5 Fakta Menarik Dimitar Berbatov, Penyerang yang Dikenal Pemalas

"Ternyata Berbatov memiliki kebiasaan yang cukup nyleneh, yaitu sering minta dipijat."

Biografi | 10 September 2020, 12:48
5 Fakta Menarik Dimitar Berbatov, Penyerang yang Dikenal Pemalas

Libero.id - Dimitar Berbatov dianggap sebagai salah satu penyerang terbaik pada masanya, terutama saat ia bermain untuk salah satu kesebelasan terbaik dunia, Manchester United.

Berbatov mengawali karir sepakbolanya di Inggris kala ia bergabung bersama Tottenham Hotspur dari Bayer Leverkusen pada tahun 2006 sebelum akhirnya membela Manchester United di tahun 2008 dengan mahar sekitar 30 juta euro.

Berikut fakta unik yang mengiri perjalanan karir Berbatov:

1. Dikenal sebagai pemain yang pemalas

Kedatangannya ke tanah Britania ternyata tak selalu dilihat positif, bahkan kecenderungannya publik meragukan kemampuan pria Bulgaria ini lantaran gaya bermainnya yang terlalu flamboyan sehingga ia dikenal sebagai pemain pemalas.

Namun dalam sebuah wawancara dengan BBC, Berbatov mengakui bahwa gaya pemalasnya itu merupakan caranya untuk berkontribusi pada setiap tim yang ia bela.

"Setiap orang berbeda dalam cara mereka melihat permainan dan bermain. Perbedaan saya adalah bahwa kadang-kadang Anda akan melihat saya mungkin tidak masuk ke dalam permainan, tetapi pada saat yang sama saya memindai lapangan untuk melihat di mana memposisikan diri pada saat yang tepat," jelas Berbatov.

"Ketika punya waktu dan ruang, saya memiliki lebih banyak waktu untuk memikirkan di mana harus meletakkan bola."

"Beberapa orang tidak memahaminya, tetapi jika cerdas, bahkan jika tak punya kecepatan, Anda masih bisa cepat. Anda dapat memposisikan diri lebih baik dan lebih berguna bagi tim Anda," lanjut Berbatov.

Jika melihat Berbatov tampil, dia terkesan minim berlari. Hal ini diakui sendiri oleh sang pemain. Menurutnya, dia merupakan orang terakhir yang berlari dalam timnya.

"Tapi di dalam kepala saya berlari dan ketika saya melihat seseorang dalam posisi yang lebih baik daripada saya, saya selalu memberikan bola. Tidak mementingkan diri sendiri."

Berbatov yang acap kali dikritik lantaran gaya permainannya yang dianggap kurang totalitas menegaskan bahwa yang paling penting dari sepakbola adalah hasilnya.

"Tampaknya agak aneh, tetapi di setiap tim yang saya bela, Anda melihat gaya permainan saya dan kadang-kadang penonton tidak memahami itu dan mereka melihat saya seperti tidak membantu tim. Tapi kelamaan mereka bisa menerima karena menuai hasil"

2. Mengidolai Alan Shearer dan Marco Van Basten

Libero.id

Kredit: premierleague.com

Setiap pesepakbola pasti memiliki idola atau role model yang selalu dijadikan sebagai panutan dalam meniti karir, tak terkecuali bagi Berbatov.

Berbatov ternyata mengidolai sosok Alan Shearer yang dikenal sebagai pencetak gol ulung di Liga Inggris dan Marco Van Basten yang memiliki nama besar di sepakbola Belanda.

"Saya punya dua idola sejak kecil, yaitu Marco Van Basten dengan gaya elegannya dan Alan Shearer yang senang mempecundangi bek lawan. Saya sangat mengagumi mereka dan ketika bertemu langsung dengan keduanya, saya merasa malu. Wajah saya menjadi merah, seperti tak tahu harus berbuat apa, saya malah terlihat bodoh di depan idola.”

3. Sering minta dipijat

Ternyata Berbatov memiliki kebiasaan yang cukup nyleneh, yaitu sering minta dipijit, namun lucunya Berbatov tak pernah memberikan kado kepada para physio yang sering memijitnya, hal tersebut diutarakan oleh Brade Hangeland.

"Saya tak pernah melihat seseorang yang sangat sering minta dipijat. Sewaktu tim sedang latihan fisik, Berbatov justru sedang asyik dipijat oleh para physio klub. Di akhir musim biasanya para pemain memberi kado kepada para physio klub sebagai rasa terimakasih, Berbatov justru tak pernah memberi kado padahal ia sering minta dipijit, hingga hal tersebut membuat marah para physio," ungkap Hangeland.

4. Peran Ferguson

Setelah 6 musim bermain bersama Tottenham, akhirnya Berbatov menerima pinangan Manchester United dimana proses kepindahannya diiringi dengan kontroversi.

Tottenham pernah memprotes pernyataan Ferguson yang ingin mendatangkan Berbatov ke Old Trafford yang kemudian dibantah oleh sang manajer.

Namun nyatanya transfer itu akhirnya terjadi dan membuat seisi suporter Tottenham sangat kecewa dengan keputusan Berbatov yang hengkang ke sesama tim Liga Inggris.

"Saya tahu banyak orang yang kecewa, khususnya suporter Spurs. Tapi saya menjalani jalan saya sendiri. Saya tahu kesempatan seperti ini tidak akan datang lagi," kata Berbatov.

Menurut Berbatov, Fergie berperan besar dalam keputusannya melanjutkan karir di Manchester United maupun mengembangkan karier sebagai pesepakbola.

"Alex Ferguson baik kepada semua orang. Dia tahu menangani pemain secara individu. Dia tahu siapa pemain yang harus diperlakukan keras atau lembut. Dia tahu caranya."

"Bahkan dia tidak pernah meminta saya berubah. Dia memercayai saya dengan caranya sendiri," ujar Berbatov.

5. Rencana Menjadi Pelatih

Sepanjang kariernya, Berbatov telah mencetak 281 gol dari 665 penampilannya di level klub, sedangkan di tim nasional, pemain yang 7 kali terpilih menjadi pemain terbaik Bulgaria itu mengoleksi 48 gol dari 78 penampilan. Jumlah yang menjadikannya sebagai pencetak gol terbanyak timnas Bulgaria sepanjang masa.

Kini Berbatov sedang menyiapkan diri untuk menjadi seorang pelatih yang siap dipanggil kapanpun.

"Tidak akan mudah. Semua pemain berpikir akan menjadi pelatih hebat, tentu itu tidak benar."

"Saya sudah memiliki lisensi A dan semoga bisa mendapatkan lisensi pro akhir tahun ini. Anda tidak tahu soal masa depan. Saya hanya bisa mempersiapkan diri. Jika masa depan saya menjadi pelatih, paling tidak saya sudah siap," pungkas Berbatov.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network