Kisah Pelatih Suriah U-20 Punya Jasa Besar pada Sukses Maroko di Piala Dunia 2022

"Kalau bukan karena Mark Wotte, tidak akan ada Amrabat, Hakimi, atau Mazraoui.."

Biografi | 04 March 2023, 05:18
Kisah Pelatih Suriah U-20 Punya Jasa Besar pada Sukses Maroko di Piala Dunia 2022

Libero.id - Timnas U-20 asuhan Shin Tae-yong akan menghadapi Suriah U-20 asuhan Mark Wotte. Meski sama-sama kalah di pertandingan sebelumnya, Shin Tae-yong harus mewaspadai Mark Wotte. Sebab, pelatih asal Belanda itu bukan nama asing di sepakbola internasional.

Mark Wotte punya perjalanan panjang di sepakbola. Dia pernah bekerja di beberapa klub Belanda dan Inggris. Sejumlah tim nasional juga sempat ditukangi. Salah satunya Maroko.

Pada 2016-2019, Mark Wotte adalah pelatih Maroko U-23. Hebatnya, tujuh pemain Maroko di Piala Dunia 2022 yang mengejutkan dunia adalah mereka-mereka yang langsung dididik Mark Wotte di Maroko U-23. Sebut saja penyerang Sevilla, Youssef En-Nesyri.

"Kami bermain tandang ke Italia U-21 dan dia (Youssef En-Nesyri) bertengkar hebat dengan kapten kami karena dia tidak memberinya bola. Dia adalah seorang pemuda pemarah," kenang Mark Wotte, dilansir Herald Scotland.

Nama lain adalah bintang Paris Saint-Germain (PSG), Achraf Hakimi. Lalu, jenderal lini tengah Fiorentina, Sofyan Amrabat. Selanjutnya, bek sayap Bayern Muenchen, Noussair Mazraoui. Bahkan, Mark Wotte sudah melatih Sofyan Amrabat sejak belia di FC Utrecht.

"Kami memiliki hubungan khusus karena saya melatih FC Utrecht ketika dia masih remaja. Jadi, dia sangat senang ketika saya bekerja untuk Maroko. Kami masih saling berkomunikasi hingga sekarang," ujar Mark Wotte.

"Dia (Sofyan Amrabat) tidak akan pernah mengecewakanmu. Dia kuat, tenang, tenang, dengan mentalitas super. Dia seorang pejuang yang saya yakin akan segera bermain di Liga Premier," beber Mark Wotte.

Berkat Mark Wotte, pemain-pemain keturunan Maroko pulang kampung. Dia adalah orang yang menghubungi Noussair Mazraoui untuk memegang paspor Maroko daripada negara kelahiran mereka di Belanda.

"Dia (Noussair Mazraoui) pemain bagus yang bermain untuk Ajax U-19. Tapi, dia tidak masuk dalam radar tim junior Belanda. Ayahnya orang Maroko yang bangga dan ingin putranya bermain untuk Maroko. Tapi, Noussair Mazraoui tidak yakin untuk pergi ke tempat-tempat tertentu di Afrika, yang belum pernah dia kunjungi sebelumnya," ungkap Mark Wotte.

"Jadi, saya memilihnya (Noussair Mazraoui) untuk timnas U-20. Dan, setelah pertandingan pertamanya di Gambia, dia tahu itu akan baik-baik saja," tambah Mark Wotte.

Pemain lain yang punya hubungan spesial dengan Mark Wotte adalah Achraf Hakimi. Saat itu Achraf Hakimi masih menimba ilmu di Akademi Real Madrid. Mark Wotte mendatangi full back PSG itu dan menawarkan kesempatan yang sulit didapatkan di Spanyol.

"Achraf adalah anak bungsu saya. Saya menempatkannya di tim U-23 dan mengatakan kepadanya: 'Kamu adalah Matthijs de Ligt saya'. Dan, jadilah dia seperti yang kita lihat saat ini," jelas Mark Wotte.

Dengan pengalaman melatih pemain-pemain top Eropa itu, sangat wajar kalau Mark Wotte optimistis bisa membawa Suriah U-20 melangkah jauh di Piala AFC U-20 2023. Meski kalah dari Uzbekistan U-20 di laga pertama, dia percaya diri Suriah U-20 akan bangkit untuk mengalahkan Indonesia U-20.

(mochamad rahmatul haq/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network