Profil Gus Yahya, Ketum PBNU yang Tak Tolak Israel U-20 di Piala Dunia U-20 2023

"Beliau bukan ulama sembarangan."

Biografi | 25 March 2023, 05:19
Profil Gus Yahya, Ketum PBNU yang Tak Tolak Israel U-20 di Piala Dunia U-20 2023

Libero.id - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf, mengambil jalan berbeda menyikapi kontroversi penampilan timnas Israel U-20 di Piala Dunia U-20 2023. Tidak seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang meminta Israel dicoret, Gus Yahya justru sebaliknya.

Kontroversi penampilan Israel U-20 benar-benar membuat komunitas sepakbola Indonesia cemas. Pasalnya, hukuman berat menanti PSSI jika Pemerintah Indonesia terpengaruh desakan mencoret Israel U-20.

Jika itu terjadi, bisa dipastikan hak Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 dicabut. Itu berarti uang miliran rupiah akan terbuang percuma. Begitu pula mimpi Hokky Caraka dkk akan menguap. Yang paling fatal, Indonesia bisa kena banned lagi. Bahkan, dilarang jadi tuan rumah sepakbola. 

Menariknya, tidak semua tokoh agama di Indonesia keberatan dengan eksistensi Israel U-20 di Piala Dunia U-20 2023. Salah satu yang santai saja adalah Gus Yahya.  

Siapa dia? Gus Yahya telah ditetapkan sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) masa khidmat 2021-2026 di Lampung pada 24 Desember 2021. Pada periode sebelumnya, Gus Yahya diamanahi sebagai Katib Aam PBNU masa khidmat 2015-2020. 

Gus Yahya bukan orang sembarangan di organisasi Islam terbesar dunia itu. Sosok kelahiran Rembang, 15 Februari 1966, itu merupakan Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh, Rembang, Jawa Tengah.

Darah biru NU mengalir deras dalam tubuh Gus Yahya. Dia merupakan putra dari tokoh besar NU, KH Muhammad Cholil Bisri, dan saudara Menteri Agama RI sekaligus Ketua Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor, KH Yaqut Cholil Qoumas. Kakeknya KH Bisri Mustofa, merupakan penyusun Kitab Tafsir Al Ibris.

Sementara keluarga lainnya, KH A Mustofa Bisri, adalah paman Gus Yahya yang merupakan Mustasyar PBNU. Dia juga pernah menjabat Rais Aam PBNU periode 2014-2015.

Gus Yahya lahir dan besar di lingkungan pesantren. Dirinya sangat paham ilmu keagamaan. Dirinya juga sempat mondok ke Madrasah Al Munawwir, Krapyak, Yogyakarta, asuhan KH Ali Maksum. Lalu, kuliah di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Universitas Gadjah Mada (UGM). Gus Yahya juga sempat bermukim di Mekah selama setahun untuk mengaji.

Sebelum memimpin NU, Gus Yahya punya segudang pengalaman. Di masa pemerintahan Presiden KH Abdurrahman Wahid, Gus Yahya dipercaya sebagai juru bicara. Lalu, di masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo, dia dipercaya menjadi salah satu anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres).

Di level internasional, Gus Yahya dikenal aktif menyuarakan pesan perdamaian dunia. Salah satu contohnya mendirikan institut keagamaan di Amerika Serikat (AS), Bayt ar-Rahmah li ad-Da'wa al-Islamiyyah Rahmatan li al-'Alamin (Rumah Rahmat Ilahi untuk Mengungkap dan Memelihara Islam sebagai Berkah untuk Semua Ciptaan).

Gus Yahya juga aktif dalam sejumlah forum Internasional untuk menyampaikan pesan perdamaian dunia. Salah satunya saat menjadi pembicara dalam diskusi yang diselenggarakan America Jewish Commitee (AJC) di Yerusalem.

Jadi, sangat wajar jika Gus Yahya berbeda dengan beberapa tokoh agama lain dalam kaitannya dengan kehadiran Israel U-20 di Piala Dunia U-20 2023. 

(andri ananto/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network