Juventus Rugi Rp 1,27 Triliun Sepanjang 2019/2020, Ini Sebabnya

"Maka dari itu, melepas pemain menjadi cara menutup kerugian. Siapa saja yang dilepas."

Berita | 13 September 2020, 06:22
Juventus Rugi Rp 1,27 Triliun Sepanjang 2019/2020, Ini Sebabnya

Libero.id - Manejemen Juventus baru saja merilis laporan keuangan untuk musim kompetisi 2019/2020. Hasilnya, La Vecchia Signora mengalami kerugian 71,4 juta euro. Tapi, mereka mampu menghemat 90 juta euro akibat pengurangan gaji pemain selama masa karantina wilayah di Italia terkait Covid-19.

Musim lalu benar-benar menjadi fase yang sulit bagi semua klub sepakbola peserta Serie A, termasuk Juventus. Akibat Virus Corona yang menyebar sangat masif di Italia, aktivitas bisnis sepakbola sempat terhenti total selama 4 bulan.

Akibat situasi yang tidak menentu telah membuat Juventus kehilangan 71,4 juta euro. Jumlah itu hampir 2 kali lipat dari kerugian 39,9 juta euro yang didapatkan pada musim 2018/2019. Manajemen klub asal Turin tersebut tidak bisa berbuat banyak karena peraturan pemerintah mengharuskan semua orang tinggal di rumah selama berbulan-bulan.

"Kerugian tahun ini berasal dari pendapatan operasional yang lebih rendah sebesar 62,8 juta euro, biaya yang lebih tinggi dari hak pendaftaran pemain sebesar 15,6 juta euro, amortisasi yang lebih tinggi, depresiasi dan penurunan nilai pada hak pendaftaran pemain sebesar 25,8 juta euro. Amortisasi lain yang lebih tinggi dan penyusutan sebesar 5,7 juta euro, terutama karena penerapan pertama dari prinsip akuntansi IFRS 16, dan biaya keuangan bersih yang lebih besar sebesar 2,4 juta euro," bunyi pernyataan resmi manajemen, dilansir Football Italia.

Di tengah keterbatasan, Juventus diuntungkan dengan kebijakan pengurangan gaji yang mendapatkan restu FIGC dan Lega Calcio. Tanpa pemasukan, mereka otomatis juga harus mengurangi pengeluaran rutin.

"Perubahan ini sebagian diimbangi oleh gaji pemain yang lebih rendah dan biaya staf teknis 42,1 juta euro serta personel yang tidak terdaftar sebesar 1,4 juta euro, pendapatan yang lebih tinggi dari hak registrasi pemain sebesar 14,8 juta euro, biaya yang lebih rendah untuk layanan eksternal sebesar 10,1 juta euro, pajak yang lebih rendah sebesar 5 juta euro, pembelian yang lebih rendah untuk produk yang dimiliki untuk dijual seharga 5,4 juta euro, ketentuan bersih yang lebih rendah untuk 1,7 juta euro dan perubahan positif bersih lainnya sebesar 300 ribu euro," lanjut Juventus.

Selain itu, karena peningkatan modal saham sebesar 298 juta pada Januari 2020, situasi utang tidak seburuk yang seharusnya. "Utang keuangan bersih pada 30 Juni 2020 berjumlah 385,2 juta euro atau meningkat 78,3 juta dari Juni 2019," beber La Vecchia Signora.

Pernyataan tersebut juga sekaligus sebagai klarifikasi bahwa Juventus menghemat sekitar 90 juta euro dengan menyetujui para pemain dan pelatih untuk mengurangi gaji mereka selama lockdown pada Maret, April, Mei, Juni 2020.

Membatalkan kontrak Blaise Matuidi satu tahun lebih awal dengan persetujuan bersama juga menghasilkan efek ekonomi bersih yang positif pada tahun keuangan 2020/2021 sebesar 11,2 juta euro. Gelandang berkembangsaan Prancis itu saat ini tercatat sebagai pemain Inter Miami di MLS.

Juventus juga bisa menghemat uang lebih banyak jika sukses melepas Gonzalo Higuain. Pasalnya, kedatangan El Pipita akan terkait dengan bergabungnya Luis Suarez dari Barcelona.

Selain Matuidi, Juventus juga melakukan sejumlah transfer strategis selama jendala perpindahan pemain musim panas. La Vecchia Signora memulainya dengan menunjuk Andrea Pirlo sebagai nakhoda. Mantan gelandang Gli Azzurri tersebut mengisi tempat Maurizio Sarri, yang berhenti di akhir musim.

Libero.id

Andrea Pirlo. Kredit: juventus.com

Selanjutnya, dua pemain didatangkan dan satu baru kembali dari masa peminjaman. Pemain pertama yang didatangkan adalah Arthur Melo. Pada 29 Juni 2020, gelandang asal Brasil itu datang dari Barcelona dengan 72 juta euro plus 10 juta euro tergantung performa di Juventus Stadium.

Kesepakatan Arthur juga terkait Miralem Pjanic. Playmaker Bosnis-Herzegovina itu dihargai 60 juta euro plus 5 juta euro tergantung penampilan selama di Camp Nou. Artinya, untuk mendapatkan Arthur, Juventus untuk sementara hanya merogok kocek 12 juta euro.

Setelah menyelesaikan transaksi Arthur dan Pjanic, Juventus melanjutkan dengan pembelian Weston McKennie pada 29 Agustus 2020. Pemain berkebangsaan Amerika Serikat itu dipinjam 4,5 juta euro dengan opsi pembelian permanen di akhir musim dengan 18,5 juta euro plus 7 juta euro dengan sejumlah variabel.

Pemain selanjutnya yang datang adalah Dejan Kulusevski dan Felix Correia. Mereka datang dengan format berbeda. Kulusevski baru kembali dari masa peminjaman di Parma. Gelandang asal Swedia itu dibeli Juventus pada musim dingin 2020 dan dibiarkan bermain di klub asalnya hingga musim 2019/2020 berakhir.  

Beda dengan Kulusevski, Correia didatangkan ke Juventus Stadium dengan metode barter dengan Manchester City. The Citizens mendapatkan Pablo Moreno. Kesepakatan pertukaran pemain muda tersebut melibatkan angka 10 juta euro.

Selain pemain-pemain yang didatangkan, ada beberapa orang yang baru kembali dari masa pemimjaman. Dalam barisan ini terdapat Luca Pellegrini dari Cagliari, Mattia Perin (Genoa), Marko Pjaca (Anderlecht), serta Cristian Romero (Genoa). Tidak seperti Kulusevski, keempat pemain sepertinya tetap tidak masuk dalam rencana Pirlo.

Baca Berita yang lain di Google News




Hasil Pertandingan Juventus


  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network