Tak Mau Man City Karam Sendirian, Dedengkot Oasis Minta Semua Klub Diselidiki

"Lah, dia yang berbuat kok orang lain suruh ikut tanggung jawab.."

Analisis | 07 February 2023, 17:19
Tak Mau Man City Karam Sendirian, Dedengkot Oasis Minta Semua Klub Diselidiki

Libero.id - Kasus pelanggaran Financial Fair Play (FPP) yang menimpa Manchester City membuat banyak pendukung The Citizens syok. Tak terkecuali dedengkot grup band legendaris Inggris, Oasis, Liam Gallagher. Superfan Man City itu bahkan meminta otoritas terkait memeriksa finansial semua klub Liga Premier.

Oasis dan Liam Gallagher sejak lama memang dikenal sebagai pendukung fanatik Man City. Konon, sejak kanak-kanak. Mereka terus mendukung The Citizens saat di atas maupun di bawah.

Ketika Man City akhirnya dikuasai City Football Group dari Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA), Liam Gallagher dkk sangat senang. Pasalnya, mimpi masa kecil untuk melihat The Citizens mendapatkan gelar Liga Premier terwujud. Bukan hanya sekali, melainkan berkali-kali.

Kini, saat Man City sedang dalam masalah besar, wajar jika Liam Gallagher marah. Dirinya kecewa berat dengan tudingan Liga Premier terkait FFP kepada klub kesayangan.

Adik kandung dari Noel Gallagher itu meminta agar Liga Premier berlaku adil dengan melakukan hal serupa kepada klub-klub lainnya. Dia merasa pemeriksaan kepatuhan FFP harus dilakukan kepada semua klub dengan tujuan yang adil, dan tanpa tendensi untuk menjatuhkan Man City.

"Liga Premier adalah penjahat besar karena hanya menyelidiki satu (tim). Selidiki mereka semua (peserta Liga Premier)," tulis Liam Gallagher lewat  akun Twitter pribadinya.

Dalam pernyataan resminya, Liga Premier menuduh The Citizens, dalam kurun waktu 9 tahun, telah melanggar beberapa aspek peraturan FFP. Itu termasuk aspek finansial klub, renumerasi nilai kontrak, rekayasa laporan keuangan kesepakatan sponsor, dan masih banyak hal lainnya.

Jadi, apakah penyelidikan FFP akan dilakukan kepada klub lain? Kita lihat saja nanti. Sebab, dalam kasus Calciopoli 2006 di Italia, yang terlibat bukan hanya Juventus, melainkan banyak tim dengan level kesalahan berbeda-beda.

(mochamad rahmatul haq/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network