Libero.id - Drama tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 berakhir menyedihkan bagi Indonesia. FIFA memutuskan mencoret Indonesia karena suasana tidak kondusif di dalam negeri terkait timnas Israel U-20. Kini, tiga negara anggota FIFA bersiap mengambil kesempatan menjadi tuan rumah pengganti.
Piala Dunia U-20 adalah ajang terbesar kedua FIFA setelah Piala Dunia. Untuk menjadi penyelenggara, persaingannya tidak mudah. Butuh perjuangan diplomasi dan dana yang besar.
Dengan status turnamen yang prestisius, banyak negara yang berusaha menjadi penyelenggara. Saat bidding pada 2019 misalnya, Indonesia mengalahkan negara-negara sepakbola mapan seperti Brasil dan Peru. Indonesia juga menyingkirkan Arab Saudi dan Thailand.
Jadi, setelah Indonesia dipastikan batal menjadi tuan rumah, beberapa negara kini bersiap meyakinkan FIFA. Sebut saja Argentina. Negara asal Lionel Messi ini disebut sudah mengajukan diri langsung ke FIFA. Ini jadi kesempatan emas untuk Alejandro Garnacho dkk yang gagal lolos lewat kualifikasi.
Untuk memuluskan rencana ini, Asosiasi Sepakbola Argentina (AFA) sudah mengirimkan utusan dan proposal kepada Gianni Infantino.
Setelah Negeri Tango, jurnalis kenamaan Argentina, Marcel Rizzo, menyatakan ada dua asosiasi anggota FIFA lainnya yang siap menampung peserta-peserta yang gagal ke Indonesia. Negara pertama adalah Qatar.
Tidak sulit bagi FIFA memutuskan menunjuk Qatar sebagai penyelenggara. Dari segi infrastruktur, Qatar yang baru saja menyelenggarakan Piala Dunia 2022. Jelas, mereka sangat siap. Apalagi, turnamen yang dimenangkan Argentina itu dipuji sebagai salah yang terbaik.
Poin plus Qatar juga akan didukung fakta bahwa Gianni Infantino kini bermarkas di Doha. Jadi, tidak akan sulit bagi mantan Sekretaris Jenderal UEFA itu untuk menunjuk Qatar.
Selain Argentina dan Qatar, satu negara lain yang potensial menggantikan Indonesia adalah Paru. Mereka adalah negara yang dikalahkan Indonesia dalam bidding Piala Dunia U-20 2023 pada 2019. Peru juga merupakan tuan rumah Piala Dunia U-17 2023 pada November mendatang.
Artinya, tidak akan sulit bagi FIFA memutuskan Peru menjadi tuan rumah karena infrastrukturnya yang sudah siap. Satu-satunya kendala hanya situasi politik dalam negeri yang kurang stabil akibat penggulingan presiden.
(mochamad rahmatul haq/anda)
Opini