faktor kemajuan sepak bola di Korea Selatan. Menurutnya, digelarnya Liga Mahasiswa hingga banyaknya lapangan gratis menjadi penyebab sepak bola Negeri Ginseng tumbuh begitu pesat.

Sudah genap dua tahun Asnawi berkarier di Korea Selatan. Usai tampil gemilang bersama Ansan Greeners di dua musim pertama, bek sayap andalan Shin Tae-yong itu kini berseragam klub Liga 2 Korea Selatan lainnya, Jeonnam Dragons.

Asnawi pun membeberkan faktor mengapa sepak bola di Korea Selatan begitu maju. Pemain berusia 23 tahun itu pun menyinggung digelarnya Liga Mahasiswa dan kompetisi usia dini yang tertata dengan baik, sehingga klub di Korea Selatan tidak bingung memilah pemain berkualitas.

“Kalau dari liga ya memang masih ketinggalan jauh dari Liga Korea, kita masih jauh tertinggal karena memang di sini dari liga mahasiswa, liga usia dini,” kata Asnawi dikutip FIFA+, Jumat (2/6/2023).

“Jadi klub tuh gak perlu seleksi pemain, jadi tuh dia cuman datang ke kompetisi mahasiswa bisa tarik pemain,” lanjutnya kemudian.

“Jadi di tim saya banyak pemain mahasiswa direkrut ke tim Liga 2, sama kaya di Ansan, jadi klub tidak sulit mendapatkan pemain,” sambung eks pemain PSM Makassar itu.

Asnawi lantas merasa miris jika membandingkan dengan kompetisi di Indonesia. Selain minimnya kompetisi usia muda, Liga 2 di Indonesia saja masih kerap diperlakukan bak anak tiri.

“Di Indonesia Liga 2 aja gak tertata dengan baik gimana mau berkancah di internasional, yang perlu diperbaiki ya liga kita yang harus ditata dengan baik dari usia dini,” ucap Asnawi.

Asnawi juga menyinggung faktor lain yang berkaitan dengan infrastruktur. Menurutnya, banyak lapangan di Korea Selatan bisa digunakan dengan gratis oleh remaja dan anak-anak setempat, sehingga para pemain muda tidak ragu untuk terus mengasah kemampuan.

Berbeda dengan di Indonesia yang lapangannya disewakan oleh pemodal.  Sehingga bibit-bibit muda di Indonesia harus menyisihkan uang jajan terlebih dahulu untuk bermain sepak bola.

“Yang paling menonjol tuh kaya lapangan lah, di Korea lapangan bola tuh gratis, gak bayar, kalo Indonesia disewain dan kualitas juga gak bagus ya gimana pemain-pemain muda bisa berlatih dengan semangat kalau gak punya lapangan gak layak di daerah masing-masing,” tutur Asnawi.

Sudah tidak gratis, lapangan sepak bola di Indonesia juga disebut Asnawi jauh dari kata layak. Hal itu juga dinilai sebagai faktor yang mempengaruhi kualitas pemain Indonesia jauh di bawah Korea Selatan.

“Dari dasarnya dulu dibenahin, baru berpikir liga tertinggi di Indonesia, kalau netizen bilang kenapa pemain Indonesia gak bagus? Ya gimana mau bagus pas kecil latihan di lapangan seperti apa, berlumpur,” jelas Asnawi.

“Di sini dia sudah pakai lapangan sintetis, jadi kualitas mereka mau dibandingin sama pemain Indonesia ya masih jauh, dari sini harus kita benahin,” pungkasnya.

(muflih miftahul kamal/muf)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network