Profil Kurnia Meiga, Eks Kiper Timnas Indonesia yang Kini Jual Semua Medalinya

"Sakit mata bikin karier hebat Kurnia Meiga terhenti."

Biografi | 13 May 2023, 16:01
Profil Kurnia Meiga, Eks Kiper Timnas Indonesia yang Kini Jual Semua Medalinya

Libero.id - Kurnia Meiga pernah jadi bintang di bawah mistar gawang tim nasional Indonesia dan Arema FC. Kariernya cemerlang pada 2008-2017. Tapi, kondisi penjaga gawang berpostur 187 cm itu mengkhawatirkan karena sakit yang memaksanya pensiun dini di usia emas.

Lama tidak terdengar, Kurnia Meiga mendadak menjadi pusat pembicaraan banyak penggemar sepakbola Indonesia. Itu setelah dia diketahui menjual semua medali berharganya untuk biaya pengobatan.

Kabar itu menyebar melalui akun Instagram milik Kurnia Meiga, @egahermansyah. Dia menulis di kolom bio Instagram, bahwa dirinya sedang membutuhkan banyak dana. "Dijual. Semua atribut sepakbola saya. For more further info please chat with my admin on +6281399384935," tulis bio IG Kurnia Meiga.

Dalam video singkat yang diunggah 21 Maret 2023, Kurnia Meiga menunjukkan semua medali yang diraih sepanjang kariernya sebagai pesepakbola. Video itu dibubuhi caption yang membuat banyak penggemar sepakbola Indonesia prihatin dan bersedih.

"Dengan sangat berat hati, melepas semua prestasi. Yang berminat meminangnya Hub kontak di bio. Terimakasih banyak," tulis Kurnia Meiga.

Apa yang dialami Kurnia Meiga memang berbanding 180 derajat dengan kariernya di sepakbola. Kurnia Meiga Hermansyah adalah sosok tangguh di bawah mistar gawang pada 2000-an. Lahir di Jakarta, 7 Mei 1990, dia adalah adik dari mendiang Achmad Kurniawan (AK).

Karier Kurnia Meiga dimulai pada 2006 saat bergabung dengan Diklat Ragunan. Setahun kemudian, bergabung dengan Persijap Jepara. Lalu, merapat ke Arema FC pada 2008. Dia bertahan hingga 2017 sebelum menghilang secara misterius selepas tampil pada 280 pertandingan Singo Edan.

Dari klub, karier Kurnia Meiga berlanjut ke tim nasional. Dia dipanggil tim Garuda untuk Piala AFF 2010 sebagai penjaga gawang pilihan ketiga di belakang Markus Harison dan Ferry Rotinsulu.

Setelah era Markus Harison berakhir, Kurnia Meiga menjalani debut senior melawan Arab Saudi pada Kualifikasi Piala Asia 2015. Kemudian dia membuat caps keduanya melawan Belanda. Dia melakukan beberapa penyelamatan brilian di babak pertama sebelum  kebobolan 3 gol oleh Siem de Jong (2 kali) dan Arjen Robben.

Pada Indonesia Super League (ISL) 2008/2009, Kurnia Meiga menerima sanksi 12 bulan dan denda Rp30 juta, yang kemudian dikurangi menjadi lima bulan dan Rp30 juta, terkait insiden di Bontang. Lalu, pada 2009/2010, sia dinobatkan sebagai pemain terbaik ISL menyisihkan Aldo Barreto, Cristian Gonzales, dan Ricardo Salampessy.

Tapi, karier Kurnia Meiga ternyata singkat. Pada pertengahan musim 2017, dia harus absen dari sepakbola karena didiagnosis menderita Papilledema.

Papilledema adalah penyakin mata. Ini adalah pembengkakan cakram optik yang disebabkan oleh peningkatan tekanan intrakranial karena sebab apa pun. Pembengkakan biasanya bilateral dan dapat terjadi selama beberapa jam hingga beberapa minggu. Presentasi unilateral sangat jarang.

Penyakit ini bisa disembuhkan. Hanya saja butuh proses, waktu, dan biaya pengobatan yang tidak murah. 

(andri ananto/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network