Masih Ingat Sampdoria? Klub yang Dulu Populer di Indonesia, Kini OTW Degradasi

"Anak 1990-an tahu bagaimana hebatnya klub ini.."

Biografi | 07 February 2023, 06:11
Masih Ingat Sampdoria? Klub yang Dulu Populer di Indonesia, Kini OTW Degradasi

Libero.id - Pada sebuah masa, popularitas Sampdoria di Indonesia mengalahkan Juventus, AC Milan, atau Inter Milan. Itu karena keterlibatan I Blucerchiati dalam proyek PSSI Primavera.

Sekitar dekade 1990-an, PSSI menjalin kerjasama dengan Sampdoria ketika keluarga Mantovani menjadi pemilik. Saat itu, PSSI mengirimkan anak-anak muda yang dipilih dari berbagai daerah di Indonesia untuk menimba ilmu di Italia dengan pengawasan Sampdoria. Proyek itu dikenal sebagai PSSI Primavera.

Meski pada akhirnya gagal mempersembahkan piala, lulusan program ini menjadi tulang punggung timnas Indonesia selama bertahun-tahun kemudian. Kurniawan Dwi Yulianto, Yeyen Tumena, Bima Sakti, hingga Kurnia Sandy adalah beberapa nama yang eksis hingga sekarang.

Bukan hanya membantu, Sampdoria juga pernah memberi Kurniawan Dwi Yulianto kesempatan trial, berlatih, maupun mengikuti tur pramusim ke beberapa negara Asia. Kebaikan hati itulah yang membuat Sampdoria sempat populer di Indonesia, dan memiliki banyak pendukung.

Tapi, seiring meninggalnya Paolo Mantovani, peruntungan Sampdoria mulai berubah. Mereka bukan lagi klub yang kompetitif di Italia. Pelan dan pasti, popularitas Sampdoria memudar di Indonesia. Apalagi, mereka kemudian terdegradasi pada akhir musim 1998/1999.

Empat musim Sampdoria ada di Serie B sebelum kembali bermain di Serie A 2003/2004. Lalu, kembali bermain di Serie B 2011/2012 dan bermain di Serie A lagi semusim kemudian.

Kini, setelah 11 musim berturut-turut berkompetisi di Serie A, Sampdoria terancam kembali ke Serie B. Di klasemen sementara, mereka ada di posisi 19 dari 20 kontestan Serie A 2022/2023. Dari 21 pertandingan yang sudah dijalani, I Blucerchiati hanya punya 10 poin. Mereka tertinggal 8 poin Spezia di zona aman (posisi 17).

Catatan pertandingan Sampdoria sangat buruk. Mereka selalu kalah pada empat pertandingan beruntun. Jika ditotal, Sampdoria kalah 15 kali, imbang 4 kali, dan hanya menang 2 kali. Yang paling baru imbang 2-2 dengan Monza.

Rentetan hasil mengecewakan itu sempat membuat para petinggi Sampdoria mendapatkan ancaman pembunuhan. Beberapa hari lalu, secara mengejutkan mereka dikirimi surat ancaman berisi peluru kosong. "Kali ini kosong, lain kali akan nyata," bunyi surat itu, dilansir Football Italia.

Sebelum surat itu diterima para pengurus klub, anggota Ultras Sampdoria sempat menggelar protes di luar markas klub. Tapi, polisi menyebutkan surat ancaman itu tidak terkait dengan demonstrasi.

Ketika demonstrasi digelar, suporter menyalahkan pemilik klub saat ini, Massimo Ferrero. Dia memang masih memiliki klub, meski sudah tidak menjabat presiden lagi setelah penangkapannya karena kasus bisnis ilegal pada 2021.

Pendukung kecewa karena kinerja yang buruk dari manajemen. Dan, itu menular ke tim. Pasalnya, materi pemain Sampdoria sebenarnya tidak buruk. Mereka punya beberapa pemain bagus seperti Manolo Gabbiadini, Fabio Quagliarella, Jeison Murillo, Harry Winks, hingga Emile Audero Mulyadi.

Klub dari Genoa itu juga sudah melakukan suksesi pelatih pada 6 Oktober 2022. Saat itu, Marco Giampaolo dipecat, dan digantikan Dejan Stankovic. Tapi, hasilnya sama saja. 

Itu berarti para pendukung Sampdoria kini berharap-harap cemas melihat masa depan timnya. Apakah mereka akan kembali ke Serie B setelah 11 tahun bermain di Serie A? Kita lihat saja nanti.

(mochamad rahmatul haq/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network