Gara-gara Panggung Raisa dan Blackpink, PSSI Ditegur FIFA? Ini Kata Erick Thohir

"Memang sudah seharusnya steril dari kegiatan.."

Viral | 08 March 2023, 08:38
Gara-gara Panggung Raisa dan Blackpink, PSSI Ditegur FIFA? Ini Kata Erick Thohir

Libero.id - Indonesia kembali mendapat sorotan FIFA. Sudah pasti bukan karena prestasi, melainkankontroversi. Kali ini tentang penggunaan Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, yang digunakan untuk konser. Bukan sekali melainkan dua kali dalam waktu berdekatan.

SUGBK sebenarnya dalam proses sterilisasi menuju Piala Dunia U-20 2023. Sejak jauh-jauh hari, FIFA sudah mengatakan stadion tidak bisa digunakan untuk kegiatan di luar aktivitas Piala Dunia junior tersebut.

Sayangnya permintaan FIFA tidak digubris pengelola SUGBK. Mereka tetap menerima penyewaan untuk kegiataan lain, khususnya konser musik. Alasan yamng diungkap adalah artis-artis tersebut telah memesan SUGBK sejak setahun lalu.

Pertama, konser penyanyi terkenal Indonesia, Raisa. Kedua, konser girlband asal Korea Selatan, Blackpink.

Akibatnya, SUGBK mendapat teguran dan catatan kritis dari FIFA. "Mungkin saja (SUGBK dicoret FIFA). Makanya kami mengirim surat (kepada pengelola) ada tanggung jawab dari masing-masing pihak yang menandatangani klausul kontrak. Tapi, PSSI ingin mendampingi dan memberikan solusi," kata Erick Thohir, dilansir Antaranews.

Erick Thohir menyebut ada beberapa hal yang mesti diperbaiki dengan segera kalau tidak maka konsekuensi pencoretan. Dengan kata lain, venue Piala Dunia U-20 2023 bisa berkurang. Dari yang awalnya akan digelar di enam venue, bisa menjadi empat venue saja.

Masing-masing stadion juga punya catatan kekurangannya tersendiri dari FIFA. Masih banyak sekali pekerjaan rumah yang harus segera dibenahi Indonesia sebelum Piala Dunia U-20 2023 kick-off.

"Banyak catatannya ini. Contoh Jakarta (SUGBK). Camera platform itu harus ada yang buat siaran. Lalu, pagar pembatas, tempat latihan. SJH (Si Jalak Harupat) VIP tribune, area broadcast, pagar, banyak lagi," ujar Menteri Negara BUMN tersebut.

"Palembang (Gelora Sriwijaya) Parkir, function room belum berubah. Catatan Manahan adalah lapangan. Surabaya (Gelora Bung Tomo) akses media, area penonton disable, area parkir, kursi selatan, pagar, banyak nih," tutup pengganti Mochamad Iriawan itu.

(mochamad rahmatul haq/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network